7 Foto Keluarga Mangkunegaran Pakai Koleksi Batik Pribadi yang Sarat Makna
R Chairini Putong - wolipop
Senin, 06 Nov 2023 13:45 WIB
tautan telah disalin
Anda menyukai artikel ini
Artikel disimpan
Jakarta - Sejumlah anggota keluarga Mangkunegaran berlenggak menampilkan koleksi batik pribadinya di acara Angsukayana Batik Mangkunegaran 2023. Intip gaya dan artinya.
Sejumlah anggota keluarga Mangkunegaran berlenggak menampilkan koleksi batik pribadinya di acara Angsukayana Batik Mangkunegaran 2023. Pagelaran busana dibuka oleh Gusti Raden Ajeng Ancillasura Marina Sudjiwo, yang memakai batik karya K.R.T Hardjonagoro atau Go Tik Swan. Dimiliki sejak tahun 1995. Motif batik ini membuat filosofi yang menggambarkan kicauan burung sebagai simbol keindahan, mencerminkan bahwa seseorang yang memakai batik ini adalah sosok yang memancarkan pesona, dan sunting menawan hati.
Foto: dok. Istimewa
Dilanjutkan dengan penampilan dari K.R.Ay Endang Yamin yang mengenakan kebaya hitam dan kain batik motif Candi Mulya. Candi menggambarkan rumah, sedangkan Mulya menggambarkan kemuliaan dan keluhuran.Β
Foto: dok. Istimewa
Raden Mas Raihan Suryo Mahadi Putro Yamin terlihat gagah dalam balutan beskap dan batik motif Pisan Bali, yang memberi arti setiap pergi tahu waktunya kapan kembali atau pulang.Β
Β
Foto: dok. Istimewa
K.R.Ay Riva, mengajak serta dua putrinya berlenggak, mengenakan batik motif hujan gerimis. Motif ini menggabungkan beberapa motif seperti parang dan lereng, memiliki makna dapat mengucurkan hati orang yang mengenakkannya juga berfilosofi siap menghadapi segala cobaan dalam kehidupan.Β
Foto: dok. Istimewa
Aktris senior dari keluarga Mangkunegaran, R.Ay. Shelomita Sulistiany Diah Hadju mengenakan kain batik motif Kukila Gringsing Latar Bledhag yang menggambarkan kelembutan, keluwesan, dan kemandirian.Β Foto: dok. Istimewa
Ada pula R.Ay Andrini Kusumahapsari mengenakan kain batik motif Ukel yang menggambarkan doa dan harapan orang tua untuk putra-putrinya agar mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan.Β Foto: dok. Istimewa
Pagelaran busana Mangkunegaran ditutup oleh Gusti Pangeran Haryo Paundrakarna Jiwa Suryanegara, yang mengenakan batik motif Parang Pamor, melambangkan aura yang terpancar dari seseorang.Β