Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Suka Duka Wanita Jadi Pengasuh Anak Orang Kaya, Sehari Digaji Rp 33 Juta

Rahmi Anjani - wolipop
Senin, 24 Nov 2025 08:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Cheerful young mom or nanny have fun with preschool boy at home sitting together in front of big fan dlowing cooling wind in living room. Carefree caring woman of 30 spend time with little son bonding
Foto: Getty Images/iStockphoto/Dima Berlin
Jakarta -

Banyak pekerjaan yang ternyata mendatangkan keuntungan asal kamu mau keluar sedikit dari zona nyaman. Seorang wanita bernama Gloria mengungkap profesi sampingannya yang menghasilkan puluhan juta. Hanya dengan melakoninya selama beberapa bulan ia bahkan sudah bisa santai selama setahun ke depan.

Gloria Richards membagikan pengalamannya kerja sampingan ketika tidak berakting di panggung Broadway. Kepada CNBC, ia mengaku berprofesi sebagai nanny, lebih tepatnya pengasuh anak orang kaya. Dikatakan jika Gloria bisa dibayar $ 167 (Rp 2,7 juta). Bukan per hari tapi per jam.

"Aku bisa mengasuh anak selama, misalnya, dua bulan di awal tahun, dan aku akan baik-baik saja selama sisa tahun ini. Yang membuatku bahagia adalah bisa bekerja begitu dekat dengan anak-anak ini," kata Gloria.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski baby sitter pekerjaan yang umum, tapi pengasuh anak orang kaya adalah tingkatan lain. Dikatakan jika profesinya tidak selalu tentang pengasuhan. Ia menghabiskan sebagian besar jam kerja untuk membagi waktu anak-anak dalam hal pendidikan dan sosial.

ADVERTISEMENT


Gloria pun dibayar hingga $ 2.000 (Rp 33 jutaan) per hari untuk 12 hingga 15 jam kerja. Selagi bekerja, ia sering keliling dunia dengan jet pribadi dan kapal pesiar, mengendarai Porsche dan Tesla hingga menghadiri ulang tahun balita di mana iPad menjadi suvenirnya.

Suka Duka Wanita Jadi Pengasuh Anak Orang Kaya, Sehari Digaji Rp 33 Juta

Young Caucasian mom sit on couch with small daughter talk share secrets gossip at home. Happy little girl child speak with mother or nanny enjoy tender intimate moment together. Bonding concept.

Foto: Getty Images/fizkes

Namun di balik fasilitas tersebut, profesinya menyimpan beban emosional. Gloria mengaku kadang kesulitan menjadi pendamping anak-anak dengan neurodivergen dan orang tua yang rumit dan tidak hadir. Apalagi sebagai wanita kulit hitam yang membantu membesarkan anak-anak kulit putih yang kaya, dia kerap menghadapi situasi sulit.

Beberapa klien Gloria adalah aktor terkenal yang kadang tidak pernah ia temui. Wanita 34 tahun itu bercerita salah satu dari mereka bahkan selalu ditemani body guard dan makeup artist sampai ia hanya melihat sekilas bagian atas kepalanya selama tiga bulan masa kerja.

Selama jadi baby sitter anak orang kaya, ia pernah menyaksikan sejumlah hal menakjubkan. Seorang klien pernah secara spontan membeli rumah saat transit penerbangan hingga menyantap steak seharga $ 3.200 (Rp 53 jutaan) sekali suap. Pada hari pertamanya bekerja, tak jarang ia bertemu di bandara kemudian naik pesawat pribadi menuju resor di Barbados.

Gloria biasanya bekerja dengan sekitar 10 keluarga sekaligus. Umumnya ia hanya fokus pada merawat anak kecuali keluarga tersebut kekurangan staf barulah ia membantu membersihkan tumpahan, menyiapkan makanan, atau membuka pintu mobil.


"Aku pernah diwawancarai secara langsung di mana (para orang tua) bilang: Kami sedang mencari seseorang untuk membesarkan anak-anak kam. Mereka bilang mereka punya anak yang akan diwariskan dana perwalian. Aku akan menghabiskan waktu bersama mereka setelah sekolah asrama nanti, saat mereka sudah bisa minum," katanya.

Semua menyenangkan sampai ia harus menyeimbangkan kesejahteraan mentalnya dengan perubahan suasana hati klien. Namun setelah hidup di dunia miliarder selama lebih dari 10 tahun, ia mengaku berempati terhadap sebagian besar dari mereka.

"Kualitas yang dibutuhkan untuk bekerja bagi orang-orang superkaya adalah kesabaran dan persepsi yang bernuansa dalam mengantisipasi kebutuhan seseorang."

"Aku pernah melihat keluarga-keluarga mengalami duka yang mendalam di depan publik. Aku menyaksikan perceraian atau kematian mereka dalam keluarga. Terkadang aku benar-benar menjadi tempat bersandar untuk menangis. Sedetik kemudian, mereka malah berbalik melawanku," kata Gloria.

(ami/ami)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads