Viral Verificator
Viral Kisah Wanita Lulusan UGM Kerja Jadi Petugas Kebersihan di Australia

Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) ini viral karena kisahnya bekerja menjadi petugas kebersihan di Australia. Seperti apa kisahnya?
Kisah tentang wanita tersebut mulai viral berawal dari postingan akun Instagram @dearaleyden. Ia mengunggah momen saat wisuda hingga kegiatannya sehari-hari menjadi petugas berseragam oranye.
"Lulusan UGM, gak mungkin jadi full time cleaner di Australiac, pasti sambil lanjut S2 kan?" tulis keterangan video unggahan wanita bernama Dea itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dea mengatakan banyak warganet yang mengira ia bekerja sebagai petugas kebersihan sambil kuliah S2. Padahal ia pergi ke Australia benar-benar ingin bekerja.
"Banyak yang mengira aku lanjut S2 di Australia, lalu kerja sebagai cleaner sebagai kerjaan sampingan. Aku anggap itu sebagai doa dari kalian. But I'll tell you the truth," ucap Dea.
![]() |
Dea memperlihatkan kegiatannya sebagai house keeping, cleaner, dan cleaning attendant. Dia mengatakan jam kerjanya adalah sembilan hari kerja dan lima hari libur bekerja.
"Kerja 11 jam, 1 jam lunch break, 30 menit another break. Kerjanya ngapain aja? Bersihin laundry, kamar, publik area, laundry microfiber, room check, laundry audit dan lainnya," tutur Dea.
Ia menegaskan petugas kebersihan merupakan pekerjaan utamanya di Australia. Dia melakukan pekerjaan tersebut bukan untuk sampingan sambil kuliah S2.
"Tapi doain aja ya! Siapa tahu memang rezekinya. Siapa tahu rezeki kalian juga buat kerja di luar negeri," ujarnya.
Unggahan Dea yang menceritakan pengalamannya bekerja sebagai petugas pekerjaan di Australia langsung viral dan sudah ditonton lebih dari 7,9 juta kali.
Konfirmasi Wolipop
Wolipop sudah menghubungi Dea Rachma yang mengunggah pengalamannya bekerja jadi petugas kebersihan di Australia. Dea menuturkan ia banyak menerima komentar negatif tentang pekerjaannya di Australia.
"Cerita di balik reels aku, aku peruntukan orang-orang yang memandang sebelah mata pekerjaanku sebagai cleaner, apalagi ketika mereka tahu aku lulusan UGM, banyak yang 'menyayangkan' hal tersebut. Jadi aku mau cerita bahwa, tidak ada yang harus disayangkan, karena pekerjaan yang aku lakukan sekarang bukanlah tindak kriminal atau melanggar hukum," ungkap Dea kepada Wolipop.
Wanita yang berusia 23 tahun itu merupakan alumnus D3 Pariwisata UGM dan D4 Bisnis Perjalanan Wisata UGM. Ia menjelaskan pekerjaan tersebut tantangan baru untuknya.
"Malah aku mau menjelaskan bahwa pekerjaan ku sekarang adalah tantangan baru buat aku, memang awalnya agak sulit untuk beradaptasi dengan pekerjaanku, tapi pada akhirnya aku juga bisa menjalaninya," terangnya.
Saat ini, Dea tinggal di Perth, Australia. Dia mengungkapkan ide awal bekerja sebagai petugas kebersihan disarankan oleh temannya yang lebih dulu ke Australia dengan WHV atau Work Holiday Visa.
"Aku mulai punya ide kerja di Australia awal tahun 2022, karena ada salah satu teman kerja ku yang menyarankanku untuk ikut WHV. Saat itu posisinya aku masih kuliah di UGM sambil bekerja di salah satu hotel bintang lima di Yogyakarta," lanjut Dea.
"Hingga akhrinya aku mulai research sendiri, dan baru mendapatkan surat dukungan WHV dari ditjen imigrasi di bulan November 2022. Untuk Visa WHV ku sendiri, baru aku dapatkan bulan February 2023. Dan aku baru berangkat ke Australia akhir bulan Mei 2023," lanjutnya lagi.
Anak kedua dari dua bersaudara ini mengungkapkan sudah lama ingin bekerja di luar negeri. "Karena aku memang ingin kerja di luar negeri sejak lama, sejak aku lulus SMA, Oleh karena itu, aku ambil jurusan Pariwisata dan menekuni bidang perhotelan, karena aku pengen kerja di luar negeri," ucapnya.
Pada 2021, Dea sudah coba untuk melamar kerja di UAE tapi terkendala visa. Hingga akhrinya ia tahu ada visa WHV ke Australia yang bisa diurusnya sendiri.
"Aku juga bisa dapat kesempatan untuk bekerja sambil berlibur di sana, jadi akhirnya aku milih untuk ke Australia," ujarnya lega.
Dea juga menerangkan reaksi kedua orang tuanya ketika mengetahui rencananya untuk bekerja di Australia sebagai petugas kebersihan.
"Reaksi orang tuaku sebetulnya 'surprised but not shocked' karena dari dulu aku memang bocah yang suka jalan-jalan. Kuliah nggak mau di kota asal, maunya di luar kota," kenangnya.
Setelah lulus kuliah, Dea mengaku sudah merantau sendiri ke Yogyakarta. Pada 2021 dia juga sempat merantau untuk bekerja di Jakarta.
"Dan orang tuaku, juga tahu aku pengen kerja di luar negeri. Jadi, mereka turut senang meskipun saat itu almarhum papaku agak khawatir, tapi akhirnya aku bisa meyakinkan mama dan papaku untuk merantau sendiri di Australia," ujarnya gigih.
Unggahan Dea mendadak menyebar luas di media sosial, dia mengungkapkan alasannya mengunggah kisah tersebut ke media sosial. Dia mengaku hanya ingin memberikan informasi untuk warganet lainnya yang tertarik bekerja di Australia.
"Aku sangat senang ketika dapat menginspirasi teman-teman lain untuk bekerja di Australia, tapi aku harap teman-teman memikirkan dengan matang jika ingin pergi ke sini," tegasnya.
Dea menyarankan siapapun yang ingin mencoba bekerja di luar negeri, tentukan tujuan yang jelas. Menurutnya jangan pergi bekerja ke luar negeri hanya karena tergiur melihat orang lain
"Harus pintar dan teliti mencari informasi yang benar dan fakta di lapangan. Dan harus mempersiapkan diri dengan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi, karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Aku hanya ingin menyampaikan, kalian bisa mengurus visa WHV sendiri, tapi memang harus ekstra untuk mencari tahu apa aja yang dibutuhkan dan dipersiapkan, dan kalian bisa melihat syarat visa secara resmi di Instagram ditjen imigrasi ataupun website imigrasi Australia. It's not gonna be easy but for it's worth it. Semangat untuk teman -teman di manapun kalian berada," tuturnya panjang lebar.
Di akhir wawancara, Dea menyebutkan kuliah dan pendidikan itu penting, bukan hanya untuk masa kini tapi juga masa depan.
"Karena kuliah juga membantu kita untuk membentuk cara berpikir kita. Dan tidak ada pekerjaan yang rendah, semua pekerjaan itu mulia selama pekerjaan itu tidak menyakiti orang lain, dan tidak mencuri hak orang lain. Salah satu syarat untuk mendapatkan visa WHV sendiri yaitu minimal lulus pendidikan D3/ S1 atau sedang berkuliah semester 4," pungkasnya.
(gaf/eny)
Bangka Belitung
Viral Anak Petugas Kebersihan Polda Babel Jadi Polisi, Berikut Kisahnya

Video News
Kota Birmingham Dipenuhi Sampah Usai Petugas Kebersihan Mogok Kerja

Viral Wanita Lulusan Sarjana Tidak Gengsi Jualan Sayur di Pasar

Petugas Kebersihan Ikut Tes PPPK, Sampah di Karangasem Menumpuk

Dosen ITB Jadi Lulusan Tercepat dan Termuda S3 UGM, Ini Kisah Dewi Agustiningsih

Petugas Kebersihan Hamili Pelajar di Parepare Iming-imingi Korban Rp 100 Ribu
Pesan Manis Kate Middleton untuk Anisimova yang Kalah Telak di Final Wimbledon
Kisah Mantan Aktris Film Panas Korea, Dulu Kontroversial Kini Jadi Dosen
Viral Verificator
Vira Kisah Wanita Kalimantan Kerja Jadi Pemetik Buah, Gajinya Rp 300 Ribu/Jam
Ini Kekayaan 5 Personel Spice Girls Setelah 30 Tahun, Terkaya Miliki Rp 7,3 T
Petenis Wimbledon Buka Rok di Depan Penonton Demi Patuhi Aturan Berbusana

7 Foto Gaya Wabup Garut Putri Karlina saat Dinikahi Anak Dedi Mulyadi

Deretan Parfum Mahal Mengandung Kemenyan yang Disinggung Gibran

Miris, Influencer Diselingkuhi dengan 25 Wanita Saat Sedang Hamil

5 Fakta Takeru Satoh, Aktor Tampan Pemain Marry My Husband versi Jepang
