Survei Ungkap Banyak Gen Z Tolak Pekerjaan Bergaji Tinggi, Ini Alasannya
Punya profesi dengan penghasilannya tinggi menjadi impian banyak orang tapi tidak untuk sebagian generasi Z. Survei terbaru menyebutkan kini cukup banyak anak muda yang bahkan rela menolak tawaran pekerjaan berpenghasilan besar. Bukan karena merasa terbebani dengan tuntutannya, ada berbagai alasan lain yang membuat para profesional pemula itu tidak terlalu mementingkan uang.
Gen Z punya pertimbangan yang berbeda dalam memilih pekerjaan dibanding generasi sebelumnya. Dilansir survei yang dirilis Deloitte Global, mereka tidak hanya melihat gaji, fasilitas, atau jabatan tapi nilai perusahaan. Dikatakan jika anak-anak muda lebih ingin bekerja di tempat yang sejalan dengan prinsip mereka.
"Lebih dari sepertiga (partisipan gen Z) menolak perusahaan yang merasa rasa tidak banyak terlibat dalam masalah-masalah, seperti lingkungan, DEI (keberagaman, kesetaraan, dan inklusifitas) atau kesehatan mental," kata Elizabeth Faber selaku Global Chief People and Purpose Officer Deloitte dilansir NYPost.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain testimoni dari pada partisipan, data LinkedIn pada April 2023 juga menunjukkan perbedaan gen z dalam memilih pekerjaan. Survei yang dilakukan lebih dari 7.000 pekerja menunjukkan 64% gen Z di Inggris, Prancis, Jerman, dan Irlandia mengungkap hal serupa. Menurut mereka penting untuk bekerja di perusahaan yang punya nilai sama dengan mereka.
Seiring dengan perkembangan zaman, budaya dalam industri kerja memang bisa jadi bergeser. Tapi menurut pakar, perubahan dalam gen Z dipengaruhi karena pandemi Corona.
"Setelah pandemi, pekerja dari semua generasi lebih melihat nilai dari perusahaan mereka atau calon perusahaan mereka. Kami melihat laporan dari pekerja muda mereka yang memulai tren ini," kata Sarah McCann-Bartlett selaku chief executive officer dari HR Institute Australia.
Menurut Sarah, gen Z lebih mempertimbangkan nilai perusahaan daripada gaji setelah merasakan sulitnya mencari kerja. Ketika lowongan dan kesempatan karier sedikit, anak-anak muda jadi kekurangan pengalaman dan pengetahuan akan budaya atau industri profesional. Hal tersebut mengharuskan mereka melihat sisi lain dari tempat kerja.
"Hasilnya mereka lebih cerdas dalam menentukan di mana mereka ingin memfokuskan waktu dan usaha. Pekerja gen Z juga merupakan generasi pertama yang tumbuh dengan jam kerja 24 jam dan lebih sadar dengan masalah sosial serta lingkungan daripada generasi lain di awal karier mereka,"
"Kebutuhan untuk terlibat dalam pekerjaan yang bermakna bisa jadi respon dari masalah dan perilaku tidak adil yang mereka lihat selama ini, seperti krisis iklim, pelecehan seksual dari atasan, dan ketidakseteraan dalam bekerja," kata Sarah.
(ami/ami)
Home & Living
Bikin Suasana Natal Makin Hangat! Sentuhan Dekorasi Lampu Natal Ini Bikin Sudut Rumah Estetis
Fashion
Mau Tampil Cantik Saat Natal? Pilihan Baju Ini Bisa Bikin Kamu Tampil Elegan
Fashion
Tampil Kompak dan Hangat di Hari Natal dengan Family Set Maroon Favorit!
Home & Living
Pohon Natal Pop Up Portable Full Set: Solusi Dekorasi Natal Cepat & Tanpa Ribet!
Kaleidoskop 2025
5 Istilah Dunia Kerja yang Viral di 2025, Gen Z Wajib Tahu
5 Hal yang Bisa Cegah Kerjaan Jadi Chaos, Intip Caranya di Sini
Curhat Wanita yang Diduga Selingkuh di Konser Coldplay, Akui Naksir Bos
Member Boyband Sepi Job, Beralih Jadi Supir Bus Tuai Pujian Netizen
Viral Verificator
Tepis Gengsi, Kisah Viral Gen Z Jadi Tukang Pijat Panggilan Halal di Bandung
8 Potret Shandy Aulia yang Gaya Hidup Mewahnya Jadi Sorotan
Adu Gaya Suzy, Park Bo Gum, dan V BTS Bersinar di Acara Akhir Tahun CELINE
Kaleidoskop 2025
5 Istilah Dunia Kerja yang Viral di 2025, Gen Z Wajib Tahu
Momen Manis Tasya Farasya & Mantan Suami Ambil Rapor Anak











































