Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Intimate Interview

Terlahir Sebagai Anak Konglomerat, Begini Grace Tahir Manfaatkan Privilesenya

Rahmi Anjani - wolipop
Selasa, 10 Mei 2022 06:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Grace Tahir
Foto: YouTube Denny Sumargo
Jakarta -

Grace Tahir jadi viral setelah membuat parodi 'Indri Benz' yang menyindir gaya hidup 'crazy rich' Indra Kenz. Meski terkenal karena YouTube-nya, Grace punya kesibukan lain di sejumlah perusahaan, termasuk sebagai Direktur Mayapada Hospital. Anak konglomerat Dato Sri Tahir itu pun baru-baru ini berbagi soal privilese dan caranya memaksimalkan keberuntungan terlahir di keluarga berada.

Grace Tahir dikenal dengan gaya hidupnya yang sederhana meski memiliki banyak privilese. Meski dijuluki 'The Real Sultan', wanita 45 tahun itu mengaku tidak punya fasilitas-fasilitas mewah seperti yang ditunjukkan para 'crazy rich' di media sosial. Daripada memamerkan, cucu dari pendiri Lippo Group, Mochtar Riady, itu memilih untuk memanfaatkannya, salah satunya dengan membangun membangun media digital.

Dalam Instagram Live bersama Wolipop, Grace pun mengungkap alasannya beralih ke media digital. Awalnya bergelut di dunia kesehatan, Grace membangun Everest Media yang merilis berbagai konten di media sosial. Meski cenderung baru terjun, dikatakan jia menjadi content creator bukan sekadar hobi tapi ingin sudah lama serius ditekuni.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena perwujudan mimpi kecil suka film, jadi kita memulai everest media. Memaksimalkan privillege untuk menginspirasi dan membangun selalu. Dan pastinya membangun agar dunia sosmed yang "bising" dapat menjadi positif," kata Grace Tahir dalam Instagram Live bersama Wolipop bertema "Menjadi Versi Terbaik Tanpa Flexing".

Selain sebagai direktur perusahaan dan kreator konten, Grace sendiri juga seorang ibu rumah tangga. Bisa menjalani berbagai peran dan bisnis, ia mengaku bersyukur memiliki privelese untuk mendapatkan bantuan. Karena itu, Grace tetap bisa hadir untuk kedua anaknya. Ia pun menekankan pentingnya seorang wanita multitasking punya ceklis atau daftar prioritas agar fokus.

ADVERTISEMENT

"Saya bersyukur memiliki privillege untuk memiliki helper jadi tinggal dikoordinasikan. Jadi, ketika di kantor fokus untuk kerjaan namun jika anak saya butuh, saya tetap hadir. Misalnya ketika kemarin dua malam selalu pulang malam terus, paginya mengantar anak ke sekolah. Jadi sebagai perempuan multitasking, kita butuh ceklis agar tetap fokus.

"Bahkan ketika kita membuat satu orang tersenyum setiap harinya pun itu berguna untuk bersama, jadi bisa fokus dari hal-hal kecil. Coba pikirkan ketika kita meninggal apa yang orang akan nilai tentang kita? Apa yang kita lakukan atas waktu yang diberikan?" tutur Grace Tahir.

Meski begitu, Grace Tahir tidak mencoba untuk menjadi sempurna sebagai wanita. Menurutnya setiap orang memiliki porsi masing-masing tapi yang paling penting adalah kita bisa berdampak bagi orang lain.

"Intinya bagaimana kita berdampak dan buka wawasan, belajar dari manapun, tidak hanya bergaul dari yang sesama saja. Coba dari hal lain yang berbeda baik agama, suku, ras karena kita bisa belajar banyak dari pergaulan yang berbeda. Sehingga ketika mau membantu, kita dapat membantu siapapun. Serta tidak perlu mempedulikan ending nya akan kemana dan dipakai untuk apa. Bantulah karena murni mau membantu, sisanya bukan urusan kita lagi," kata Grace Tahir.

(ami/ami)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads