New Zealand 100 Hari Tanpa Corona, Begini Sosok Kepemimpinan Jacinda Ardern
Selasa, 11 Agu 2020 14:28 WIB
Kepemimpinan Jacinda Ardern sebagai Perdana Menteri Selandia Baru semakin diakui dunia. Dianggap sebagai pemimpin hebat dalam menghadapi sejumlah masalah, Jacinda juga sukses membawa Selandia Baru bebas virus Corona. Hari ini menandai 100 hari Selandia Baru tanpa penambahan kasus Corona. Kepemimpinan wanita 40 tahun itu pun semakin mendapat perhatian.
Sejak ia terpilih sebagai perdana menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern telah dihadapkan dengan berbagai masalah. Mulai dari penembakan di mesjid, gunung meletus, hingga virus Corona. Namun ibu satu anak tersebut tampaknya selalu bisa mengatasi dengan respon dan pendekatannya yang tepat. Bukan hanya tanggap, ia juga sering dinilai mengutamakan kehangatan dan empati dalam menghadapi persoalan.
Terkait COVID-19, Jacinda Ardern sejak awal dipuji karena tanggap dalam melakukan pencegahan. Tak seperti banyak negara yang masih bergelut dengan virus ini, 100 hari lalu warga Selandia Baru sudah bebas beraktivitas. Beberapa hal yang dilakukannya antara lain segera melakukan lockdown hingga langkah-langkah pencegahan yang dikomunikasikan secara efektif.
![]() |
Sebelumnya memang hanya ada 100 kasus Corona di Negeri Kiwi dan tidak ada kematian. Karena keberhasilannya ini, popularitas Jacinda Ardern pun meningkat. Banyak pakar mengakui keandalannya sebagai komunikator dan pemimpin yang efektif dan empatik. Jacinda pun tidak ingin mengakui keberhasilannya sendiri tapi justru berterima kasih pada warganya.
"Pekerjaan ini belum selesai tapi tentu ini adalah pencapaian besar. Jadi bisakah aku menutup (preskon) ini dengan sesuatu yang sangat simpel, 'Terima Kasih, New Zealand'" ujarnya dalam konferensi pers di bulan Juni.
Sejak awal Jacinda Ardern telah mendapat perhatian karena ia adalah seorang wanita. Tapi setelahnya, Jacinda semakin sering jadi perbincangan karena sosoknya dan kepemimpinannya. Salah satu momen yang menunjukkan kepemimpinan yang berempati adalah saat terjadi penembakan di mesjid di Christchurch. Menewaskan 51 orang. Jacinda Ardern yang menganut agnostik langsung memberi pesan yang membawa bangsanya bersatu untuk melawan kebencian akan umat Islam.
![]() |
Ketika itu, Jacinda juga mengalihkan fokus dunia dari kekejian pelaku penembakan menjadi dukungan untuk para korban yang berduka. "Dia adalah seorang teroris, dia adalah seorang kriminal, dia adalah seorang ekstremis, tapi ketika aku berbicara namanya tidak akan disebutkan dan aku mohon kepada kalian, bicarakan nama mereka yang kehilangan dari pada nama orang yang menghilangkannya. Dia mungkin mencari ketenaran, tapi kami di Selandia Baru tidak akan memberinya apa-apa bahkan namanya sendiri," ungkap Jacinda.
Banyak pakar juga memuji kemampuan linguistik Jacinda dibandingkan pemimpin negara lain yang kebanyakan adalah pria. Meski hanya kata-kata, anggota Partai Buruh ini selalu bisa menenangkan dan meyakinkan masyarakatnya bahwa mereka adalah satu. Ia pun sering memberi pesan yang berkesan merayakan keberagaman daripada mengkotak-kotakan.
"Selandia Baru dipilih (pendatang) karena aman karena tidak ada tempat untuk kebencian atau rasisme. Karena kita merepresentasikan keberagaman, kebaikan, kasih sayang, rumah untuk mereka yang juga berpikir sama. Tempat untuk mereka yang membutuhkan," ungkap Arderns. "Kalian memilih kami tapi kami malah menolak dan menghujat kalian," tambahnya terkait penembakan Christchurch.
Simak Video "Kedua Kalinya Pangeran Harry-Meghan Markle Tegur Spotify "
[Gambas:Video 20detik]
(ami/ami)