Kisah Tunanetra yang Didiskriminasi Keluarga Kini Sukses Jadi Terapis
Anggi Mayasari - wolipop
Jumat, 27 Apr 2018 08:36 WIB
Jakarta
-
Disabilitas tak menjadi penghalang seseorang untuk mandiri dan berdaya secara ekonomi. Seperti wanita asal Jawa Tengah ini. Wanita tuna netra ini mampu membuktikan pada masyarakat bahwa ia bisa mandiri dan mencukupi kebutuhan hidupnya dengan bekerja, bukan mengemis.
Munsiah mengalami keterbatasan fisik sejak lahir. Ia tak bisa melihat dan mendapatkan perlakuan diskriminatif dari keluarganya sendiri. Terlahir sebagai satu-satunya tuna netra di keluarga, Munsiah kerap kali diperlakukan berbeda oleh kedua orangtuanya.
"Kemana-mana saya dilarang, yang lebih menyedihkan lagi sering kalau ada tamu di rumah terus saya disuruh ngumpet dulu. Mereka menyembunyikan saya. Saya sering mendapat perlakuan diskriminatif," cerita Munsiah kepada Wolipop di Lewis and Carroll, Kebayoran, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Diperlakukan berbeda di keluarganya, wanita asal Kebumen ini memiliki prinsip harus mandiri dan tak ingin bergantung pada orang lain.
"Entah bagaimana pokoknya saya harus bisa mengumpulkan uang. Kemudian saya masuk sekolah braille dan massage gitu di Purworejo, dan lulus dalam waktu dua tahun," jelas Munsiah.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Angkie Yudistia yang Bantu Para Difabel Berdaya Ekonomi
Setelah lulus dan memiliki keterampilan sebagai ahli terapis, Munsiah hijrah ke Jakarta pada 2000. Ia kemudian berbagung dengan Thisable Enterprise, sebuah social enterprise yang memiliki misi memberdayakan penyandang disabilitas Indonesia secara ekonomi di dunia kerja.
Wanita kelahiran 1976 ini kini tergabung dengan GoLife, salah satu jasa yang ditawarkan dari GO-JEK untuk massage atau pijat. Setiap harinya Munsia bisa mendapatkan empat sampai lima pesanan yang bisa membantu mencukupi kebutuhan hidupnya.
"Lumayan itu bisa membantu, karena suami saya juga baru dapat kerja. Saya juga ngajar terapis di sebuah yayasan," ujar ibu satu anak ini.
Pekerjaan yang digeluti Munsiah tak selalu berjalan mulus dan lancar. Sebagai difabel, Munsiah juga sering mendapat penolakan dari pelanggannya yang membuat dirinya merasa tak dihargai.
Baca Juga: Inspiratif! Wanita Difabel Cantik Ini Sukses Jadi Atlet Berkuda
"Sekarang ini setelah ada profil tuna netra jadi banyak mereka yang cancel. Mereka nggak percaya dengan kemampuan kami. Pernah juga sudah ada di depan pintu langsung di-cancel dan ditolak. Sedih dan campur aduk, merasa nggak dihargai," terang Munsiah.
"Cuma yakin saja, nggak semua orang tega dan jahat, pasti ada kok orang baik, berpikir positif," tambahnya.
Wanita yang tinggal di Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat ini juga menambahkan meskipun dirinya tak bisa melihat, ia masih bisa menggunakan tubuhnya yang lain untuk bisa berdaya secara ekonomi, mandiri, dan tak bergantung pada orang lain. (agm/hst)
Munsiah mengalami keterbatasan fisik sejak lahir. Ia tak bisa melihat dan mendapatkan perlakuan diskriminatif dari keluarganya sendiri. Terlahir sebagai satu-satunya tuna netra di keluarga, Munsiah kerap kali diperlakukan berbeda oleh kedua orangtuanya.
"Kemana-mana saya dilarang, yang lebih menyedihkan lagi sering kalau ada tamu di rumah terus saya disuruh ngumpet dulu. Mereka menyembunyikan saya. Saya sering mendapat perlakuan diskriminatif," cerita Munsiah kepada Wolipop di Lewis and Carroll, Kebayoran, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Munsiah, terapis tunanetra. Foto: Anggi Mayasari/Wolipop |
Diperlakukan berbeda di keluarganya, wanita asal Kebumen ini memiliki prinsip harus mandiri dan tak ingin bergantung pada orang lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Kisah Inspiratif Angkie Yudistia yang Bantu Para Difabel Berdaya Ekonomi
Setelah lulus dan memiliki keterampilan sebagai ahli terapis, Munsiah hijrah ke Jakarta pada 2000. Ia kemudian berbagung dengan Thisable Enterprise, sebuah social enterprise yang memiliki misi memberdayakan penyandang disabilitas Indonesia secara ekonomi di dunia kerja.
Munsiah, terapis tunanetra. Foto: Anggi Mayasari/Wolipop |
Wanita kelahiran 1976 ini kini tergabung dengan GoLife, salah satu jasa yang ditawarkan dari GO-JEK untuk massage atau pijat. Setiap harinya Munsia bisa mendapatkan empat sampai lima pesanan yang bisa membantu mencukupi kebutuhan hidupnya.
"Lumayan itu bisa membantu, karena suami saya juga baru dapat kerja. Saya juga ngajar terapis di sebuah yayasan," ujar ibu satu anak ini.
Pekerjaan yang digeluti Munsiah tak selalu berjalan mulus dan lancar. Sebagai difabel, Munsiah juga sering mendapat penolakan dari pelanggannya yang membuat dirinya merasa tak dihargai.
Baca Juga: Inspiratif! Wanita Difabel Cantik Ini Sukses Jadi Atlet Berkuda
"Sekarang ini setelah ada profil tuna netra jadi banyak mereka yang cancel. Mereka nggak percaya dengan kemampuan kami. Pernah juga sudah ada di depan pintu langsung di-cancel dan ditolak. Sedih dan campur aduk, merasa nggak dihargai," terang Munsiah.
"Cuma yakin saja, nggak semua orang tega dan jahat, pasti ada kok orang baik, berpikir positif," tambahnya.
Wanita yang tinggal di Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat ini juga menambahkan meskipun dirinya tak bisa melihat, ia masih bisa menggunakan tubuhnya yang lain untuk bisa berdaya secara ekonomi, mandiri, dan tak bergantung pada orang lain. (agm/hst)
Fashion
Anti Gerah dan Bau! 3 Jaket Sport ini Bisa Jadi Pilihan untuk Temani Aktivitasmu
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
7 Keuntungan Menjadi Perawat Home Care Dibanding Perawat Rumah Sakit
Mengenal Manfaat Lanyard Id Card dan Rekomendasi Tempat Memesannya
Motivasi Kerja Mulai Pudar? Bangkitkan Lagi dengan 5 Langkah Ini
Mooryati Soedibyo, Pionir Jamu dan Kosmetik Tradisional di Indonesia
Petinju Wanita Nangis Setelah Dipukul 278 Kali, Netizen Salut Semangatnya
Most Popular
1
Aktris Melissa McCarthy Turun 43 Kg Bikin Pangling, Dituduh Pakai Ozempic
2
Before After Cocona XG Jalani Pengangkatan Payudara, Umumkan Identitas Baru
3
Bangsawan 39 Tahun Pernah Pacari Aktris 70 Tahun, Kini Lamar Wanita 25 Tahun
4
Adu Gaya Artis Wanita di Asia Artist Awards 2025, IU Borong Enam Piala
5
Harus Bagaimana Saat Cinta Bertepuk Sebelah Tangan?
MOST COMMENTED












































Munsiah, terapis tunanetra. Foto: Anggi Mayasari/Wolipop
Munsiah, terapis tunanetra. Foto: Anggi Mayasari/Wolipop