Intimate Interview
Inspiratif, Pemain Harpa Muda Ini Masuk Pedesaan Ajarkan Anak-anak Bermusik
Daniel Ngantung - wolipop
Sabtu, 28 Okt 2017 14:55 WIB
Jakarta
-
Jessica Sudarta adalah satu dari sedikit pemain harpa atau harpis muda di Tanah Air. Segudang prestasi sudah ditorehkannya. Namun bagi Jessica, tak ada prestasi yang lebih membanggakan dari berbagi ilmu dengan anak-anak di pedalaman.
Lahir di Surabaya, Jawa Timur, 19 tahun lalu, Jessica memang sudah menyukai musik dari kecil. Bermula dari piano dan vokal, sulung dari tiga bersaudara ini akhirnya memantapkan diri pada harpa.
Instrumen yang konon sudah eksis sejak zaman Mesir Kuno itu mulai dipelajari Jessica sejak usia 13 tahun dengan berguru pada harpis muda berbakat Rama Widi. Seiring waktu berjalan, teknik permainan harpa Jessica terus terasah.
Di usia 15 tahun, ia memberanikan diri untuk menggelar debut konser tunggalnya di Surabaya yang dihadiri setidaknya oleh 1.000 penonton. Deretan penghargaan pun semakin membuktikan dirinya sebagai harpis muda yang pantas disegani. Terakhir, ia terpilih sebagai juara pertama kompetisi Best Saint-Saens Performance di Amerika Serikat.
Tak hanya itu, Jessica yang saat ini tengah menjalani program beasiswa S-1 di Peabody Conservatory, Baltimore, AS, untuk memperdalam ilmu harpanya juga pernah sepanggung dengan musisi internasional.
Agustus lalu, Jessica bahkan mendapat kepercayaan untuk bermain bersama orkestra yang mengiringi penampilan diva opera Sarah Brightman di Prambanan Jazz Festival.
Dari sekian banyak prestasi, Jessica mengaku paling bangga bisa terlibat dalam berbagai konser amal dan kegiatan sosial untuk membuka akses pendidikan bagi anak-anak di pelosok.
"Aku merasa dampaknya luar biasa sekali, bagaimana musik bisa menjangkau anak-anak yang kurang beruntung," tutur Jessica saat berbincang hangat dengan Wolipop di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (27/10/2017).
Itu pula yang menginspirasi Jessica untuk menggagas program 'Love for Indonesia'. Dalam proyek amal yang digelar setiap liburan sekolah ini, Jessica mengajak murid-murid SMA Surabaya yang mahir bermusik ke daerah terpencil untuk berbagi ilmu dengan anak-anak setempat.
Sebuah desa di Kabupaten Gianyar, Bali, menjadi tempat pertama yang dijamah Jessica dan timnya Juni lalu. Selain musik, mereka juga mengajar Bahasa Inggris untuk anak-anak seumuran SD.
"Tak hanya mereka yang belajar, kami juga belajar main gamelan, tarian daerah, dan melukis. Jadi ini semacam cultural exchange. Anak-anak kota akhirnya lebih mengenal betapa kayanya kebudayaan Indonesia," ujar penggemar komposer J.S. Bach dan Maroon 5 itu.
Program tersebut berakhir dengan konser mini di mana anak-anak memamerkan aksi musiknya hasil berlatih bersama Jessica dan timnya. Diceritakan Jessica, acara tersebut menjadi momen yang paling berkesan karena membuat kedua belah pihak 'baper'.
"Semuanya terharu melihat anak-anak tampil. Baper abis-abisan deh. Banyak orangtua di sana yang berterimakasih karena anak-anak mereka mengisi liburan dengan kegiatan positif," kenang Jessica.
Ditegaskan Jessica, program yang juga didukung oleh bantuan para donatori ini masih dalam pengembangan. Masih banyak kekurangan di sana-sini yang harus diperbaiki untuk memaksimalkan dampak positifnya.
Rencananya, Jessica yang juga pernah membuat album amal untuk memberangkatkan guru-guru ke Papua akan kembali ke desa yang sama bersama tim pada akhir Desember mendatang sebagai kelanjutan dari program tersebut.
Bagi Jessica, tak ada yang lebih indah dari berbagi karena manusia adalah makhluk yang saling membutuhkan. Selain itu, kehidupan seperti sebuah roda, terkadang di atas atau di bawah.
"Bagi kita yang di atas harus membantu yang di bawah," ujarnya.
Maka meski harus menimba ilmu di negeri orang, Jessica akan tetap berkomitmen untuk berbagi dengan program amalnya tersebut. Berbarengan dengan momen Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada hari ini, Sabtu (28/10/2017), Jessica juga mau mengajak para pemuda-pemudi Indonesia agar tidak melupakan identitas dirinya.
"Jangan pernah lupa akar budaya kita yang dikenal dengan gotong royong dan saling menghargai perbedaan. Selain itu ketika kita belajar jauh-jauh di negeri orang, jangan lupa tetap berkontribusi untuk membangun Indonesia yang lebih baik," tutup Jessica. (dng/hst)
Lahir di Surabaya, Jawa Timur, 19 tahun lalu, Jessica memang sudah menyukai musik dari kecil. Bermula dari piano dan vokal, sulung dari tiga bersaudara ini akhirnya memantapkan diri pada harpa.
Instrumen yang konon sudah eksis sejak zaman Mesir Kuno itu mulai dipelajari Jessica sejak usia 13 tahun dengan berguru pada harpis muda berbakat Rama Widi. Seiring waktu berjalan, teknik permainan harpa Jessica terus terasah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Daniel Ngantung/Wolipop |
Tak hanya itu, Jessica yang saat ini tengah menjalani program beasiswa S-1 di Peabody Conservatory, Baltimore, AS, untuk memperdalam ilmu harpanya juga pernah sepanggung dengan musisi internasional.
Agustus lalu, Jessica bahkan mendapat kepercayaan untuk bermain bersama orkestra yang mengiringi penampilan diva opera Sarah Brightman di Prambanan Jazz Festival.
Dari sekian banyak prestasi, Jessica mengaku paling bangga bisa terlibat dalam berbagai konser amal dan kegiatan sosial untuk membuka akses pendidikan bagi anak-anak di pelosok.
"Aku merasa dampaknya luar biasa sekali, bagaimana musik bisa menjangkau anak-anak yang kurang beruntung," tutur Jessica saat berbincang hangat dengan Wolipop di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (27/10/2017).
Itu pula yang menginspirasi Jessica untuk menggagas program 'Love for Indonesia'. Dalam proyek amal yang digelar setiap liburan sekolah ini, Jessica mengajak murid-murid SMA Surabaya yang mahir bermusik ke daerah terpencil untuk berbagi ilmu dengan anak-anak setempat.
Sebuah desa di Kabupaten Gianyar, Bali, menjadi tempat pertama yang dijamah Jessica dan timnya Juni lalu. Selain musik, mereka juga mengajar Bahasa Inggris untuk anak-anak seumuran SD.
"Tak hanya mereka yang belajar, kami juga belajar main gamelan, tarian daerah, dan melukis. Jadi ini semacam cultural exchange. Anak-anak kota akhirnya lebih mengenal betapa kayanya kebudayaan Indonesia," ujar penggemar komposer J.S. Bach dan Maroon 5 itu.
Program tersebut berakhir dengan konser mini di mana anak-anak memamerkan aksi musiknya hasil berlatih bersama Jessica dan timnya. Diceritakan Jessica, acara tersebut menjadi momen yang paling berkesan karena membuat kedua belah pihak 'baper'.
Foto: Daniel Ngantung/Wolipop |
"Semuanya terharu melihat anak-anak tampil. Baper abis-abisan deh. Banyak orangtua di sana yang berterimakasih karena anak-anak mereka mengisi liburan dengan kegiatan positif," kenang Jessica.
Ditegaskan Jessica, program yang juga didukung oleh bantuan para donatori ini masih dalam pengembangan. Masih banyak kekurangan di sana-sini yang harus diperbaiki untuk memaksimalkan dampak positifnya.
Rencananya, Jessica yang juga pernah membuat album amal untuk memberangkatkan guru-guru ke Papua akan kembali ke desa yang sama bersama tim pada akhir Desember mendatang sebagai kelanjutan dari program tersebut.
Bagi Jessica, tak ada yang lebih indah dari berbagi karena manusia adalah makhluk yang saling membutuhkan. Selain itu, kehidupan seperti sebuah roda, terkadang di atas atau di bawah.
"Bagi kita yang di atas harus membantu yang di bawah," ujarnya.
Maka meski harus menimba ilmu di negeri orang, Jessica akan tetap berkomitmen untuk berbagi dengan program amalnya tersebut. Berbarengan dengan momen Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada hari ini, Sabtu (28/10/2017), Jessica juga mau mengajak para pemuda-pemudi Indonesia agar tidak melupakan identitas dirinya.
"Jangan pernah lupa akar budaya kita yang dikenal dengan gotong royong dan saling menghargai perbedaan. Selain itu ketika kita belajar jauh-jauh di negeri orang, jangan lupa tetap berkontribusi untuk membangun Indonesia yang lebih baik," tutup Jessica. (dng/hst)
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
7 Keuntungan Menjadi Perawat Home Care Dibanding Perawat Rumah Sakit
Mengenal Manfaat Lanyard Id Card dan Rekomendasi Tempat Memesannya
Motivasi Kerja Mulai Pudar? Bangkitkan Lagi dengan 5 Langkah Ini
Mooryati Soedibyo, Pionir Jamu dan Kosmetik Tradisional di Indonesia
Petinju Wanita Nangis Setelah Dipukul 278 Kali, Netizen Salut Semangatnya
Most Popular
1
8 Foto Pernikahan Mewah Putri Kamboja Gen Z dengan Putra Konglomerat
2
Potret Pasangan Ikonik Shah Rukh Khan & Kajol Resmikan Patung DLJJ di London
3
Heboh Rumor Pacaran Jungkook BTS dan Winter aespa, Ini Kata Agensinya
4
Potret Kimberly Ryder Perdana Tampil Bak Artis Dracin, Anggun Pakai Hanfu
5
Penampilan Terbaru Dilraba Dilmurat Jadi Sorotan, Picu Rumor 'Kloning'
MOST COMMENTED












































Foto: Daniel Ngantung/Wolipop
Foto: Daniel Ngantung/Wolipop