Seperti Ini Rasanya Jadi Asisten Pribadi Lady Gaga dan Naomi Campbell

Jakarta - Tidak hanya para pengusaha dan direktur, para selebriti pun menggunakan jasa asisten pribadi, seperti penyanyi Lady Gaga dan supermodel Naomi Campbell. Sibuknya jadwal dan tingkat mobilitas yang tinggi menyulitkan mereka untuk mengerjakan semuanya sendirian sehingga seorang asisten pribadi sangat dibutuhkan untuk menangani berbagai urusan pribadi.

Jennifer O'Neill, mantan asisten pribadi Lady Gaga menceritakan seperti apa rasanya bekerja untuk pelantun 'Bad Romance' itu. Ia mengaku tidak memiliki waktu luang untuk dirinya sendiri atau kehidupan lain selain mengurusi sang diva 29 tahun itu.

"Kamu tidak punya kehidupan sendiri. Kamu seolah menjalin hubungan dan menikah dengannya. Aku diharuskan untuk tidur di sebelahnya karena dia tidak bisa tidur sendiri. Aku juga harus selalu ada 24 jam sehari, 7 hari seminggu," curhat Jennifer seperti dikutip dari Daily Mail.

Cerita lain dituturkan oleh asisten pribadi Naomi Campbell, Rebecca White. Bekerja kepada sang supermodel selama lima tahun, Rebecca harus tahan banting serta kuat mental menghadapi Naomi yang dikenal mudah emosi dan marah-marah.



"Dia (Naomi) akan mengintimidasi, berteriak-teriak dan membuat orang menangis. Dengan demikian dia merasa menang. Aku sama sekali tidak pernah takut padanya," kata Rebecca.

Wanita asal Inggris itu juga menceritakan kewajiban yang harus dilakukannya ketika bepergian bersama Naomi dan menginap di suatu hotel. Ia harus sampai di hotel terlebih dulu untuk membereskan perlengkapan wanita 46 tahun itu, kemudian menyetrika pakaiannya dan menatanya dengan rapi di lemari. Setelah itu ia meletakkan 25 buah lilin aromaterapi di seluruh ruangan kamar agar sang supermodel bisa bersantai.

Dikutip dari Refinery29, Virginia, seorang asisten pribadi untuk salah satu selebriti Hollywood papan atas yang juga merangkap sebagai sutradara menyebutkan bahwa dirinya selalu diminta melakukan sesuatu dengan cepat. Hal itu membuatnya sering merasa panik dan terburu-buru.

"Suatu hari dia memintaku dengan cepat untuk membelikan 10 dress. Aku pikir dia akan mengenakannya saat itu juga, tapi seminggu kemudian aku lihat dia belum menyentuh dress-dress itu sama sekali. Lalu untuk apa buru-buru?," ungkap Virginia dengan perasaan kesal.

Banyak orang yang melihat menjadi seorang asisten pribadi bagi selebriti ternama memang terlihat menyenangkan. Namun ia mengatakan justru seolah ada garis pemisah yang tidak jelas antara keduanya.

"Aku menyadari menjadi asisten pribadi untuk orang penting sangat membingungkan. Aku seperti seorang teman yang bekerja untuknya, dia meminta pendapatku sebagai seorang teman tapi juga menyuruhku untuk melakukan tugas yang diberikannya," tutup Virginia. (itn/itn)