Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Wanita Muda Indonesia Mendunia

Tantangan Wanita Muda Indonesia yang Sukses Go International

Intan Kemala Sari - wolipop
Jumat, 19 Agu 2016 17:40 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Dok. Instagram
Jakarta - Meniti karier dan berbisnis di kancah internasional merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi Archangela Chelsea Yusuf dan Nadya Mutia Rahma. Archangela merupakan makeup artis untuk para selebriti di Hollywood, Amerika, sedangkan Nadya sukses memperkenalkan produk asli Indonesia berupa cloggs atau sandal kayu kepada pasar Eropa.

Namun kesuksesan tersebut tidaklah berjalan tanpa hambatan. Ada berbagai macam tantangan serta kesulitan yang dialami oleh mereka berdua saat berkarier di dunia internasional. Apa saja?

Archangela memaparkan, tantangan terbesar yang dialaminya adalah usianya yang masih terbilang muda. Saat pertamakali menapaki Hollywood, usianya masih 20 tahun. Hal itulah yang banyak membuat para calon kliennya merasa ragu terhadap kemampuannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tantangan terbesarku pertama aku bukan orang Amerika. Aku orang Indonesia asli dengan bahasa Inggris yang nggak lancar dan medhok logat jawa. Aku paling muda banget di sana dan bikin orang-orang ragu. Tapi pas lihat hasil makeupku banyak yang suka, aku bersyukur sekali," cerita wanita yang akrab disapa Chelsea ini saat dihubungi Wolipop, Senin, (15/8/2016).

Berkat ketekunannya itulah, wanita 23 tahun ini banyak menangani para selebriti Hollywood ternama seperti Charlie Weber, presenter Jeannie Mai, Sammi Sanchez, Jordan Fisher, dan beberapa fashion blogger ternama seperti Chriselle Lim serta Eugene Grey. Ia juga pernah terlibat kerjasama dengan brand-brand besar seperti Dior, Gucci, dan Pandora serta diwawancarai oleh berbagai majalah ternama seperti Vogue, People, dan Glamour.

Ditambahkan oleh Nadya, kesulitan yang dialaminya adalah menganalisa selera pasar. Ia harus mampu memahami seperti apa selera pasar di Asia dan di Eropa karena masing-masing benua memiliki preferensi yang berbeda-beda.

"Kalau tantangannya adalah berani mengeluarkan model-model cloggs dan warna yang baru. Karena Asia sukanya model simpel dan Eropa lebih ramai motif," jelasnya saat diwawancarai Wolipop melalui e-mail, Selasa (16/8/2016).

Demi mengatasi hal itu, wanita 27 tahun ini pun sudah memiliki beberapa rencana ke depan. Ia ingin produk asli Indonesia bisa tetap eksis dan semakin dikenal di dunia internasional dengan pengembangan produk yang lebih maksimal. (itn/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads