6 Tips Mengembangkan Karier untuk Para Millenial
Rahmi Anjani - wolipop
Sabtu, 13 Agu 2016 13:44 WIB
Jakarta
-
Cara kerja para millennial memang cukup berbeda dari generasi sebelumnya. Walau dinilai lebih kreatif, mudah belajar, dan paham teknologi, millennial juga dikenal lebih mementingkan diri sendiri dari pada perusahaan serta ingin diakui keberhasilannya oleh lingkungan. Tak sedikit pula yang menganggap mereka lebih malas dan cepat bosan dari para pendahulunya.
Hidup di era millenial pun membuat mereka jadi narsis dan ingin memamerkan prestasi atau fasilitas kantor di jejaring sosial. Hal tersebut ternyata memang tidak salah dilakukan di zaman sekarang di mana banyak headhunter cari pekerja secara online. Lalu seperti apa strategi karier yang akan membuat millennial lebih berkembang? Berikut enam sarannya:
1. Pilih Satu Fokus Keilmuan
Disarankan agar para millennial yang saat ini berusia 18 smapai 34 tahun untuk fokus pada satu bidang keilmuan. Mereka dianjurkan untuk mengembangkan area tersebut secara mendalam sehingga bisa menjadi ahli. Jika bisa, pilih bidang yang sulit atau tidak banyak diambil orang agar 'nilai' Anda jadi lebih tinggi.
2. Bergabung dalam Komunitas
Mohamad Ario Adimas yang merupakan Division Head Integrated Marketing Communication Indosat mengatakan jika millennial sebaiknya bergabung dalam komunitas. Namun pastikan jika komunitas tersebut bisa mencerminkan diri terkait kemampuan atau hobi Anda. Setelah masuk, Anda sebaiknya berpartisipasi secara aktif di dalamnya.
3. Ekspos Pencapaian Kerja
Jika Anda bukan orang yang narsis, demi kepentingan karier sepertinya Anda perlu sedikit lebih membuka diri. Bukan membuka kehidupan pribadi namun pencapaian-pencapaian kerja. Misalnya dengan memasukkan setiap keberhasilan atau langkah-langkah karier dalam situs jejaring sosial profesional LinkedIn. Dengan begitu, diharapkan ada headhunters yang bisa memberikan Anda profesi yang lebih baik dari sekarang.
4. Berbagi dalam Forum
Selain mengekspos keberhasilan karier di media sosial, Anda diharapkan juga bisa membuka di forum-forum terkait keahlian. Bagi ilmu dan kemampuan yang Anda punya di sana agar lebih banyak informasi, dikenal, dan punya portfolio yang menarik. Diharapkan pula millennial bisa mendapat lebih banyak koneksi kerja yang dapat membantu mereka jika diperlukan.
5. Aktif Secara Positif di Sosmed
Pastika jika Anda aktif dalam media sosial secara positif. Agar terlihat ahli, Anda bisa membagi berbagai pengetahuan atau konten mengenai bidang karier. Hindari memberikan informasi yang terlalu luas dan fokuslah pada keahlian Anda.
6. Aktif Jejaring Sosial Profesional
Saat 'memamerkan' prestasi di media sosial sebaiknya Anda melengkapinya dengan informasi yang detail. Di LinkedIn, Anda pun dapat berbagi testimonial sehingga kemampuan Anda dalam bekerja lebih terlihat meyakinkan. Kemudian pastikan jika foto yang digunakan dalam profil mewakili profesi yang sedang dijalankan.
"Sebaiknya pasang foto yang meaningful. Beri tahu perjalanan karier Anda, taruh achievement atau proyek yang pernah dilakukan. Dengan begitu, tanpa interview orang bisa langsung tau kredibilitas. Lalu perbanyak testimonial. Caranya memperbanyaknya adalah isi terlebih dahulu testimonial orang yang pernah proyek bersama dan jangan orang sekantor," saran Dimas saat mengisi acara LinkedIn di Hotel Mulia Senayan, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu. (ami/kik)
Hidup di era millenial pun membuat mereka jadi narsis dan ingin memamerkan prestasi atau fasilitas kantor di jejaring sosial. Hal tersebut ternyata memang tidak salah dilakukan di zaman sekarang di mana banyak headhunter cari pekerja secara online. Lalu seperti apa strategi karier yang akan membuat millennial lebih berkembang? Berikut enam sarannya:
1. Pilih Satu Fokus Keilmuan
Disarankan agar para millennial yang saat ini berusia 18 smapai 34 tahun untuk fokus pada satu bidang keilmuan. Mereka dianjurkan untuk mengembangkan area tersebut secara mendalam sehingga bisa menjadi ahli. Jika bisa, pilih bidang yang sulit atau tidak banyak diambil orang agar 'nilai' Anda jadi lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mohamad Ario Adimas yang merupakan Division Head Integrated Marketing Communication Indosat mengatakan jika millennial sebaiknya bergabung dalam komunitas. Namun pastikan jika komunitas tersebut bisa mencerminkan diri terkait kemampuan atau hobi Anda. Setelah masuk, Anda sebaiknya berpartisipasi secara aktif di dalamnya.
3. Ekspos Pencapaian Kerja
Jika Anda bukan orang yang narsis, demi kepentingan karier sepertinya Anda perlu sedikit lebih membuka diri. Bukan membuka kehidupan pribadi namun pencapaian-pencapaian kerja. Misalnya dengan memasukkan setiap keberhasilan atau langkah-langkah karier dalam situs jejaring sosial profesional LinkedIn. Dengan begitu, diharapkan ada headhunters yang bisa memberikan Anda profesi yang lebih baik dari sekarang.
4. Berbagi dalam Forum
Selain mengekspos keberhasilan karier di media sosial, Anda diharapkan juga bisa membuka di forum-forum terkait keahlian. Bagi ilmu dan kemampuan yang Anda punya di sana agar lebih banyak informasi, dikenal, dan punya portfolio yang menarik. Diharapkan pula millennial bisa mendapat lebih banyak koneksi kerja yang dapat membantu mereka jika diperlukan.
5. Aktif Secara Positif di Sosmed
Pastika jika Anda aktif dalam media sosial secara positif. Agar terlihat ahli, Anda bisa membagi berbagai pengetahuan atau konten mengenai bidang karier. Hindari memberikan informasi yang terlalu luas dan fokuslah pada keahlian Anda.
6. Aktif Jejaring Sosial Profesional
Saat 'memamerkan' prestasi di media sosial sebaiknya Anda melengkapinya dengan informasi yang detail. Di LinkedIn, Anda pun dapat berbagi testimonial sehingga kemampuan Anda dalam bekerja lebih terlihat meyakinkan. Kemudian pastikan jika foto yang digunakan dalam profil mewakili profesi yang sedang dijalankan.
"Sebaiknya pasang foto yang meaningful. Beri tahu perjalanan karier Anda, taruh achievement atau proyek yang pernah dilakukan. Dengan begitu, tanpa interview orang bisa langsung tau kredibilitas. Lalu perbanyak testimonial. Caranya memperbanyaknya adalah isi terlebih dahulu testimonial orang yang pernah proyek bersama dan jangan orang sekantor," saran Dimas saat mengisi acara LinkedIn di Hotel Mulia Senayan, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu. (ami/kik)
Elektronik & Gadget
Capek Cuci Piring? Bosch SMS4HMC65Q Bisa Jadi Penyelamat Dapur Kamu
Health & Beauty
Kulit Auto Bersih & Pori Mengecil! 3 Clay Mask Ini Wajib Kamu Coba
Home & Living
Mulai 2026 Tanpa Drama: Rekomendasi Planner Simple, Estetik, dan Fungsional!
Health & Beauty
Duo Serum Andalan Orang Korea untuk Kulit Cerah & Sehat: Anua vs Numbuzin, Mana yang Cocok Buat Kamu?
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
7 Keuntungan Menjadi Perawat Home Care Dibanding Perawat Rumah Sakit
Mengenal Manfaat Lanyard Id Card dan Rekomendasi Tempat Memesannya
Motivasi Kerja Mulai Pudar? Bangkitkan Lagi dengan 5 Langkah Ini
Mooryati Soedibyo, Pionir Jamu dan Kosmetik Tradisional di Indonesia
Petinju Wanita Nangis Setelah Dipukul 278 Kali, Netizen Salut Semangatnya
Most Popular
1
51 Tahun Seperti 20-an! Aksi Supermodel Cantik Jadi Cheerleader Viral
2
8 Pesona Fuji yang Masuk 100 Wajah Tercantik 2025 di Dunia
3
Tren 'Ozempic Body' Makin Ekstrem, Kini Beralih ke Pengangkatan Tulang Rusuk
4
8 Foto Raisa Liburan Akhir Tahun Berdua Zalina ke Korea Usai Resmi Bercerai
5
Potret Zhang Ruonan yang Diduga Diet Ekstrem, Muat Pakai Baju Anak-anak
MOST COMMENTED











































