Dijuluki 'Anak Macan', Seperti Ini Karakter Generasi Millennial Saat Bekerja
Rahmi Anjani - wolipop
Selasa, 02 Agu 2016 14:12 WIB
Jakarta
-
Sebagian dari Anda mungkin sudah familiar dengan istilah generasi millennial. Millennial adalah golongan orang yang besar di era 2000-an dan saat ini berusia antara 18 sampai 34.
Hidup di zaman yang serba cepat dan instan, para millennial pun dikenal punya kepribadian yang lebih 'menantang' dari para pendahulunya, Generasi X dan Baby Boomers. Meski lebih kreatif dan inovatif dalam memecahkan masalah, mereka juga dinilai narsis dan cepat bosan saat bekerja.
Industri kerja saat ini tentu didominasi oleh kalangan muda yang merupakan para millennial. Meski mudah belajar hal baru serta punya analitis yang baik, mereka juga dikenal memiliki banyak sisi menatang untuk perusahaan.
Menurut Pambudi Sunarsihanto selaku HR Director dan Ketua Perhimpunan Manajemen Sumberdaya Manusia Indonesia (PMSM), generasi millennial rentan cepat pindah kerja ketika profesinya sudah tidak dirasa menyenangkan dan menguntungkan. Dinilai lebih rewel, Pambudi pun menjuluki mereka sebagai anak macan.
"Mereka sebenarnya bagus dan pintar. Tanpa mereka perusahaan akan rugi. Tapi mereka seperti anak macan, rewel sedikit, kita bisa dicakar. Kalau kita bisa jadi pawang macan yang baik, mereka bisa dieksplorasi. Mereka kebanyakan malas-malasan tapi kalau sekali bekerja bisa dapat satu kambing," ungkap Pambud dalam acara LinkedIn Media Forum: The State of Millennial in Indonesia's Workforce, di Hotel Mulia Jakarta, Selasa, (7/8/2016).
Sebagai seorang millennial yang tengah mengembangkan kariernya, Mohamad Ario Adimas menyetujui hal tersebut. Pria yang bekerja sebagai Division Head Integrated Marketing Communication Indosat itu mengakui, generasi millennial memang sering bersikap egois. Umumnya mereka lebih mementingkan diri sebelum perusahaan itu sendiri. Para pekerja muda ini biasanya ingin dijadikan bagian dari perusahaan daripada mengabdi untuk perusahaan.
Millenial yang juga berani mengambil risiko tersebut memang tak ragu untuk resign saat perusahaan tidak bisa memberikan apa yang dibutuhkan. "Orientasi target mereka jangkanya pendek. Dulu orangtua kita mungkin cita-citanya ingin jadi CEO di perusahaannya. Tapi sekarang orang punya target yang lebih achievable misalnya manager atau GM. Mereka inisiatif dan kreatif. Mostly sering pindah tapi bikin something dulu sebelum keluar," kata Dimas. (ami/eny)
Hidup di zaman yang serba cepat dan instan, para millennial pun dikenal punya kepribadian yang lebih 'menantang' dari para pendahulunya, Generasi X dan Baby Boomers. Meski lebih kreatif dan inovatif dalam memecahkan masalah, mereka juga dinilai narsis dan cepat bosan saat bekerja.
Industri kerja saat ini tentu didominasi oleh kalangan muda yang merupakan para millennial. Meski mudah belajar hal baru serta punya analitis yang baik, mereka juga dikenal memiliki banyak sisi menatang untuk perusahaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka sebenarnya bagus dan pintar. Tanpa mereka perusahaan akan rugi. Tapi mereka seperti anak macan, rewel sedikit, kita bisa dicakar. Kalau kita bisa jadi pawang macan yang baik, mereka bisa dieksplorasi. Mereka kebanyakan malas-malasan tapi kalau sekali bekerja bisa dapat satu kambing," ungkap Pambud dalam acara LinkedIn Media Forum: The State of Millennial in Indonesia's Workforce, di Hotel Mulia Jakarta, Selasa, (7/8/2016).
Sebagai seorang millennial yang tengah mengembangkan kariernya, Mohamad Ario Adimas menyetujui hal tersebut. Pria yang bekerja sebagai Division Head Integrated Marketing Communication Indosat itu mengakui, generasi millennial memang sering bersikap egois. Umumnya mereka lebih mementingkan diri sebelum perusahaan itu sendiri. Para pekerja muda ini biasanya ingin dijadikan bagian dari perusahaan daripada mengabdi untuk perusahaan.
Millenial yang juga berani mengambil risiko tersebut memang tak ragu untuk resign saat perusahaan tidak bisa memberikan apa yang dibutuhkan. "Orientasi target mereka jangkanya pendek. Dulu orangtua kita mungkin cita-citanya ingin jadi CEO di perusahaannya. Tapi sekarang orang punya target yang lebih achievable misalnya manager atau GM. Mereka inisiatif dan kreatif. Mostly sering pindah tapi bikin something dulu sebelum keluar," kata Dimas. (ami/eny)
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Home & Living
Tidak Perlu Repot Bawa Setrika Besar! Setrika Ini Harus Kamu Bawa saat Traveling
Health & Beauty
Bulu Mata Lentik Instan Tanpa Ribet! Cek 3 Produk Ini, Praktis untuk Pemula
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
7 Keuntungan Menjadi Perawat Home Care Dibanding Perawat Rumah Sakit
Mengenal Manfaat Lanyard Id Card dan Rekomendasi Tempat Memesannya
Motivasi Kerja Mulai Pudar? Bangkitkan Lagi dengan 5 Langkah Ini
Mooryati Soedibyo, Pionir Jamu dan Kosmetik Tradisional di Indonesia
Petinju Wanita Nangis Setelah Dipukul 278 Kali, Netizen Salut Semangatnya
Most Popular
1
Penyanyi Erra Fazira Menikah Lagi, Mas Kawin Pohon Emas 102 Gram Jadi Sorotan
2
TikTok Viral Verificator
Dikira Banjir Bandang! Foto Pernikahan Berlatar Air Terjun Keruh Ini Viral
3
Ramalan Zodiak 15 Desember: Aries Pilih Langkah Aman, Taurus Jangan Ragu
4
Prada Jual Sandal Made-in-India Rp 15 Juta, Diawali Kontroversi
5
Ramalan Zodiak 15 Desember: Aquarius Jaga Sikap, Pisces Redam Cemburu
MOST COMMENTED











































