Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Lurah Muda Berprestasi

Junita Anjar Lestari, Lurah Muda yang Aktif Ajak Warga Pontap Berolahraga

Intan Kemala Sari - wolipop
Jumat, 22 Apr 2016 10:10 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Dok. Facebook Kelurahan Pontap
Jakarta - Bekerja sebagai salah satu aparat pemerintahan adalah pengalaman yang tidak terlupakan bagi Junita Anjar Lestari. Ya, wanita yang akrab disapa Anjar ini mengemban misi dengan menjabat sebagai Lurah Pontap di kelurahan Pontap, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan.

Resmi dilantik sebagai lurah pada Oktober 2015 silam, wanita 27 tahun ini mengawali kariernya menjadi petugas protokoler Wali Kota Palopo pada 2011. Selang beberapa tahun kemudian dan melalui proses yang sangat panjang, akhirnya dirinya menjabat sebagai lurah setempat .

"Sesuai dengan janji saat disumpah menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil), bahwa setiap PNS siap untuk ditempatkan di mana saja dan dengan posisi apa saja," jawab Anjar saat ditanya mengapa ingin berprofesi sebagai lurah ketika diwawancara Wolipop, Selasa, (19/4/2016).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Belum resmi satu tahun menjabat, lulusan S-2 Manajemen di STIE Jakarta ini sudah memiliki tiga progam unggulan yang masih terus berjalan. Tujuannya semata-mata ingin mengajak para warganya untuk ikut aktif menyejahterakan serta menjaga wilayah Pontap.

Program yang dijalankannya bernama Jumat Pontap Sehat dan Pontap Minggu Bersih. Setiap hari Jumat, ia mengadakan senam bersama di sebuah kampung di Pontap. Hal itu dilakukannya untuk mengajak masyarakat agar lebih terlibat aktif dalam kegiatan fisik.

"Kami menyadari masyarakat malas berolahraga jadi kami buat gerakan itu. Kalau Pontap Minggu Bersih, di hari Minggu kami ajak seluruh warga untuk membersihkan lingkungan," lanjut wanita kelahiran 1988 itu.



Program unggulannya yang terakhir bernama Door To Door. Ia ingin mengubah pemikiran warganya bahwa aparat negara kini tidak lagi kaku dalam bekerja. Ia menginginkan kelurahan yang dipimpinnya bekerja dalam waktu yang fleksibel.

"Kami dari Pontap sering mengadakan kunjungkan ke rumah warga untuk mengetahui kondisi masyarakat serta keluhan dan kebutuhan mereka. Dari tiga program ini sudah berjalan dengan maksimal, tetapi ada sedikit kendala di program Door To Door," papar wanita yang hobi traveling itu.



Kendala utama yang dihadapinya tidak lain adalah masalah fasilitas dan pra sarana untuk menjalankan Door To Door. Terkadang pula, programnya tersebut dihadapi pada keterbatasan pendanaan sehingga kurang berjalan lancar.

Meski disibukkan oleh pekerjaannya yang menghendaki dirinya untuk selalu siaga, namun Anjar tidak lupa dengan kodratnya sebagai seorang istri dan ibu. Diakuinya, memang agak berat membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga, tetapi sesuai dengan janjinya dalam sumpah PNS, menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan golongan atau pribadi harus lebih diutamakan.


"Alhamdulillah selama ini tidak ada keluhan. Suami dan keluarga sangat mendukung. Karena orangtua saya juga masih aktif bekerja, jadi mereka paham bagaimana bekerja sebagai seorang lurah," tambahnya.

Menurut ibu satu anak ini, meski seorang wanita bekerja dan memiliki posisi yang cukup tinggi, ada baiknya tetap ingat akan kodratnya sebagai wanita. "Bagaimanapun kembali lagi sesuai dengan posisi kita. Di kantor sebagai aparat pemerintah, kembali ke rumah sebagai istri dan ibu," ringkasnya sebelum menutup perbincangan. (itn/itn)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads