Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Liputan Khusus Persaingan Kerja

Jenis Persaingan di Dunia Kerja yang Banyak Dialami Karyawan

Intan Kemala Sari - wolipop
Jumat, 20 Mar 2015 08:50 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Dok. Thinkstock
Jakarta -

Persaingan bisa ditemukan di mana saja, terutama di dalam dunia pekerjaan. Hal ini bisa dilihat dari jumlah posisi yang tersedia di dalam suatu perusahaan tidak sebanding dengan banyaknya jumlah pelamar kerja. Mungkin juga, jumlah pelamar kerja yang mendaftar tidak memiliki kriteria yang diinginkan sesuai dengan kualifikasi perusahaan tersebut.

Pakar sumber daya manusia Ir. Timotius Oyong mengatakan persaingan di dunia kerja yang sesunguhnya bahkan telah dimulai sejak seseorang S-1 atau bahkan SMK. Sebenarnya seperti apa saja persaingan di dunia kerja yang sering ditemui oleh para karyawan?

1. Membuat Lamaran Kerja
Setiap orang yang ingin bekerja di suatu perusahaan tentunya harus membuat lamaran pekerjaan atau curriculum vitae (CV) serta berkas-berkas lain yang diminta sesuai dengan persyaratan yang diajukan oleh perusahaan. Biasanya para perusahaan akan memilih kandidat yang berpotensi melalui lamaran pekerjaan yang dibuatnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam bidang desain misalnya, suatu agensi atau perusahaan biasanya tertarik dengan CV para pelamar yang memiliki desain unik dan menarik perhatian. Sedangkan dalam bidang lainnya, pengalaman bekerja atau keahlian yang dimiliki bisa menjadi salah satu daya tarik agar perusahaan mau memanggil Anda untuk melakukan langkah selanjutnya. Ini adalah bentuk persaingan awal yang seringkali dihadapi oleh para pelamar pekerjaan.

2. Tes Psikologi dan Wawancara
Jika pihak perusahaan tertarik dengan CV yang dikirimkan, maka calon karyawan akan dipanggil untuk menjalani serangkaian tes psikologi dan wawancara. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah kandidat tersebut memang layak diterima sesuai dengan kualifikasi perusahaan. Kandidat yang berhasil terpilih bisa langsung bekerja, sedangkan bagi yang tidak terpilih harus mencobanya lagi di perusahaan lain.

3. Masa Percobaan
Pria yang sudah 25 tahun menjadi pemberi motivasi bagi banyak perusahaan mengatakan, masa percobaan atau probation juga menjadi salah satu bentuk persaingan yang kerap kali dihadapi para karyawan. Masa percobaan di setiap perusahaan umumnya berbeda-beda mulai dari kurun waktu tiga bulan hingga satu tahun. Di sinilah para pekerja akan berhadapan dengan persaingan di dunia kerja yang lebih berat.

"Perusahaan besar mempekerjakan dua orang untuk satu posisi yang dibutuhkan. Keduanya dipekerjakan bersama-sama dan di evaluasi bersama, yang unggul akan mendapatkan posisi tersebut, yang kalah akan diberhentikan atau dipindahkan ke departemen lain," ujar pria yang akrab disapa Oyong saat dihubungi Wolipop via e-mail, Senin (16/3/2015).

4. Saat Kenaikan Jabatan
Persaingan selanjutnya seringkali terjadi saat promosi atau kenaikan jabatan diberikan. Tentunya banyak para karyawan yang ingin dipromosikan oleh pimpinan, terlebih lagi bagi mereka yang sudah lama bekerja.

"Dalam suatu perusahaan, dari delapan karyawan yang menjadi kandidat untuk dipromosikan, hanya akan terpilih satu orang saja untuk menduduki jabatan yang diberikan. Hal ini menjadikan persaingan di dalam dunia kerja semakin ketat," katanya lagi.

5. Perusahan Besar
Untuk perusahaan besar yang mempunyai kantor di tiap-tiap daerah, persaingan justru lebih banyak dihadapi di sana. "Misalnya, banyak karyawan daerah yang ingin bekerja di kantor pusat, pastinya dia harus berhadapan dengan karyawan satu perusahaan yang berasal dari daerah lainnya," ringkasnya.

6. Persaingan Positif
Cherry Zulviyanti Riadi Lukman selaku konsultan kepribadian dari Experd Consultant mengatakan, persaingan positif bisa dilakukan dengan cara-cara yang sejalan dengan norma yang berlaku di lingkungan sosial. Hal ini dapat memacu semangat para karyawan untuk berlomba-lomba mengeluarkan energi dan keterampilan kerja yang dimiliki agar dapat memberikan hasil kerja yang lebih baik lagi.

"Contohnya, berlomba-lomba untuk meraih target penjualan dengan menerapkan berbagai strategi unik dari masing-masing tim agar dapat mencapai pangsa pasar yang dituju, atau berlomba-lomba memberikan ide pengembangan dan perbaikan proses kerja di divisi dan mengaplikasikannya secara nyata agar menunjang pencapaian hasil kerja bersama lebih optimal lagi," terangnya saat diwawancara Wolipop via e-mail, Kamis (19/3/2015).

7. Persaingan Negatif
Sebaliknya, persaingan negatif dilakukan dengan berbagai cara yang bertentangan dengan nilai dan norma sosial yang berlaku. Di persaingan jenis ini, karyawan tidak memikirkan lagi mana yang benar dan salah atau tepat dan tidak tepatnya dalam melakukan proses kerja. Yang dituju hanyalah pencapaian sasaran yang tinggi agar dapat memenangkan kompetisi yang ada.

"Merebut pasar di area tim lain agar target pemasaran tercapai, atau menyebarkan berita negatif yang dapat menjatuhkan rekan lain. Itu persaingan yang sangat negatif dan umum dijumpai di dalam dunia kerja," ringkasnya.

(int/aln)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads