Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kisah Wanita Diselamatkan Pria Saat Gempa, 12 Tahun Kemudian Dinikahi

Rahmi Anjani - wolipop
Rabu, 10 Des 2025 07:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Cropped shot of an unrecognizable newlywed couple doing a pinky swear gesture on their wedding day
Foto: Getty Images/PeopleImages
Jakarta -

Pertemuan dengan jodoh kadang tidak bisa diprediksi. Seorang wanita mengisahkan perjalanan cintanya dengan sang suami. Sebelum akhirnya menikah baru-baru ini, ternyata ia pernah bertemu pujaan hati saat kecil. Pria tersebut adalah orang yang menyelamatkan nyawanya ketika kejadian gempa 11 tahun lalu.

Seorang wanita dipertemukan kembali dengan pria yang menyelamatkannya dari reruntuhan gempa bumi lebih dari 10 tahun lalu sebagai suami-istri. Kisah unik mereka terungkap dalam Upacara Pernikahan Kolektif Gaya Han Tahunan ke-5 yang dihadiri oleh 37 pasangan di Changsha, Provinsi Hunan, China selatan. Jadi viral, banyak netizen yang takjub dengan cerita cinta mereka.

Adalah Liang Zhibin dan Liu Ximei yang berbagi kisah cinta yang dimulai lebih dari 15 tahun yang lalu. Liang yang 12 tahun lebih tua dari istrinya. Pada 2008 saat gempa bumi dahsyat mengguncang Wenchuan, Liang yang berusia 22 tahun adalah seorang tentara yang dikirim untuk membantu upaya penyelamatan. Di sana, ia menyelamatkan Liu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Liu yang berusia 10 tahun, yang terjebak di lantai dua gedung yang runtuh, terjepit di bawah jeruji besi dan batu bata. Ketika itu, Liang dan timnya menggali selama empat jam sebelum akhirnya menarik Liu ke tempat aman dan membawanya ke rumah sakit. Setelah Liu pulih, ia dan keluarganya kembali ke Zhuzhou, Hunan.

ADVERTISEMENT

"Selama bertahun-tahun, aku tidak dapat mengingat seperti apa wajahnya. Yang aku miliki hanyalah gambaran samar sebuah sosok di benak saya," kata Liu.

Liang Zhibin dan Liu XimeiLiang Zhibin dan Liu Ximei Foto: Dok. icswb.com

Kisah mereka berlanjut pada 2020 ketika Liu sedang makan malam bersama orang tuanya di sebuah restoran di Changsha. Tiba-tiba, ibunya menatap seorang pria yang duduk di meja sebelah dan berkata: "Dia mirip sekali dengan tentara yang menyelamatkanmu dulu."

Liu berdiri, menghampiri pria itu, dan menyapanya: "Kakak Liang? Apakah itu kamu? Aku sangat senang dan sedikit malu," kenang Liu. "Dia sudah banyak berubah, aku sama sekali tidak mengenalinya," balas Liang.


Malam itu, Liu memberikan kontaknya dan dia lah yang mencairkan suasana dengan berbagi kisah dan mengobrol. Liu pun akhirnya menyadari betapa dalamnya perasaannya terhadap Liang.

Ketangguhan dan kesetiaan Liang akhirnya ia memberanikan diri untuk menyatakan cintanya terlebih dahulu. "Aku mencintainya bukan karena rasa terima kasih. Melalui waktu bersama, saya menyadari bahwa dialah seseorang yang dapat aku percayakan hidupku," ujarnya.

Liang pun perlahan tersentuh dan luluh oleh ketulusan dan energi dari Liu. "Dia adalah secercah cahaya dalam hidupku. Setiap kali aku merasa terpuruk, kepositifannya membangkitkan semangatku dan mengingatkanku bahwa hidup masih penuh harapan. Dulu, menyelamatkan orang adalah tugasku, tetapi sekarang aku benar-benar mencintainya. Ini dua hal yang berbeda," kata Liang.

"Takdir sungguh luar biasa. Dua belas tahun yang lalu, aku menyelamatkannya. Dua belas tahun kemudian, dia menjadi cahaya dalam hidupku," tambahnya.

(ami/ami)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads