Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Viral Wanita Batalkan Pernikahan, Tuntut Rp 70 Juta untuk 'Uang Pelukan'

Gresnia Arela Febriani - wolipop
Senin, 13 Okt 2025 07:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Editorial image captured in Beijing, China, depicting a bride in ornate traditional Chinese attire by a lakeside. Her intricate red gown and veil symbolize cultural heritage and elegance on October 11, 2023.
Ilustrasi pengantin wanita di Tiongkok. Foto: Getty Images/Nikada.
China -

Kisah seorang wanita di China yang membatalkan rencana pernikahan ini menjadi sorotan. Dia sebelumnya telah menerima hadiah pertunangan sebesar 200.000 Yuan (sekitar Rp 466,800 Juta) dan setuju untuk mengembalikan dana tersebut.

Namun, calon suaminya yang sudah kecewa kembali terkejut ketika wanita itu meminta pemotongan sebesar 30.000 Yuan (sekitar Rp 70 juta) sebagai 'biaya berpelukan.' Permintaan uang pelukan itu memicu reaksi keras dari netizen di China.

Kisah batal nikah ini viral usai dilaporkan oleh Henan TV ini. Unggahan tentang kisah tersebut ditonton sebanyak 23 juta kali di media sosial Tiongkok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Tiongkok, sudah menjadi tradisi bagi keluarga mempelai pria untuk memberikan sejumlah uang, yang dikenal sebagai hadiah pertunangan atau "harga pengantin" (bride price), kepada keluarga mempelai wanita sebelum pernikahan. Uang ini diberikan kepada orangtua sebagai ucapan terima kasih karena telah membesarkan calon mempelai wanita.

Dilansir dari South China Morning Post, pria dan wanita yang batal menikah ini tinggal di Pingdingshan, Provinsi Henan, Tiongkok. Keduanya bertemu tahun lalu melalui seorang mak comblang. Mereka bertunangan pada Januari 2025 dan merencanakan pernikahan pada November 2025.

ADVERTISEMENT

Seperti kebanyakan pasangan yang akan menikah, mereka telah membuat serangkaian foto pranikah. Keluarga pria juga sudah memesan hotel untuk pesta pernikahan dan memberitahukan kepada semua kerabat mereka.

Namun, dua bulan menjelang pernikahan, pihak calon mempelai wanita membatalkan niatnya untuk menikahi si pria. "Wanita itu menganggap pria tersebut terlalu jujur dan berpenghasilan terlalu sedikit. Mengenai mahar, ia mengatakan bersedia mengembalikannya tetapi akan menyimpan 30.000 yuan sebagai 'uang pelukan'," ujar mak comblang mereka, yang bermarga Wan, kepada media.

"Saya telah memperkenalkan 1.000 pasangan dalam satu dekade terakhir. Keluarga ini adalah yang paling banyak menuntut yang pernah saya temui. Tuntutan pemotongan 30.000 yuan ini tidak bermoral," tegas Wan.

Pihak calon mempelai wanita meminta 30.000 Yuan atau sekitar Rp 70 juta sebagai kompensasi 'uang pelukan.' Menurut Wan si mak comblang, pelukan pria kepada wanita itu terjadi atas perintah fotografer saat pemotretan pre-wedding.

"Kami tidak punya perselisihan besar. Saya hanya tidak ingin menikah dengannya," ucap wanita itu.

Si wanita beralasan uang 30.000 Yuan yang dimintanya sebagai kompensasi bukan sekadar 'uang pelukan.' Uang tersebut juga kompensasi untuk sejumlah pengeluaran yang ia keluarkan saat mereka menghabiskan waktu bersama.

Setelah melalui proses negosiasi, kedua keluarga sepakat bahwa wanita tersebut akan mengembalikan 170.500 Yuan (sekitar Rp 397,977 juta) kepada pihak pria. Pada akhirnya kompensasi yang diinginkan pihak wanita dikabulkan.

Kasus wanita yang menyesali pertunangan tetapi menolak mengembalikan mahar kerap menjadi berita utama di China. Tahun lalu, seorang pria menggugat wanita dan ayahnya ke pengadilan di Provinsi Hunan tengah setelah mereka menolak mengembalikan mahar sebesar 230.000 Yuan (sekitar Rp 536,820 Juta) kepadanya.

Meskipun pengadilan memutuskan bahwa keluarga wanita tersebut harus mengembalikan uang itu dalam waktu 15 hari, mereka gagal melakukannya. Ppria tersebut kemudian curhat ke media sebagai upaya untuk mendapatkan kembali uangnya.

(gaf/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads