Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Unik, Undangan Pernikahan dari Roti Tawar, Ramah Lingkungan dan Bisa Dimakan

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Kamis, 01 Mei 2025 10:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ilustrasi roti tawar.
Ilustrasi roti tawar. Foto: Getty Images/seb_ra
Jakarta -

Undangan merupakan salah satu elemen penting dalam perencanaan pernikahan. Sayangnya, undangan konvensional yang terbuat dari kertas sering kali hanya dilihat sekali, lalu dibuang begitu saja.

Nah, pasangan calon pengantin ini punya cara cerdas dan unik agar undangan pernikahan mereka tak berakhir di tempat sampah. Undangan unik ini tak hanya bermanfaat tapi juga bisa dimakan.

Adalah Jazmin Reyes dan Miguel Sotto, pasangan asal Filipina yang akan menikah pada 17 Mei, di hadapan lebih dari 300 tamu undangan. Sejak awal merencanakan pernikahan, Jazmin yang menyebut dirinya sebagai 'anti-bride' atau pengantin anti-tradisional, sudah ingin melakukan sesuatu yang berbeda, dimulai dari konsep undangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Undangan Pernikahan dari Roti Tawar.Undangan Pernikahan dari Roti Tawar. Foto: Instagram

"Aku anti dengan undangan kertas yang cuma dibuang setelah acara selesai. Aku ingin pengalaman yang berbeda dimulai sejak para tamu menerima undangan," ujar Jazmin kepada People, seperti dikutip dari People.

Awalnya, dia bersama Bridal Brandbook (agensi branding khusus pernikahan) sempat mempertimbangkan ide mencetak logo pernikahan di tomat atau bakpao kukus. Tapi akhirnya pilihan jatuh pada sesuatu yang lebih simpel namun tetap unik, roti tawar.

ADVERTISEMENT

Wanita 32 tahun ini menggandeng Daniel Baker, sebuah toko roti lokal, untuk membuat sekitar 200 roti tawar tebal yang bisa diberi cap besi panas berlogo pernikahan mereka. Roti susu dengan tekstur lembut itu dicap di kedua sisinya dengan logo spesial yang dirancang sendiri oleh Jazmin.

"Logo kami bukan sekadar huruf 'M' dan 'J' disatukan. Kami ingin semacam lambang penyatuan yang bisa digunakan juga nanti untuk surat atau kado pasangan. Desainnya punya unsur yin dan yang, karena kami merasa saling melengkapi walaupun tampak sangat berbeda," jelasnya.

Setiap roti berisi lima irisan tebal yang dibungkus dalam kotak kecil, dilapisi plastik transparan, dan diikat pita renda putih. Menambah keseruan, undangan ini juga dilengkapi berbagai permainan kata (bread pun), seperti:

"Bready or not, here we go. Come toast forever with us! 17 Mei 2025. Migs & Jaz"

"Save the date. We loaf you!"

Undangan juga menyertakan QR code di salah satu sisi kotak untuk RSVP secara digital.

Sempat khawatir undangan berbentuk roti ini bakal membingungkan atau ditolak oleh tamu yang lebih tua, ternyata responsnya justru di luar dugaan.

"Kami pikir tamu yang lebih senior mungkin tidak akan paham konsepnya, tapi ternyata justru mereka yang paling heboh! Mereka suka sekali bahkan minta tambahan roti," ujar Jazmin.

Tamu-tamu pun mulai berkreasi dengan undangan mereka. Ada yang membuat French toast hingga mengoleskan Nutella.

Lebih menariknya lagi, konsep undangan yang bisa dimakan ini ini ternyata jauh lebih hemat dibandingkan undangan konvensional. Untuk 200 roti, Jazmin mengatakan hanya menghabiskan budget setengah lebih sedikit daripada undangan kertas.

"Jadi benar-benar cuma setengah harga. It was loaf at first sight," pungkasnya.

Unggahan video yang menampilkan roti tersebut pun viral dan telah dilihat lebih dari 1,5 juta kali, serta mendapatkan 70 ribuan likes.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads