Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Viral Pernikahan Berkonsep Setara Gender, Wanita Tolak Diantar Ayah ke Altar

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Kamis, 08 Jun 2023 10:31 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Rustic wedding bouquet
Ilustrasi pasangan menikah. Foto: Getty Images/ozgurcankaya
Jakarta -

Pengantin wanita di China viral setelah menggelar pernikahan berkonsep kesetaraan gender. Dia berani mendobrak tradisi yang umum dilakukan dalam kebanyakan pernikahan di Negeri Tirai Bambu.

Upacara pernikahan digelar pada 21 Mei 2023 lalu di Provinsi Zhejiang. Pengantin wanita yang hanya diketahui bernama Liqiu menolak menjalani sejumlah ritual dalam pernikahan tradisional China.

Salah satunya ritual di mana mempelai wanita menyembunyikan sepatunya dan mempelai pria diharuskan mencari. Ritual lainnya adalah pengantin pria menggendong pengantin wanita menuruni tangga di rumahnya dengan kaki sang wanita tidak boleh menyentuh lantai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dikutip dari South China Morning Post, tujuan dari prosesi tersebut untuk mendatangkan keberkahan agar pengantin baru bisa segera memiliki bayi. Ritual ini biasa dilakukan dalam pernikahan Tionghoa.

Alih-alih high heels, Liqiu yang memiliki tinggi badan 153 cm memilih mengenakan flat shoes atau sepatu datar. Dia juga menolak diantar ayahnya berjalan ke altar untuk 'diserahkan' kepada calon suami.

ADVERTISEMENT

Sebagai gantinya, Liqiu dan pasangannya yang bersama-sama menuju altar untuk mengucap janji suci pernikahan. Selain itu pengantin wanita juga tidak meminta hadiah pertunangan atau seserahan yang biasanya harus disiapkan keluarga mempelai pria. Umumnya, seserahan bernilai sekitar 200.000 yuan atau Rp 417 jutaan.

Keputusan menjalani pernikahan setara gender ini didasari oleh keresahan yang selalu dirasakan Liqiu setiap kali dia menghadiri sebuah pernikahan. Menurutnya tradisi pernikahan yang ada selama ini cenderung menempatkan wanita sebagai 'gender kelas dua'.

"Saya selalu dengar MC menyerukan, 'Ini adalah hari paling indah dalam kehidupan mempelai wanita.' Bukankah itu artinya wanita mulai layu dan kehilangan nilainya setelah hari pernikahan?" tuturnya.

Liqiu melanjutkan, "Meskipun keluarga kami datang dari kelas sosial yang sama, saya selalu diperlakukan seolah 'jenis kelamin kedua' dalam pernikahan saya."

Hal itulah yang mendorongnya untuk merencanakan pernikahan seputar kesetaraan gender untuk menunjukkan kepada orangtua, perencana pernikahan dan maryarakat tentang nilai indahnya kesetaraan dalam pernikahan. Keputusan Liqiu pun mendapat dukungan dari orangtua, keluarga dan calon suaminya, termasuk beberapa temannya yang sudah lebih dulu menikah.

"Saya berharap semua upacara pernikahan bisa setara seperti ini. Orang-orang bisa mengeluh, tapi itu seharusnya tentang pasangan yang memulai babak baru dalam hidup bersama, bukan sesuatu yang dipisahkan atas gender," komentar netizen yang mendukung.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads