3 Cara Menjelaskan Perceraian Orangtua pada Anak, Jangan Saling Menjelekkan
Mengalami perceraian dalam rumah tangga tentunya tidak mudah untuk dilalui. Kedua orangtua sebaiknya memikirkan cara untuk menyampaikan kabar perceraian kepada anak.
Cara penyampaian yang tepat dan mudah dimengerti oleh anak akan membuat proses tersebut menjadi lebih mudah. Lalu bagaimana menjelaskan perceraian orangtua kepada anak?
Menurut Psikolog Klinis Dewasa, Alfath Hanifah Megawati, M.Psi. atau disapa Ega, ada tiga cara yang bisa kedua orangtua lakukan agar sang anak tidak memberikan reaksi negatif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Stabilkan Emosi
Memberi tahu anak tentang perceraian memang menjadi tugas yang berat bagi orangtua. Menurut Ega, sebelum sampai menjelaskan kepada anak-anak, pastikan kamu dalam kondisi emosi yang cukup tenang dalam menjelaskan kepada anak-anak.
2. Hindari Detail tentang Konflik
Ega menjelaskan kedua orangtua sebaiknya jangan terlalu detail menyampaikan informasi tentang perceraian. Apalagi ada unsur-unsur perselingkuhan, atau unsur kebencian yang kamu alami kepada anak-anak kamu.
"Karena anak itu ibarat spons, semakin banyak informasi negatif yang kamu berikan kepada anak. Maka itu akan bergema pada diri anak dan akan berkembang di dalam diri. Anak kecil belum bisa memproses hal-hal yang sifatnya abstrak, mereka bisa memproses hal yang sifatnya kongkrit dan sederhana," kata Ega kepada Wolipop lewat pesan suara, Rabu (23/2/2022).
Jadi tidak usah membubuhkan hal-hal kebencian, seperti detail ayahnya tidak bertanggung jawab atau lainnya. Yang anak butuhkan adalah kepastian bahwa apapun yang terjadi pada hubungan orangtuanya, mereka akan tetap merasa aman dan dicintai oleh kedua ayah dan ibunya. Pastikan anak-anak tidak akan kehilangan waktu untuk bisa berkoneksi dengan bapak atau ibunya.
3. Kasih Sayang Kedua Orangtua Tidak Berubah
Berikan pemahaman bahwa perpisahan antara ibu dan bapak itu adalah bukan akhir dari kebahagiaan sebagai satu keluarga. "So, ini adalah tugas yang berat bagi kamu yang menjalani hidup sendiri dan mengasuh anak. Karena balik lagi, kamu butuh dealing dengan emosi-emosi kamu. Jangan sampai anak yang mendapatkan dampaknya. Tidak akan membuat nyaman dengan hidup mereka di kemudian hari," jelas Ega.
Faktanya menurut penelitian bukan struktur keluarga atau perceraian yang membuat perkembangan anak bermasalah, tapi konflik yang terjadi di depan mata, kebencian yang terpapar, relasi yang tidak harmonis yang terlihat oleh anak, itu justru yang memberikan dampak negatif bagi perkembangan anak.
(gaf/eny)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Detail Gaun Pernikahan Brisia Jodie, Konsep Royal Wedding ala Kate Middleton
Bikin Haru, Kisah di Balik Hutan Gitar Raksasa yang Dibuat Petani Untuk Istri
Viral Verificator
Viral Pernikahan Unik Gen Z: Dekor DVD Bekas, Menu Kaki Lima
Pasangan Ini Sewa Piramida di Mesir Demi Wujudkan Dream Wedding
Kisah Haru Pasangan Menikah di RS, Pengantin Pria Sakit Kanker
TikTok Viral Verificator
Kisah Viral Wanita Bangun Rumah dari Nol, Sekejap Ludes Terbawa Banjir Padang
Rumor Pacaran Winter aespa & Jungkook BTS Mencuat, Disorot Punya Tato Sama
Penampilan Terbaru Vanness Wu Bikin Khawatir Penggemar, Disebut Turun 20 Kg
7 Artis Korea Adu Outfit di Acara LV, Lisa BLACKPINK Hingga Jun Ji Hyun











































