Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Agneya, Restoran Nuansa Klasik dengan Sajian Menu Indonesia-Peranakan Modern

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Jumat, 06 Des 2024 18:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Agneya Restaurant.
Agneya Restaurant. Foto: Hestianingsih/Wolipop
Jakarta -

Kekayaan kuliner Indonesia sangatlah beragam. Dari Sabang sampai Merauke, setiap daerah memiliki citarasa unik yang mencerminkan tradisi, sejarah dan rempah melimpah.

Restoran yang menghadirkan menu khas Indonesia dalam sentuhan modern pun banyak diminati. Menggabungkan tradisi dan inovasi, restoran-restoran ini tidak hanya menawarkan makanan lezat, tetapi juga pengalaman bersantap yang berkelas, salah satunya Agneya Restaurant yang berada di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Berdiri sejak tujuh tahun lalu, restoran ini dikenal sebagai spesialisasi makanan khas Indonesia dengan pendekatan yang elevated, memberikan sentuhan modern tanpa kehilangan esensi tradisionalnya. Kini, mereka memperluas cakupan rasa dengan menyertakan menu khas Peranakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agneya Restaurant.Agneya Restaurant. Foto: Hestianingsih/Wolipop

Saat memasuki restoran ini, Wolipop langsung disambut dengan suasana homey yang mengundang. Desain interiornya mengedepankan open space dengan dominasi elemen kayu yang klasik.

Pencahayaan hangat dan tata ruang yang lapang membuat suasana nyaman baik untuk makan siang santai maupun makan malam formal. Jendela kaca besar yang mengelilingi ruangan memberi cahaya natural sekaligus sejuk.

ADVERTISEMENT
Agneya Restaurant.Agneya Restaurant. Foto: Hestianingsih/Wolipop

Agneya Restaurant terkenal dengan menu Indonesia yang dirancang ulang menjadi hidangan kelas atas. Dengan tambahan menu Peranakan, restoran ini semakin memperkaya eksplorasi rasa.

Agneya Restaurant.Agneya Restaurant. Foto: Hestianingsih/Wolipop

Jagung Goreng Keriting, Terong Goreng dan Tahu Goreng Telor Asin hadir sebagai hidangan pembuka. Jagung manis yang digoreng garing terasa gurih dengan taburan keju, teksturnya renyah di luar dan manis juicy ketika digigit. Sebuah citarasa yang unik.

Agneya Restaurant.Jagung Goreng Keriting. Foto: Hestianingsih/Wolipop
Agneya Restaurant.Terong Goreng. Foto: Hestianingsih/Wolipop

Terong pun digoreng dengan kematangan sempurna, menghasilkan tekstur garing dan lembut di saat bersamaan. Begitu pula tahu dengan saus telur asin yang juga dominan rasa gurih.

Beralih ke menu utama, kami mencoba Sate Kambing Colo Colo, tiga tusuk sate yang dimarinasi soy sauce dan disajikan bersama sambal kecap. Potongan daging tebal dan terasa empuk, meskipun masih menyisakan sedikit aroma kambing pada after taste.

Agneya Restaurant.Ayam Bambu Bakar. Foto: Hestianingsih/Wolipop

Salah satu hidangan andalan Agneya Restaurant adalah Ayam Bambu Bakar. Potongan ayam dimasukkan ke dalam bambu dengan marinasi berbagai rempah, kemudian dibakar sampai bumbu meresap ke dalam daging. Ada tiga pilihan bumbu yakni woku, rica-rica dan bulu nangko. Ayam sangat empuk dan juicy, berpadu dengan citarasa medok khas Indonesia.

Menu andalan lainnya dan salah satu signature dish adalah Sapi Bakar di Genteng. Daging sapi Australia yang diiris tipis dimarinasi dengan bumbu manis-gurih, sebelum dibakar di atas genteng bata merah.

Agneya Restaurant.Sapi Bakar di Genteng. Foto: Hestianingsih/Wolipop

Penyajiannya cukup unik, daging ditempatkan di atas genteng, dengan kondisi masih panas. Daging sapi enak dinikmati bersama sambal dan potongan cabai hijau.

Menu Peranakan hadir lewat Dry Laksa, mie beras yang ditumis dalam pasta laksa, disajikan bersama udang, bakso ikan dan tahu. Untuk yang terbiasa dengan laksa Indonesia seperti Laksa Betawi, citarasa ini mungkin masih terasa asing terutama dengan bumbu yang cukup kuat aroma daun ketumbar, tapi masih bisa dinikmati.

Agneya Restaurant.Dry Laksa. Foto: Hestianingsih/Wolipop

Crispy Fried Pecking Duck juga bisa jadi pilihan menu Peranakan untuk dicoba. Bebek peking digoreng garing, disajikan bersama sambal mangga dan saus asam-manis-pedas dari cuka serta irisan cabai sebagai celupan. Meskipun digoreng garing, daging bebek tetap empuk dan tak sulit dikunyah.

Sebagai penutup, jangan lupa memesan Cendol Panna Cotta, yakni custard dari krim kelapa lembut dengan jeli pandan dan sirup gula aren. Menu ini juga disajikan bersama gula merah cair.

Agneya Restaurant.Cendol Panna Cotta. Foto: Hestianingsih/Wolipop

Citarasa ikonik dari cendol sangat terasa, paduan asin-gurih santan dan gula merah sudah pas. Namun sepertinya tidak perlu lagi tambahan sirup gula karena sudah cukup manis.

Agneya Restaurant bisa jadi tempat pilihan untuk menikmati sajian otentik Indonesia dan Peranakan dengan sentuhan modern. Restoran ini berlokasi di Jl. Wijaya IX No. 23, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads