Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Wajarkah Pasangan Makin Sering Bertengkar Setelah Menikah?

wolipop
Senin, 30 Mar 2015 16:59 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

dok. Thinkstock
Jakarta - Saya dan suami sudah menikah selama tiga tahun. Sebelumnya kami pacaran sekitar 1,5 tahun. Setelah setahun menikah, saya baru merasakan bahwa ada sifat kami yang sangat berbeda dan hal ini kerap menyebabkan pertengkaran. Seiring bertambahnya usia pernikahan kami, pertengkaran ini tidak juga berkurang terkadang malah semakin intens.

Sebenarnya apakah pertengkaran ini wajar? Terkadang saya sampai menangis karena sakit hati dengan perkataannya. Saya sudah berusaha menahan ucapan saya agar tidak menyakitinya. Sedangkan dia sulit mengontrol emosinya. Bagaimana agar pertengkaran dalam pernikahan bisa diminimalisir, apalagi kami sudah memiliki anak dan sekarang saya sedang hamil anak kedua?

Nona, 30 Tahun

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jawab:
 
Dear Nona,

Pertengkaran dalam pernikahan atau dalam menjalin suatu hubungan adalah hal yang wajar terjadi. Selama pertengkaran terjadi, sudahkah kamu menyelesaikan satu per satu, konflik yang menyebabkan pertengkaran? Untuk menyelesaikan konflik, dibutuhkan kemampuan untuk mengidentifikasi hal yang sebenarnya merupakan sumber konflik atau inti masalah.

Ingat untuk mengemukakan pikiran, pendapat, perasaan mengenai sumber konflik tersebut secara terbuka dan asertif. Demikian juga hargai pikiran, pendapat, perasaan pasangan mengenai hal tersebut. Saling kemukakan kebutuhan dan harapan kalian berdua secara terbuka.

Berikutnya ingat untuk fokus pada solusi masalah, bukan pada emosi yang dirasakan. Buatlah komitmen bersama untuk melakukan perubahan apa saja yang diperlukan dan bagaimana perubahan tersebut dapat dicapai bersama. Kamu dan suamimu dapat saling mengungkapkan saran atau ide masing-masing, buat kesepakatan sehingga kalian akan menemukan solusi bersama.

Bagaimanapun suka tidak suka, mau tidak mau, perbedaan akan selalu ada dalam kehidupan berpasangan maupun berumah tangga. Namun demikian perbedaan ini sangat mungkin untuk dihadapi dengan adanya penerimaan, pemahaman, dan toleransi satu sama lain. Semoga membantu. Salam hangat Nona.
 
 

(eny/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads