Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Solusi Atasi Perasaan Terkekang Setelah Menikah di Usia Muda

wolipop
Rabu, 29 Okt 2014 07:18 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Dok. Thinkstock
Jakarta - Saya akui bahwa saya mengambil keputusan menikah tanpa berpikir panjang. Sebenarnya saya sedikit merasa menyesal karena setelah menikah saya merasa belum siap untuk dikekang. Sampai saya punya satu anak berumur tiga tahun, saya masih ragu apakah suami saya saat ini benar-benar orang yang saya cintai? Bagaimana saya bisa akhirnya merasa ikhlas menerima keputusan saya menikah dengan dia adalah benar? Karena selain dari faktor internal (dalam hati) saya merasa bahwa saya salah, faktor eksternal seperti keluarga juga mengetahui saya tidak bahagia saat ini dan merasa menyesalkan keputusan saya itu. Mohon penjelasan agar saya tidak lagi ada keraguan apapun tentang rumah tangga saya.

Nadia, (27 Tahun)

Jawab:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dear Nadia,

Terkadang dalam salah satu moment kehidupan seseorang, penyesalan akan masa lalu dapat muncul dan menjadi sebuah bahan pemikiran dan perenungan tersendiri bagi yang bersangkutan, seperti apa yang kamu alami saat ini. Meski demikian, salah satu bagian dari menjadi seorang yang dewasa adalah berani mempertanggungjawabkan pilihan keputusannya dengan hati yang tulus dan usaha maksimal hingga tuntas.

Berfokus pada usaha mengubah apapun yang telah terjadi di masa lalu adalah hal yang sia-sia dan tidak akan dapat mengubah apapun di masa ini. Termasuk hanya menyesali diri juga tidak akan dapat mengubah apapun di masa ini dan malah mungkin melahirkan penyesalan kembali di masa depan karena tidak menjalani masa ini dengan sebaiknya.

Oleh karena itu pusatkan fokus perhatian kamu pada apa yang kamu miliki saat ini. Sebuah pernikahan dengan seorang suami dan seorang anak (buah cinta) yang kamu lahirkan. Nilailah secara objektif sosok orang yang saat ini menjadi suami kamu. Tidak ada orang yang sempurna, setiap orang pasti memiliki kekurangan namun disamping itu pasti ada kelebihan yang dimilikinya.

Bila ia terkesan mengekang, maka nilailah secara objektif seperti apakah kekangan tersebut, benarkah hal tersebut merupakan kekangan dan tidak wajar atau berlebihan ataukah sebenarnya merupakan bagian dari tanggung jawab sebagai istri dan ibu yang sewajarnya perlu dilakukan.

Bila ternyata yang dilakukan oleh suami kamu benarlah sebuah kekangan yang tidak wajar dan berlebihan maka carilah solusi untuk mengatasinya. Salah satunya, komunikasikan dengannya, misalnya: bahwa yang dilakukannya telah menyakiti kamu dan membuat kamu kehilangan sosialisasi dengan orang lain. Mengemukakan perasaan dan harapan kamu secara terbuka dengannya dapat meningkatkan kedekatan emosional kalian berdua. Lakukanlah aktivitas bersama yang menyenangkan untuk kalian berdua dan bangunlah kedekatan emosional yang lebih dari sebelumnya. Salam hangat Nadia.

(aln/aln)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads