Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Galau karena Tidak Tahan LDR dengan Suami, Apa yang Harus Dilakukan?

wolipop
Jumat, 27 Jun 2014 16:51 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

dok. Thinkstock
Jakarta -

Dear Ibu Ratih....Saya dan suami sudah beberapa tahun ini tinggal di pulau yang berbeda. Saya di Jakarta, dia di Kalimantan. Hubungan pernikahan jarak jauh ini awalnya saya anggap baik-baik saja. Tapi begitu anak kami lahir, saya merasa jenuh dengan hubungan yang terpisah jarak ini. Saat hamil dulu dan kini mengurus anak, saya sering merindukan kehadiran suami. Terkadang saya juga iri melihat teman yang suaminya ada di dekatnya. Suami saya sebenarnya perhatian dan sering menelepon saya. Tapi tetap saja saya sering merindukan keberadaannya.

Dulu suami bilang dia tidak akan lama ditempatkan di luar kota, namun ternyata sampai bertahun-tahun masih tetap ditugaskan di luar kota oleh kantornya. Bagaimana ya ibu mengatasi kegalauan saya karena suami berada di luar kota? Saya sebenarnya tidak ingin membebani suami dengan 'masalah sepele' saya, tapi semakin lama saya merasa kehadirannya bersama di rumah penting. Mohon solusinya Ibu Ratih, terimakasih.

(Agnes, 27 Tahun)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jawab:

Dear Agnes,

Sudahkah kamu berdiskusi dengan suami, bila memungkinkan untuk kamu dan anak dapat tinggal bersama suami di Kalimantan? Bila memang memungkinkan maka langkah yang baik untuk kamu dan anak dapat berkumpul kembali bersama suami sebagai suatu keluarga yang utuh. Dengan demikian masing-masing anggota keluarga dapat menjalankan fungsi perannya secara maksimal, sebagai istri, suami dan anak. Kemudian memungkinkan terbentuknya ikatan emosional yang semakin kuat di antara anggota keluarga.

Namun demikian bila karena satu dan lain hal kamu tetap harus menjalani pernikahan jarak jauh maka ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk menjaga emosi tetap stabil dan lebih bersemangat dalam menjalani hari-hari kamu, yaitu: 1) cari aktivitas atau kesibukan yang bermanfaat untuk diri sendiri, seperti: bekerja, mengikuti kursus, berolahraga; 2) aktif berperan dalam menumbuhkembangkan anak, dengan meluangkan waktu untuk bermain bersama dan membangun attachment dengan anak, serta mengikutsertakannya dalam berbagai aktivitas yang dapat melatih keterampilan (motorik, kognitif, empati, dan sosialisasi) dan mengasah bakatnya, serta meningkatkan kepercayaan diri anak dengan melibatkannya dalam berbagai acara/event untuk anak-anak.

Dengan demikian, secara fisik dan mental kamu menjadi lebih sehat, keyakinan diri meningkat dengan adanya peningkatan kemampuan, keterampilan, badan yang lebih bugar, dan mampu berfungsi sebagai ibu yang terlibat aktif dalam menumbuhkembangkan anak. Semoga Agnes dapat kembali ceria dan senantiasa menemukan kebahagiaan di setiap harinya. Salam hangat.

(eny/fer)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads