Galau karena Tidak Tahan LDR dengan Suami, Apa yang Harus Dilakukan?
Dear Ibu Ratih....Saya dan suami sudah beberapa tahun ini tinggal di pulau yang berbeda. Saya di Jakarta, dia di Kalimantan. Hubungan pernikahan jarak jauh ini awalnya saya anggap baik-baik saja. Tapi begitu anak kami lahir, saya merasa jenuh dengan hubungan yang terpisah jarak ini. Saat hamil dulu dan kini mengurus anak, saya sering merindukan kehadiran suami. Terkadang saya juga iri melihat teman yang suaminya ada di dekatnya. Suami saya sebenarnya perhatian dan sering menelepon saya. Tapi tetap saja saya sering merindukan keberadaannya.
Dulu suami bilang dia tidak akan lama ditempatkan di luar kota, namun ternyata sampai bertahun-tahun masih tetap ditugaskan di luar kota oleh kantornya. Bagaimana ya ibu mengatasi kegalauan saya karena suami berada di luar kota? Saya sebenarnya tidak ingin membebani suami dengan 'masalah sepele' saya, tapi semakin lama saya merasa kehadirannya bersama di rumah penting. Mohon solusinya Ibu Ratih, terimakasih.
(Agnes, 27 Tahun)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dear Agnes,
Sudahkah kamu berdiskusi dengan suami, bila memungkinkan untuk kamu dan anak dapat tinggal bersama suami di Kalimantan? Bila memang memungkinkan maka langkah yang baik untuk kamu dan anak dapat berkumpul kembali bersama suami sebagai suatu keluarga yang utuh. Dengan demikian masing-masing anggota keluarga dapat menjalankan fungsi perannya secara maksimal, sebagai istri, suami dan anak. Kemudian memungkinkan terbentuknya ikatan emosional yang semakin kuat di antara anggota keluarga.
Namun demikian bila karena satu dan lain hal kamu tetap harus menjalani pernikahan jarak jauh maka ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk menjaga emosi tetap stabil dan lebih bersemangat dalam menjalani hari-hari kamu, yaitu: 1) cari aktivitas atau kesibukan yang bermanfaat untuk diri sendiri, seperti: bekerja, mengikuti kursus, berolahraga; 2) aktif berperan dalam menumbuhkembangkan anak, dengan meluangkan waktu untuk bermain bersama dan membangun attachment dengan anak, serta mengikutsertakannya dalam berbagai aktivitas yang dapat melatih keterampilan (motorik, kognitif, empati, dan sosialisasi) dan mengasah bakatnya, serta meningkatkan kepercayaan diri anak dengan melibatkannya dalam berbagai acara/event untuk anak-anak.
Dengan demikian, secara fisik dan mental kamu menjadi lebih sehat, keyakinan diri meningkat dengan adanya peningkatan kemampuan, keterampilan, badan yang lebih bugar, dan mampu berfungsi sebagai ibu yang terlibat aktif dalam menumbuhkembangkan anak. Semoga Agnes dapat kembali ceria dan senantiasa menemukan kebahagiaan di setiap harinya. Salam hangat.
(eny/fer)
Home & Living
Bikin Suasana Natal Makin Hangat! Sentuhan Dekorasi Lampu Natal Ini Bikin Sudut Rumah Estetis
Fashion
Mau Tampil Cantik Saat Natal? Pilihan Baju Ini Bisa Bikin Kamu Tampil Elegan
Fashion
Tampil Kompak dan Hangat di Hari Natal dengan Family Set Maroon Favorit!
Home & Living
Pohon Natal Pop Up Portable Full Set: Solusi Dekorasi Natal Cepat & Tanpa Ribet!
Menghadapi Kekasih yang Suka Berubah-ubah Sikap, Kadang Mesra dan Cuek
Si Dia Ngaku Tidak Mau Pacaran Dulu, Cuma Alasan atau Sungguhan?
Tidak Cocok dengan Keluarga Kekasih, Akankah Berpengaruh Setelah Menikah?
Cara Menghadapi Pacar yang Terlalu Baik Pada Wanita Lain
Cara Mengatasi Rasa Kesal Pada Ibu Mertua yang Sikapnya Mudah Berubah
Viral Pernikahan Mewah Bos Kopi Surabaya, Hadirkan Michael Learns to Rock
Membanggakan, Kisah 3 Atlet RI Raih Emas di SEA Games 2025 Saat Hamil
7 Potret Audy Item, Curhat Soal Body Shaming dan Kini Pilih Hidup Sehat
Ramalan Zodiak 20 Desember: Aquarius Lagi Beruntung, Pisces Perlu Motivasi











































