Menghadapi Suami yang Pelit & Tak Percaya Istri Atur Keuangan
wolipop
Selasa, 16 Apr 2013 13:47 WIB
Jakarta
-
Salam kenal Mba Ratih. Saya Monik tinggal di Jepang. Saya sudah menikah hampir satu tahun dengan pria Jepang. Sebelumnya kami bertemu di tempat kerja di Indonesia. Kami menjalin hbungan pacaran LDR selama 2 tahun lebih. Umur kami terpaut jauh, selisih sekitar 16 tahun. Saat pacaran, hubungan kami sangat harmonis, komunikasi kami pun baik, karena suami saya pintar berbahasa indonesia. Tapi sekarang ini setelah menikah, saya tidak tahan dengan sifat suami saya. Dia orang yang sangat pelit dan perhitungan. Dia tidak mmpercayakan urusan financial pada saya. Semua dia yang mengatur tanpa pernah saya tahu slip gajinya. Bagaimana rasanya sih jika rumah tangga lantas istri selalu meminta-minta pada suami?
Saya merasa seperti anak kecil, jika ingin sesuatu harus meminta, itupun tidak boleh jika mahal sedikit. Hal seperti itu berjalan selama empat bulan setelah saya tinggal di Jepang. Saya stres dan saya esring mlontarkan kata-kata ingin pulang ke Indonesia dan tidak kembali. Saya minta cerai, suami saya tidak mau & tidak menjawab.
Sampai pada akhirnya suami saya capek mlihat tingkah saya dan bertanya kenapa saya minta pulang dan cerai. Pada saat itulah saya ngmong ke suami tentag apa yang saya rsakan dan apa yang saya mau, hak saya, dan kewajibannya. Akhirnya diapun menjelaskan berapa gajinya (menunjukkan slip gaji) dan kemana saja uang itu dgunakan. Saya bisa paham dan menerima. Tapi yang membuat saya kesal adalah dia tetap tidak mmpercayai saya. Takut saya boros dan tidak bisa mengatur sampai akhir bulan. Saya tetap pada pendirian saya. Namun lagi-lagi sifat pelitnya keluar, dia hanya memberi saya uang belanja yang pas untuk 1 bulan. Dia berbicara ingin melihat dalam 1 bulan.
(Monik, 25 Tahun)
Jawab:
Hallo Monik,
Itulah perbedaan antara laki-laki dan perempuan, mereka berbeda dalam menyampaikan rasa sayangnya, terkadang laki-laki merasa ia sudah mengungkapkan rasa sayangnya dengan tidak selingkuh dan menafkahi istrinya. Sedangkan perempuan ingin lebih diperhatikan seperti kebutuhan akan sepatu, alat make up dan sebagainya. Jadi dalam hal ini tidak ada yang salah, hanya saja hanya perlu didiskusikan untuk mencari jalan keluar antara kamu dan suami.
Hindari kata bercerai pada pasangan kita, bahkan pada saat kalian sedang bertengkar hebat. Mengapa? karena itu tidak mengatasi permasalahan kalian. Kamu dan suamimu yang Jepang itu, kemungkinannya adalah ada perbedaan budaya yang membuat ia memperlakukan kamu seperti itu.
Nah, mungkin kamu memang perlu melakukan introspeksi diri. Apakah pada dasarnya kamu memang boros? Saran saya, buktikan saja bahwa kamu mampu mengatur keuangan yang telah diberikan. Mudah-mudahan, dengan pembuktian ia akan lebih mempercayakan kamu dalam mengatur keuangan keluarga
(eny/eny)
Saya merasa seperti anak kecil, jika ingin sesuatu harus meminta, itupun tidak boleh jika mahal sedikit. Hal seperti itu berjalan selama empat bulan setelah saya tinggal di Jepang. Saya stres dan saya esring mlontarkan kata-kata ingin pulang ke Indonesia dan tidak kembali. Saya minta cerai, suami saya tidak mau & tidak menjawab.
Sampai pada akhirnya suami saya capek mlihat tingkah saya dan bertanya kenapa saya minta pulang dan cerai. Pada saat itulah saya ngmong ke suami tentag apa yang saya rsakan dan apa yang saya mau, hak saya, dan kewajibannya. Akhirnya diapun menjelaskan berapa gajinya (menunjukkan slip gaji) dan kemana saja uang itu dgunakan. Saya bisa paham dan menerima. Tapi yang membuat saya kesal adalah dia tetap tidak mmpercayai saya. Takut saya boros dan tidak bisa mengatur sampai akhir bulan. Saya tetap pada pendirian saya. Namun lagi-lagi sifat pelitnya keluar, dia hanya memberi saya uang belanja yang pas untuk 1 bulan. Dia berbicara ingin melihat dalam 1 bulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jawab:
Hallo Monik,
Itulah perbedaan antara laki-laki dan perempuan, mereka berbeda dalam menyampaikan rasa sayangnya, terkadang laki-laki merasa ia sudah mengungkapkan rasa sayangnya dengan tidak selingkuh dan menafkahi istrinya. Sedangkan perempuan ingin lebih diperhatikan seperti kebutuhan akan sepatu, alat make up dan sebagainya. Jadi dalam hal ini tidak ada yang salah, hanya saja hanya perlu didiskusikan untuk mencari jalan keluar antara kamu dan suami.
Hindari kata bercerai pada pasangan kita, bahkan pada saat kalian sedang bertengkar hebat. Mengapa? karena itu tidak mengatasi permasalahan kalian. Kamu dan suamimu yang Jepang itu, kemungkinannya adalah ada perbedaan budaya yang membuat ia memperlakukan kamu seperti itu.
Nah, mungkin kamu memang perlu melakukan introspeksi diri. Apakah pada dasarnya kamu memang boros? Saran saya, buktikan saja bahwa kamu mampu mengatur keuangan yang telah diberikan. Mudah-mudahan, dengan pembuktian ia akan lebih mempercayakan kamu dalam mengatur keuangan keluarga
(eny/eny)
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Home & Living
Tidak Perlu Repot Bawa Setrika Besar! Setrika Ini Harus Kamu Bawa saat Traveling
Health & Beauty
Bulu Mata Lentik Instan Tanpa Ribet! Cek 3 Produk Ini, Praktis untuk Pemula
Home & Living
SANKEN HWN-K13: Dispenser Portable Ringan, Higienis & Hemat Listrik!
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Menghadapi Kekasih yang Suka Berubah-ubah Sikap, Kadang Mesra dan Cuek
Si Dia Ngaku Tidak Mau Pacaran Dulu, Cuma Alasan atau Sungguhan?
Tidak Cocok dengan Keluarga Kekasih, Akankah Berpengaruh Setelah Menikah?
Cara Menghadapi Pacar yang Terlalu Baik Pada Wanita Lain
Cara Mengatasi Rasa Kesal Pada Ibu Mertua yang Sikapnya Mudah Berubah
Most Popular
1
Pesona Kate Middleton di Acara Christmas Carol, Anggun Pakai Baju Lama
2
Sosok Zhong Huijuan, Mantan Guru Kimia yang Jadi Wanita Terkaya Asia 2025
3
Viral Foto Pangeran Mateen Ikut SEA Games, Ditemani Istri yang Sedang Hamil
4
Jakarta Modest Summit 2025
Ini Rahasia di Balik Melonjaknya Penjualan Brand: Afiliator, Bukan Influencer
5
Cuma 1 Hari! METRO Tawarkan Extra Diskon di Christmas Wonder 2025
MOST COMMENTED











































