Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Anak Broken Home

Saat Hubungan Orangtua Kurang Harmonis, Ini Cara Beri Pengertian Pada Anak

Intan Kemala Sari - wolipop
Jumat, 26 Jun 2015 15:52 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

dok. Thinkstock
Jakarta -

Perselisihan dan perbedaan pendapat merupakan suatu hal yang sering terjadi di antara pasangan suami-istri. Tetapi jika hal tersebut terus-menerus dilakukan, terlebih lagi di depan sang anak, mereka akan menjadi terganggu dan lambat laun akan merasakan trauma.

Di saat seperti ini, anak akan merasa diabaikan karena tidak ada yang memberikannya perhatian dan tidak adanya komunikasi antara dirinya dengan orangtua. Lantas, bagaimana cara memberikan pengertian kepada mereka?

Dijelaskan oleh psikolog Ayoe Sutomo M.Psi, jika hubungan keluarga kurang harmonis karena disebabkan oleh perceraian orangtua, sampaikan pada anak dengan bahasa yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak bahwa perpisahan adalah yang terbaik bagi kedua orangtua.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orangtua akan tetap menyayangi anak seperti sediakala. Yang berubah adalah status hubungan suami-istri, bukan status ibu dan ayah," tutur Ayoe saat dihubungi Wolipop, Selasa (23/6/2015).

Sedangkan jika hubungan keluarga kurang harmonis namun tidak terjadi perceraian di dalamnya, psikolog yang merupakan ibu dua anak ini menyarankan pada para orangtua berusaha menjaga sikap agar tidak bertengkar di depan anak-anak. Sebagai orangtua, menjadi dewasa dalam bersikap adalah suatu tuntutan yang harus dipenuhi oleh mereka.

"Jika anak bertanya mengapa orangtua bertengkar, dapat disampaikan pada anak bahwa terdapat perbedaan pendapat antara ayah dan ibu. Namun anak tidak perlu khawatir karena hal itu tidak akan mengurangi kasih sayang dan perhatian orang tua kepada anak," lanjut psikolog yang berpraktik di Klinik Citra Ardhita, Cikarang ini.

Ayoe menambahkan hal tersebut memang kerap sulit untuk dilakukan, tetapi menjaga kondisi anak secara fisik maupun psikologis dengan baik adalah salah satu tanggung jawab orangtua. Maka hal tersebut seharusnya dilakukan.

Ditambahkan oleh psikolog Melly Puspita Sari, Psi, M, NLPm, saat hubungan keluarga sedang tidak harmonis atau dilanda masalah, berikan pengertian kepada anak melalui pendekatan kasih sayang.

"Beri pengertian kepada mereka bahwa konflik yang terjadi di antara orangtua itu tidak ada hubungannya dengan sang anak, melainkan kehidupan orang dewasa. Ajak mereka untuk melihat sesuatu dengan cara yang berbeda," ujar Melly saat berbincang dengan Wolipop, Selasa (23/6/2015).

Ajakan tersebut dimaksudkan agar sang anak bisa membuktikan kepada orangtua, meskipun keluarganya sedang tidak harmonis tetapi ia masih tetap bisa berprestasi. Menurut psikolog 40 tahun ini, konflik yang ada di dalam sebuah keluarga hendaknya dilihat dari sisi baiknya.

"Ajak sang anak untuk melihat dari sisi baik dari konflik yang ada, jadikan ini hal positif sebagai pacuan semangat untuk lebih berprestasi lagi," tutup psikolog yang juga penulis buku 'The Miracle of Hug' itu.

(int/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads