Tahukah kamu kalau ada beberapa kombinasi kandungan skincare yang tidak boleh digabung? Mari pahami agar tidak salah pemakaian.
Banyak orang mengira semakin banyak produk digunakan, semakin cepat hasilnya terlihat. Namun faktanya, beberapa bahan aktif justru bisa saling melemahkan, menimbulkan iritasi, atau bekerja berlawanan saat diterapkan bersamaan.
Di sinilah pentingnya memahami kombinasi skincare yang kompatibel dan sebaiknya dihindari. Para ahli dermatologi berulang kali menekankan bahwa tidak semua bahan aktif 'akrab' satu sama lain.
Ada kandungan yang cenderung tidak stabil ketika dicampur, saling menetralkan, namun sebagian membuat kulit lebih rentan terhadap iritasi. Kesalahan layering inilah yang sering membuatmu merasa produknya tidak bekerja optimal atau malah memperburuk kondisi kulit.
Untuk itu, mari pahami kombinasi kandungan skincare yang tidak boleh digabung:
1. Retinol dan Alpha Hydroxy Acid (AHA)
Retinol maupun retinoid dikenal sebagai bahan aktif unggulan untuk mengatasi tanda penuaan, meningkatkan pergantian sel kulit, dan menjaga kulit tetap cerah. Di sisi lain, AHA seperti glycolic acid juga bekerja dengan cara mengeksfoliasi lapisan kulit terluar.
Keduanya sama-sama bersifat eksfoliatif. Penggunaan bersamaan bisa menimbulkan iritasi yang cukup signifikan, mulai dari kemerahan, rasa perih, hingga kulit mengelupas.
"Keduanya berpotensi menimbulkan efek samping yang mengiritasi, terutama jika dikombinasikan," papar Elizabeth Bahar Houshmand, MD, seorang dokter kulit bersertifikasi di Dallas, mengutip Everyday Health.
Meski demikian, bukan berarti kedua kandungan ini tidak dapat digunakan dalam rutinitas. Dermatolog menyarankan untuk memakai keduanya secara bergantian, misalnya AHA hari ini dan retinol pada hari berikutnya.
Produk tertentu yang sudah diformulasikan secara khusus memang dapat menggabungkan AHA dan retinoid dalam satu paket. Namun pengguna tetap harus berhati-hati jika belum terbiasa dengan kandungan aktif.
2. Retinol dan Benzoyl Peroxide
Retinoid memiliki kemampuan mengurangi sumbatan pori dan memperbaiki tekstur kulit. Sedangkan benzoyl peroxide dikenal ampuh melawan bakteri penyebab jerawat.
Keduanya sama-sama penting dalam perawatan acne, tapi ketika digunakan bersamaan. Benzoyl peroxide berpotensi menonaktifkan molekul retinoid sehingga manfaatnya tidak maksimal.
Untuk menghindari konflik antar kandungan, solusi paling aman adalah memisahkan waktu pemakaiannya. Benzoyl peroxide lebih tepat digunakan pagi hari, sementara retinol sebaiknya diaplikasikan malam hari.
Formulasi obat tertentu memang dirancang agar dua kandungan ini tetap stabil bersama. Namun untuk pemakaian produk terpisah, pengguna perlu berhati-hati agar efek terapi tetap optimal.
Simak Video "Video: Hati-hati! Overclaim Kosmetik Bisa Kena 12 Tahun Penjara"
(eny/eny)