Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Mengenal Ceramide dan Probiotik: Bahan Aktif Skincare untuk Skin Barrier

Arina Yulistara - wolipop
Senin, 03 Nov 2025 15:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Skincare dengan Ceramide dan Probiotik
Skincare dengan Ceramide dan Probiotik. Foto: Dok. Brand
Jakarta -

Apa skincare-mu sudah mengandung probiotik dan ceramide? Jika belum, mungkin perlu mengenal ceramide dan probiotik sebagai bahan aktif skincare yang bagus untuk skin barrier.

Banyak orang mulai menyadari bahwa kulit yang sehat tidak hanya bergantung pada kelembapan atau kecerahan semata, tapi juga seberapa kuat skin barrier atau lapisan pelindung alami kulit bekerja. Dua bahan aktif yang menjadi bintang dalam dunia skincare adalah ceramide dan probiotik.

Keduanya memiliki peran penting dalam menjaga ketahanan kulit dari berbagai masalah, seperti kekeringan, iritasi, bahkan penuaan dini. Ceramide dikenal sebagai lemak alami yang ada di kulit manusia, sementara probiotik merupakan mikroorganisme baik yang umumnya dikenal lewat manfaatnya untuk pencernaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam perkembangan ilmu dermatologi, kedua bahan ini terbukti memberikan efek luar biasa bagi kesehatan kulit. Produk skincare modern banyak yang menggabungkan keduanya untuk memberikan perlindungan ganda, memperkuat skin barrier dari dalam dan luar sekaligus menyeimbangkan mikrobioma kulit.

Menjaga keseimbangan antara ceramide dan probiotik dalam perawatan kulit diyakini bisa meningkatkan daya tahan kulit terhadap polusi, sinar UV, serta bakteri penyebab jerawat. Selain itu, kombinasi keduanya juga membantu kulit menjadi lebih lembap, kenyal, dan tampak awet muda.

ADVERTISEMENT

Sebelum memilih produk dengan kandungan tersebut, penting bagi kamu memahami apa sebenarnya fungsi ceramide dan probiotik. Mari bahas di sini yuk.

Mengenal Probiotik dan Manfaatnya untuk Kulit

Skincare dengan Ceramide dan Probiotik

Foto: Dok. Brand

Jika ceramide berfungsi sebagai pelindung fisik kulit, probiotik berfungsi menjadi pelindung keseimbangan dari dalam. Probiotik adalah mikroorganisme hidup, terutama bakteri baik, yang biasanya ditemukan dalam makanan fermentasi seperti yoghurt, kefir, hingga kimchi.

Probiotik dikenal karena perannya dalam menyeimbangkan mikrobioma kulit, yaitu komunitas bakteri baik dan jahat yang hidup di permukaan kulit. Hubungan antara usus dan kulit yang dikenal sebagai gut-skin axis menjadi dasar dari manfaat probiotik dalam perawatan kulit.

Ketidakseimbangan bakteri di usus bisa memicu berbagai masalah kulit seperti jerawat, rosacea, hingga eksim. Dengan mengonsumsi atau mengaplikasikan probiotik, keseimbangan bakteri baik dapat pulih sehingga kondisi kulit ikut membaik.

Probiotik memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu meredakan kemerahan, bengkak, dan iritasi pada kulit. Efek ini bermanfaat bagi penderita jerawat, rosacea, maupun psoriasis.

Menariknya, probiotik juga dapat merangsang produksi ceramide alami pada kulit. Dengan begitu, kulit menjadi lebih lembap dan terhindar dari kekeringan.

Probiotik tentu juga membantu meningkatkan produksi lipid pada skin barrier yang berperan dalam menjaga kelembapan dan perlindungan terhadap polusi serta sinar UV. Dengan menyeimbangkan bakteri di permukaan kulit, probiotik pun dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat.

Studi menunjukkan bahwa probiotik topikal efektif mengurangi jumlah lesi jerawat dan mempercepat penyembuhannya.

Jadi, ceramide dan probiotik merupakan dua bahan aktif yang saling melengkapi dalam menjaga kesehatan serta kekuatan skin barrier. Ceramide bekerja dari luar dengan menjaga kelembapan dan memperbaiki lapisan pelindung kulit, sementara probiotik memperbaiki dari dalam dengan menyeimbangkan mikrobioma serta mengurangi peradangan.

Mengenal Ceramide dan Fungsinya untuk Kulit

Skincare untuk Wajah Jerawat dan Berminyak

Foto: Dok. Brand

Mengutip WebMD, ceramide adalah sejenis lemak atau lipid yang secara alami terdapat dalam sel-sel kulit. Sekitar 30% hingga 40% dari lapisan epidermis (lapisan kulit terluar) terdiri dari ceramide.

Fungsinya sangat penting dalam menjaga kelembapan kulit sekaligus menjadi penghalang utama terhadap masuknya kuman, polutan, dan zat berbahaya dari luar tubuh. Ketika kadar ceramide menurun, baik karena seiring bertambahnya usia maupun paparan lingkungan, kulit cenderung menjadi kering, kusam, dan lebih mudah iritasi.

Penurunan ceramide juga sering dikaitkan dengan gangguan kulit seperti eksim, dermatitis atopik, hingga ichthyosis, yaitu kondisi kulit kering dan bersisik. Itulah sebabnya banyak pakar kecantikan menyarankan penggunaan pelembap dengan kandungan ceramide untuk membantu mengembalikan kadar alami lipid ini dalam kulit.

Ceramide bekerja dengan cara mengunci kelembapan dan memperbaiki fungsi pelindung kulit (skin barrier). Ia juga membantu mencegah penguapan air dari permukaan kulit (transepidermal water loss) sehingga kulit tetap terasa lembap dan lembut.

Dalam jangka panjang, ceramide juga membantu memperlambat tanda-tanda penuaan dengan menjaga elastisitas dan kekenyalan kulit. Produk seperti serum, toner, dan krim ceramide kini banyak diminati karena kemampuannya menutrisi kulit tanpa membuatnya terasa berat.

Penting diingat bahwa efektivitas ceramide tergantung pada formulasi produk. Penelitian menunjukkan bahwa ceramide yang tidak larut sempurna dalam formula justru dapat menghambat proses perbaikan skin barrier.

Untuk itu, produk dengan teknologi penghantaran bahan aktif yang baik akan memberikan hasil lebih optimal bagi kulit.

(eny/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads