Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

AHA BHA PHA Tidak Boleh Dicampur dengan Apa? Ini Panduan Pentingnya!

Anggi Mayasari - wolipop
Senin, 11 Agu 2025 10:45 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ilustrasi skincare
Foto: Getty Images/PixelVista
Jakarta -

Bagi pecinta skincare, istilah AHA BHA PHA tentu sudah tidak asing lagi. Ketiga jenis exfoliant ini dikenal mampu membantu mengangkat sel kulit mati, mencerahkan wajah, dan memperbaiki tekstur kulit. Namun, tidak semua bahan aktif bisa digunakan bersamaan dengan AHA BHA PHA.

Faktanya, ada kombinasi yang justru berisiko membuat kulit iritasi atau mengalami over-exfoliation. Itulah mengapa penting untuk mengetahui AHA BHA PHA tidak boleh dicampur dengan bahan tertentu dalam rutinitas skincare kamu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesalahan dalam mengombinasikan skincare bukan hanya membuat hasilnya tidak optimal, tetapi juga bisa merusak skin barrier. Banyak orang yang belum menyadari bahwa AHA, BHA, dan PHA memiliki sifat yang cukup kuat sehingga membutuhkan penyesuaian saat dipakai. Apalagi, bahan ini bekerja dengan cara mempercepat pergantian sel kulit, sehingga kulit menjadi lebih sensitif terhadap iritasi.

Apa Itu AHA BHA PHA?

Asam alfa hidroksi (AHA), asam beta hidroksi (BHA), dan asam polihidroksi (PHA) adalah jenis asam yang ditemukan dalam banyak eksfoliator kimia. Mereka membantu mengangkat sel kulit mati dari lapisan atas kulit, tetapi cara kerjanya berbeda dan masing-masing memiliki manfaat tambahannya sendiri.

ADVERTISEMENT

AHA bekerja pada lapisan permukaan kulit untuk melarutkan sel kulit mati, yang pada gilirannya dapat meratakan warna kulit, meningkatkan kecerahan, dan menyamarkan garis-garis halus, beberapa juga memiliki sifat menghidrasi. BHA, (lebih dikenal sebagai asam salisilat), memiliki sifat antibakteri dan larut dalam minyak, sehingga dapat meresap lebih dalam ke dalam kulit untuk membuka pori-pori yang tersumbat, melarutkan minyak berlebih, dan mencegah komedo dan jerawat.

Sementara itu, PHA memiliki struktur molekul yang lebih besar daripada AHA dan BHA. Ini berarti PHA membutuhkan waktu lebih lama untuk menembus dan tidak akan menembus sedalam AHA BHA. PHA bekerja pada lapisan permukaan kulit, oleh karena itu lebih cocok untuk kulit sensitif.

Memahami AHA BHA PHA tidak boleh dicampur dengan bahan-bahan tertentu adalah langkah awal untuk merawat kulit secara aman. Selain jenis bahan, urutan penggunaan skincare juga sangat memengaruhi efektivitas AHA BHA PHA.

Banyak orang mungkin langsung menggabungkan berbagai produk aktif tanpa mempertimbangkan efek sampingnya. Padahal, ada beberapa kandungan yang bila dipakai bersamaan dengan AHA, BHA, atau PHA justru menghilangkan manfaatnya atau menimbulkan reaksi negatif.

Bahan Aktif Skincare Jangan Dicampur dengan AHA BHA PHA

Wanita Memakai Skincare

Foto: dok. iStock

Jadi, sebelum menambah produk baru ke dalam rutinitas, pastikan kamu memahami AHA BHA PHA tidak boleh dicampur dengan apa saja agar kulit tetap sehat dan terawat. Berikut adalah daftar bahan skincare yang tidak boleh dicampur dengan AHA BHA PHA :

1. Retinol

Retinol dan turunannya (seperti tretinoin) bekerja dengan cara mempercepat regenerasi sel kulit dan meningkatkan produksi kolagen. Sementara AHA, BHA, dan PHA adalah chemical exfoliant yang juga merangsang pergantian sel. Bila digunakan bersamaan, kombinasi ini dapat memicu iritasi hebat, kemerahan, kulit mengelupas, hingga perih, terutama untuk pemula atau pemilik kulit sensitif.

"Ada sejumlah masalah yang muncul ketika menggabungkan AHA atau BHA dengan retinol. Pertama, potensi iritasi yang meningkat secara signifikan akibat penggabungan asam pengelupas," ungkap Dr. Craig Kraffert, Dermatologist bersertifikat seperti dikutip dari Byrdie.

2. Vitamin C

Vitamin C (khususnya jenis ascorbic acid) bekerja optimal pada pH rendah, sama seperti AHA/BHA. Namun bila digunakan bersamaan, bisa mengubah stabilitas pH masing-masing, menurunkan efektivitas keduanya, dan berpotensi menyebabkan iritasi.

"Vitamin C sangat sensitif terhadap pH, dan mencampurnya dengan AHA cenderung secara substansial mengurangi pengirimannya ke dalam kulit," terang Dr. Kraffert.

3. Benzoil Peroxide

Benzoyl peroxide adalah bahan aktif yang sangat kuat untuk mengatasi jerawat, tetapi sifatnya bisa membuat kulit kering dan sensitif. Bila dikombinasikan dengan AHA atau BHA yang juga bersifat eksfoliatif, hasilnya bisa menyebabkan kulit over-exfoliated, iritasi, dan memicu breakout baru.

"Semua bahan ini menyebabkan pergantian sel dan pengelupasan kulit. Jika digabungkan, dapat menyebabkan iritasi kulit yang parah," terang Michelle Green, Ahli Kosmetik dan Dermatologist di New York.

Kandungan Skincare yang Tidak Bisa DIgabung AHA BHA PHA

Niacinamide dan retinol

Foto: dok. iStock

4. Niacinamide

Meskipun aman pada banyak kulit, beberapa sumber menyebutkan bahwa AHA/BHA dan niacinamide dalam konsentrasi tinggi bisa saling menetralkan karena perbedaan pH (AHA/BHA rendah, niacinamide netral hingga tinggi). Selain itu, reaksi kimia antar keduanya bisa menimbulkan efek kemerahan atau menyengat pada kulit sensitif.

5. Alkohol

Alkohol dalam konsentrasi tinggi, seperti dalam beberapa toner atau astringent bisa mengeringkan dan melemahkan skin barrier. Jika digabung dengan exfoliant seperti AHA/BHA/PHA, kulit akan makin rentan terhadap iritasi, dehidrasi, dan bahkan perih saat diaplikasikan.

6. Clay Mask

Clay mask dan scrub fisik juga berfungsi mengangkat kotoran dan sel kulit mati, tetapi secara mekanis (digosok). Bila digunakan bersamaan atau setelah eksfoliasi kimia, kulit bisa mengalami gesekan berlebihan yang menyebabkan iritasi dan luka mikro

Meskipun AHA, BHA, dan PHA menawarkan banyak manfaat, penggunaannya tetap harus disesuaikan dengan jenis kulit. AHA, BHA, PHA tidak dicampur sembarangan dengan bahan aktif lain seperti retinol, vitamin C, atau benzoyl peroxide.

(eny/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads