Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Waspada! Produk Kecantikan Sehari-hari Ini Bisa Tingkatkan Risiko Asma

Kiki Oktaviani - wolipop
Senin, 21 Jul 2025 17:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ilustrasi makeup
Ilustrasi makeup Foto: Getty Images/Dmytro Buianskyi
Jakarta -

Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa penggunaan make-up secara rutin, termasuk lipstik dan kuku palsu, dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami asma saat dewasa. Penelitian tersebut terungkap oleh US National Heart, Lung, and Blood Institute

Penelitian ini menemukan adanya hubungan potensial antara pemakaian produk kecantikan seperti lipstik, eyeshadow, dan maskara dengan meningkatnya jumlah kasus asma yang baru muncul pada orang dewasa. Asma sendiri merupakan penyakit pernapasan kronis yang diperkirakan memengaruhi sekitar 5,4 juta orang di Inggris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam studi yang melibatkan hampir 40 ribu wanita, para peneliti mencatat bahwa mereka yang rutin menggunakan kuku palsu, krim kutikula, blush on, dan lipstik memiliki risiko 47% lebih tinggi untuk didiagnosis dengan asma. Bahkan, hanya dengan memakai blush on dan lipstik lebih dari lima kali dalam seminggu, risiko tersebut meningkat sebesar 18%.

"Temuan kami tidak secara langsung menyatakan bahwa produk-produk ini menyebabkan asma, tetapi menunjukkan bahwa bahan kimia yang umum digunakan dalam produk kecantikan dapat berpengaruh terhadap kesehatan pernapasan," ungkap tim peneliti dalam publikasi mereka di jurnal Environment International, seperti dikutip dari DailyMail.

ADVERTISEMENT
Ilustrasi makeup, eyeshadowIlustrasi eyeshadow Foto: Getty Images/iStockphoto/AsenAndreev

Beberapa bahan kimia yang dicurigai berperan antara lain PFAs (polyfluoroalkyl substances), paraben, ftalat, dan fenol. Zat-zat ini diketahui dapat mengganggu sistem hormon dalam tubuh, dan beberapa di antaranya diyakini bisa melemahkan sistem kekebalan.

"Temuan ini memperkuat urgensi perlunya regulasi terhadap produk perawatan pribadi serta kandungan bahan-bahannya," tulis para peneliti.

Penelitian ini berlangsung selama 12 tahun dan mencakup pemantauan penggunaan 41 jenis produk kecantikan. Di akhir periode, tercatat sebanyak 1.774 wanita, sekitar 4% dari total partisipan, didiagnosis menderita asma yang muncul di usia dewasa.

Gejala umum asma meliputi batuk, mengi, sesak di dada, dan kesulitan bernapas. Secara keseluruhan, penggunaan produk kecantikan dikaitkan dengan peningkatan risiko asma sebesar 19%. Pada pengguna yang lebih sering, angka ini naik menjadi 22%.

Sebelumnya, sejumlah penelitian telah mengaitkan paparan bahan kimia dalam produk kecantikan selama kehamilan dengan risiko asma pada anak. Namun, masih sedikit penelitian yang menyoroti dampaknya terhadap orang dewasa.

"Memahami jalur biologis bagaimana endocrine-disrupting chemicals (EDCs) dalam produk perawatan pribadi dapat meningkatkan risiko asma sangat penting untuk memahami perkembangan penyakit ini," jelas para peneliti.

"Jika temuan kami dikonfirmasi dalam studi prospektif berskala besar dengan populasi multi-etnis, maka produk perawatan pribadi dapat menjadi salah satu faktor gaya hidup yang bisa ditargetkan untuk menurunkan beban asma pada perempuan dewasa," jelasnya lagi.

(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads