Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

6 Tren skincare Favorit Gen Z yang Tetap Viral hingga 5 Tahun ke Depan

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Selasa, 10 Jun 2025 13:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Smiling happy pretty young teen girl woman applying moisturizing lotion cosmetic cream on face for clean healthy soft skin care natural beauty treatment isolated on white grey studio blank background
Ilustrasi skincare. Foto: iStock
Jakarta -

Sebagai generasi yang tumbuh di era digital dan sangat terhubung dengan informasi global, Gen Z sering kali menjadi penentu arah tren, termasuk dalam hal kecantikan. Preferensi mereka terhadap produk skincare tidak hanya didasarkan pada apa yang terlihat menarik, tapi juga pada nilai, fungsi, dan transparansi dari sebuah brand.

Ini juga tercermin dari hasil survei terbaru oleh Populix, firma riset dan penyedia platform survei online. Baru-baru ini, Populix merilis laporan bertajuk 'Millennials & Gen Z Report: Local vs. Global Skincare Trends and Market Shifts'.

Survei ini dilakukan terhadap 1.100 responden milenial dan Gen Z di seluruh Indonesia, dan hasilnya cukup menarik. Ada enam tren skincare yang bukan hanya hits saat ini, tapi juga diprediksi akan terus digemari selama tiga hingga lima tahun ke depan. Apa saja?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Clean Beauty (54%)

Dengan 54% responden memilih tren ini, clean beauty jadi juara. Bukan rahasia lagi kalau milenial dan Gen Z makin peduli dengan apa yang mereka oleskan ke kulit, dan juga ke Bumi. Produk dengan bahan natural, minim zat kimia, dan lebih ramah lingkungan menjadi pilihan utama.

Gaya hidup sustainable yang makin populer ikut mendorong tren ini. Laporan dari Statista juga menyebutkan bahwa 73% Gen Z global rela membayar lebih untuk produk yang eco-friendly. Jadi, jangan heran kalau label seperti 'paraben-free' makin banyak ditemukan di rak skincare.

ADVERTISEMENT

2. Hybrid Skincare (37%)

Skincare sekaligus makeup? Yes, please! 37% responden mengaku menyukai produk multifungsi yang bikin rutinitas pagi jadi lebih cepat. Cocok buat kamu yang selalu terburu-buru tapi tetap ingin tampil on point.

Contohnya? Foundation dengan SPF dan pelembap, tinted lip balm yang melembapkan sekaligus memberi warna bibir, sampai blush dengan kandungan hyaluronic acid. Selain hemat waktu, juga hemat ruang di pouch makeup.

3. Produk Berbasis Sains dan Dermatologi (26%)

Tren ketiga menunjukkan bahwa konsumen muda makin selektif. Sebanyak 26% responden lebih percaya pada produk yang diformulasikan berdasarkan riset laboratorium dan rekomendasi dermatologis.

Daripada terpikat janji-janji di kemasan, mereka lebih suka tahu bagaimana kandungan dalam produk benar-benar bekerja. Ini juga mencerminkan pergeseran dari tren skincare berbasis mitos ke pendekatan yang lebih science-driven.

4. Teknologi AI dalam Skincare (22%)

Kecanggihan AI atau Artificial Intelligence juga mulai masuk ke dunia skincare, dan 22% Gen Z Indonesia sudah tertarik dengan tren ini. Mulai dari analisa kondisi kulit lewat aplikasi, sampai rekomendasi produk yang disesuaikan secara personal, teknologi ini bikin skincare makin terasa personal dan smart.

Di luar negeri, aplikasi seperti Skinsei atau HiMirror sudah lebih dulu populer dengan fitur analisa wajah berbasis AI. Di Indonesia sendiri, perusahaan kecantikan ParagornCorp yang menaungi Wardah, Make Over dan Instaperfect yang gencar memperkenalkan Perfect Complex Finder, sebuah teknologi yang bisa digunakan untuk mencari warna makeup terbaik sesuai tone kulit

5. Bahan Fermentasi dan Probiotik (15%)

Kandungan fermentasi dan probiotik memang belum sepopuler bahan mainstream seperti niacinamide atau retinol, tapi 15% responden sudah mengakui manfaatnya. Bahan-bahan ini membantu memperkuat pelindung kulit, menenangkan inflamasi, dan bahkan mengurangi jerawat.

Menariknya, tren ini cenderung lebih banyak ditemukan di kalangan pria dan mereka yang tinggal di Pulau Sumatera. Bisa jadi karena semakin banyak produk lokal yang mulai mengeksplorasi manfaat bahan alami dan fermentasi khas Asia.

6. Vegan dan Cruelty-free (11%)

Sebanyak 11% responden memilih produk skincare vegan dan cruelty-free, dan angka ini diprediksi terus naik. Untuk Gen Z, kecantikan juga soal etika. Mereka ingin memastikan apa yang dipakai tidak melibatkan bahan hewani atau proses uji coba ke binatang.

Menurut Global Web Index, 65% Gen Z dunia setuju bahwa brand harus bertanggung jawab terhadap lingkungan dan etika. Tidak heran produk vegan-friendly seperti moisturizer tanpa beeswax atau serum tanpa kolagen hewani makin dicari.

Industri skincare Indonesia pun sudah mulai melek tren ini. Beberapa brand lokal yang populer memperkenalkan produk kecantikan beretika dan ramah lingkungan di antaranya Sensatia, Puresia dan From This Island.

"Meskipun di masa depan tren bisa saja berubah, temuan Populix merefleksikan sebuah pola. Bahwa pengguna skincare dari generasi milenial dan Z lebih kritis dengan produk yang saat ini dan akan dipakai. Mereka tidak sekadar ikut-ikutan saja," Indah Tanip, VP of Research Populix.

Tren boleh datang dan pergi, tapi konsistensi milenial dan Gen Z dalam memilih produk yang sesuai dengan nilai mereka, menunjukkan bahwa kecantikan kini punya makna yang jauh lebih luas dari sekadar penampilan.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads