Bekas jerawat tidak kunjung hilang meski sudah berusaha? Mungkin kamu salah perawatan karena tidak paham akan jenisnya. Yuk pahami perbedaan bekas jerawat PIE dan PIH yang mirip tapi tidak sama.
Bekas jerawat sering kali menjadi masalah kulit yang bertahan lama setelah jerawat itu sendiri hilang. Dua jenis bekas jerawat yang umum terjadi adalah Post-Inflammatory Erythema (PIE) dan Post-Inflammatory Hyperpigmentation (PIH).
Keduanya bisa muncul setelah jerawat mereda, sama-sama meninggalkan noda, namun berbeda dalam penyebab, tampilan, dan cara pengobatan. Sekilas, PIE dan PIH tampak serupa.
Kedua jenis bekas jerawat ini merupakan bentuk perubahan warna kulit yang muncul setelah proses peradangan, terutama akibat jerawat. Namun memahami perbedaan antara keduanya sangat penting karena kesalahan diagnosis bisa membuat perawatan tidak efektif dan proses penyembuhan lebih lama.
Di sinilah pentingnya mengenali karakteristik khusus dari masing-masing jenis bekas jerawat PIE dan PIH. PIE dan PIH diklasifikasikan sebagai bekas jerawat non-scar, artinya tidak melibatkan kerusakan jaringan kulit dalam seperti jaringan parut.
Kedua jenis ini terbentuk akibat peradangan, namun mekanismenya dan warna yang ditimbulkan sangat berbeda. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai perbedaan mendasar bekas jerawat PIE dan PIH serta bagaimana cara terbaik untuk menanganinya.
Perbedaan Bekas Jerawat PIE dan PIH
Bekas Jerawat PIE
Post-Inflammatory Erythema (PIE) adalah kemerahan pada kulit yang muncul setelah peradangan, terutama jerawat meradang. PIE lebih sering terjadi pada kamu dengan warna kulit cerah.
Warna bekasnya bisa merah muda, merah, hingga keunguan, tergantung dari tingkat kerusakan pembuluh darah di bawah kulit. PIE terjadi ketika jerawat, terutama jenis yang besar seperti kista atau nodul, mengganggu aliran darah dan merusak pembuluh darah kecil di kulit.
Setelah peradangan mereda, warna kemerahan ini dapat bertahan berbulan-bulan hingga bertahun-tahun bahkan tanpa menimbulkan bekas cekungan seperti luka.
Penyebab PIE
- Trauma atau tekanan berlebihan pada kulit (misalnya memencet jerawat).
- Over-exfoliation atau pengelupasan kulit yang terlalu sering.
- Perawatan yang tidak tepat pada jerawat meradang
Untuk mencegah PIE, kunci utamanya menangani jerawat sejak dini dan menghindari kebiasaan menyentuh atau memencet bintik merah tersebut. PIE dapat sembuh sendiri seiring waktu, namun perawatan topikal seperti krim mengandung niacinamide, azelaic acid, atau ekstrak akar licorice dapat mempercepat proses pemudaran.
Terapi laser dan intense pulsed light (IPL) juga kerap digunakan untuk memperbaiki tampilan kemerahan akibat PIE.
Simak Video "Catat! Ini 4 Penyebab Munculnya Jerawat"
(eny/eny)