Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kenapa Jerawat Tidak Sembuh-sembuh? Ini Sebab dan Cara Mengatasinya

Arina Yulistara - wolipop
Jumat, 02 Mei 2025 10:15 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Jerawat hormon
Jakarta -

Sering mengeluh, kenapa ya jerawat tidak sembuh-sembuh? Mari pahami penyebab dan cara mengatasinya.

Jerawat membandel bisa menjadi masalah yang sangat mengganggu, baik secara fisik maupun emosional. Banyak orang merasa frustrasi saat jerawat tidak kunjung hilang meski telah mencoba berbagai produk perawatan wajah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan jerawat tersebut bisa bertahan berminggu-minggu atau muncul kembali di tempat yang sama setelah menghilang. Kondisi ini tentu menurunkan rasa percaya diri dan membuat kita bertanya-tanya: kenapa jerawat tidak sembuh-sembuh?

Secara umum, jerawat memang merupakan gangguan kulit yang cukup lazim dan tidak berbahaya. Namun ketika jerawat berlangsung lama, terasa sakit, atau terus-menerus muncul di area tertentu, ini bisa menjadi tanda adanya kondisi yang lebih serius.

ADVERTISEMENT

Tidak semua jerawat disebabkan oleh hal serupa. Memahami penyebabnya merupakan langkah penting untuk mendapatkan pengobatan secara tepat.

Mengutip Healthline, mari bahas mengenai jerawat yang tidak sembuh-sembuh dan bagaimana cara mengatasinya secara efektif, baik melalui perawatan rumahan, obat bebas, hingga bantuan profesional medis.

Kenapa Jerawat Tidak Sembuh-sembuh?

Jawabannya semua tergantung jenis jerawat yang muncul di kulitmu. Ada beberapa jenis jerawat yang perlu kamu tahu.

1. Jerawat Biasa atau Acne Vulgaris

Jerawat umum yang biasanya terbentuk karena kelenjar minyak di kulit memproduksi sebum berlebih sehingga pori-pori tersumbat dan memicu peradangan. Kebanyakan jerawat akan hilang dalam beberapa hari hingga enam minggu.

Pada beberapa orang, jerawat bisa berlangsung lebih lama karena kondisi kulit yang terlalu berminyak, gaya hidup tidak sehat atau penggunaan produk yang tak sesuai dengan jenis kulit.

2. Jerawat Kistik (Cystic Acne)

Ini adalah bentuk jerawat yang parah, terjadi ketika minyak dan sel kulit mati menumpuk jauh di dalam pori-pori dan pecah di bawah permukaan kulit. Jerawat ini terasa sakit, besar, dan keras seperti benjolan.

Cystic acne tidak akan sembuh dengan perawatan biasa. Mungkin memerlukan bantuan dokter kulit serta obat resep seperti antibiotik oral, retinoid, atau terapi hormon.

3. Jerawat Jamur (Fungal Acne)

Fungal acne atau Malassezia folliculitis terjadi akibat pertumbuhan berlebihan jamur Pityrosporum di folikel rambut. Bentuknya menyerupai jerawat tapi disertai rasa gatal dan biasanya muncul di dada, punggung, dan lengan atas.

Karena penyebabnya adalah jamur, fungal acne tidak bisa diobati dengan obat jerawat biasa. Diperlukan obat antijamur seperti ketoconazole atau fluconazole.

4. Kanker Kulit yang Menyerupai Jerawat

Meskipun jarang, beberapa jenis kanker kulit seperti basal cell carcinoma dan squamous cell carcinoma bisa tampak seperti jerawat yang tidak kunjung hilang, sering berdarah, berkerak, atau memiliki warna gelap.

Jika kamu melihat benjolan yang terus muncul di tempat sama lebih dari beberapa minggu, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

Cara Mengatasi Jerawat yang Tidak Kunjung Sembuh di Rumah

Perbedaan Bruntusan dan Jerawat

Foto: Getty Images/Maksym Belchenko

Jika jerawat tidak tergolong parah, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mempercepat penyembuhan dan dapat dilakukan di rumah, antara lain:

1. Jangan dipencet

Memencet jerawat hanya akan memperparah peradangan, menyebabkan luka, dan meninggalkan bekas. Biarkan jerawat matang dan sembuh dengan sendirinya.

2. Kompres hangat

Kompres hangat selama 10 sampai 15 menit beberapa kali sehari bisa membantu membuka pori-pori dan mengeluarkan nanah dari jerawat dalam.

3. Cuci muka dua kali sehari

Mencuci wajah dua kali sehari dengan sabun wajah yang lembut bisa mencegah penumpukan minyak dan kotoran. Hindari mencuci terlalu sering agar tidak membuat kulit kering dan iritasi.

4. Gunakan obat jerawat

Produk yang mengandung retinoid, asam salisilat, atau benzoyl peroxide bisa membantu mempercepat penyembuhan jerawat. Namun perlu waktu sekitar empat minggu untuk melihat hasil. Jangan lupa gunakan pelembap agar kulit tidak kering.

Kamu perlu mempertimbangkan konsultasi dengan dokter kulit apabila jerawat tidak membaik setelah satu bulan perawatan mandiri, terasa sangat nyeri, besar, atau muncul berulang di tempat yang sama. Kamu juga perlu memperhatikan jika muncul gejala tambahan, seperti demam, benjolan membesar, atau luka yang tidak sembuh.

Dokter bisa memberikan berbagai jenis perawatan. Misalnya saja krim seperti dapsone atau antibiotik topikal, obat minum, termasuk antibiotik oral atau isotretinoin untuk kasus parah. Dokter juga mungkin memberikan suntikan kortison langsung ke jerawat yang meradang agar cepat kempes.

Beberapa benjolan di kulit bisa mirip jerawat tapi sebenarnya bukan. Jika bukan jerawat lalu apa ya? Mungkinkah hal itu yang membuat jerawat tidak sembuh-sembuh. Hal lain yang mirip jerawat:

- Molluscum contagiosum: infeksi virus yang memicu bintik-bintik kecil berlekuk.
- Cold sore: luka akibat virus herpes, biasanya di sekitar bibir.
- Rambut tumbuh ke dalam (ingrown hair): biasa terjadi setelah bercukur, terlihat seperti jerawat.
- Bisul: infeksi bakteri di folikel rambut yang menyebabkan benjolan besar berisi nanah.

Jika kamu ragu, lebih baik periksa ke dokter agar mendapatkan diagnosis yang tepat.

Jerawat yang tidak sembuh-sembuh bukan hal yang bisa diabaikan begitu saja. Selain membuat penampilan terganggu, kondisi ini bisa menjadi tanda masalah kulit yang lebih serius.

Yuk pahami penyebab jerawat yang tidak kunjung sembuh untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

(eny/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads