Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Tren Makeup Hybrid yang Mengandung Skincare, Benarkah Efektif Merawat Kulit?

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Jumat, 07 Feb 2025 13:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Pretty topless young chinese woman with makeup brush looking at mirror, applying blush on her cheeks, enjoying brand new makeup products on purple studio background, closeup photo
Ilustrasi wanita memakai makeup. Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio
Jakarta -

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia kecantikan didominasi oleh tren makeup hybrid, yakni produk kosmetik yang mengandung bahan perawatan kulit.

Foundation yang melembapkan, lipstik dengan kandungan serum, hingga blush on berformula vitamin E kini bukan lagi sekadar inovasi, melainkan standar baru dalam industri kecantikan. Bagi banyak orang, makeup hybrid adalah solusi praktis: tampil cantik sekaligus merawat kulit dalam satu langkah.

Namun, meski semakin populer, makeup hybrid masih menuai perdebatan di kalangan ahli kecantikan dan dermatolog. Banyak yang bertanya-tanya, apakah kandungan skincare dalam makeup benar-benar efektif bekerja seperti produk perawatan kulit murni, atau sekadar gimmick marketing?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagian percaya bahwa makeup hybrid dapat memberikan manfaat tambahan bagi kulit. Sementara yang lain menilai bahwa hasilnya tidak bisa disamakan dengan skincare yang diformulasikan khusus untuk perawatan.

Menurut Direktur Kosmetik Dermatologi Tribeca Medspa Georgina Ferzli, MD, efektivitas skincare di dalam makeup sangat tergantung dengan jenis bahan yang diinfusikan. Beberapa bahan skincare memang bisa membantu merawat kulit, termasuk yang sudah diformulasikan dengan kosmetik.

ADVERTISEMENT

"Squalene, ceramide, dan hyaluronic acid semuanya sangat melembapkan dan memperbaiki lapisan pelindung kulit, terutama untuk kulit kering," kata Dr. Georgina, seperti dikutip dari Glamour.

Dia menambahkan bahwa bahan-bahan tersebut adalah humektan dan mengikat air, sehingga cocok dipadukan dengan riasan. Namun untuk bahan skincare yang lain, efektivitasnya masih diragukan.

Joshua Zeichner, MD, direktur penelitian kosmetik dan klinis di bidang dermatologi di Rumah Sakit Mount Sinai di New York City, mengatakan dosis perawatan kulit dalam produk makeup biasanya terlalu kecil untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dia juga menyarankan untuk tidak menggantikan rutinitas perawatan kulit harian dengan makeup hybrid.

"Sebagian besar bahan skincare khusus memerlukan formulasi yang tidak memungkinkan dapat diterapkan pada riasan," jelas Dr. Zeichner.

"Meskipun bahan-bahan ini termasuk dalam riasan, sering kali dimasukkan dalam konsentrasi yang lebih rendah agar tidak mengganggu estetika riasan itu sendiri," tambahnya.

Secara umum, para dokter kulit tidak menganggap bahan aktif perawatan kulit sebagai manfaat utama dalam makeup. Sebab, makeup ditujukan untuk hanya diaplikasikan dan menetap di atas kulit, bukan terserap oleh kulit sehingga efektivitasnya terbatas dibandingkan produk skincare murni.

Terlepas dari perdebatan tersebut, tren ini tetap digemari, terutama oleh Gen Z yang mengutamakan efisiensi dalam rutinitas kecantikan mereka. Produk multifungsi yang bisa mempercantik sekaligus merawat kulit tentu terasa lebih praktis, apalagi dengan gaya hidup yang serba cepat.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads