Implan Dagu Hingga Facelift Dini, Ini Tren Oplas Permak Wajah 2025
Operasi plastik semakin diminati seiring semakin canggihnya perkembangan teknologi. Apa saja jenis vermak wajah dengan operasi plastik yang jadi tren di 2025?
Menurut para ahli bedah plastik, tahun 2025 akan menjadi tahun inovasi mutakhir, seperti perawatan kulit generasi baru dan operasi plastik yang hampir tidak terlihat. Salah satu tren yang sedang naik daun adalah invisilift.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Invisilift merupakan prosedur facelift yang dilakukan lebih awal alias saat seseorang belum terlalu tua. Dikenal juga sebagai facelift intervensi dini, mereka yang berusia lebih muda bisa mendapatkan hasil yang lebih tahan lama untuk memperlambat proses penuaan.
"Prosedur yang paling banyak diminta oleh pasien berusia 40-an dan 50-an. Ketika dilakukan lebih awal seperti ini, prosedur ini bersifat preventif, bukan restoratif. Selain memberikan hasil yang sangat alami, ini juga memungkinkan pasien untuk 'menghentikan waktu,' bisa dibilang, selama 10 hingga 15 tahun ke depan," ujar ahli bedah plastik yang praktik di Chicago, Amerika Serikat, Dr. Anil Shah, seperti dikutip NY Daily News.
Ahli bedah plastik Dr. Sean Alemi mengatakan generasi milenial yang berusia 40-an saat ini mencari solusi baru untuk mengatasi penuaan wajah dan kulit kendur. Namun mereka tidak ingin menggunakan filler.
"Perubahan preferensi ini menandakan pergeseran kembali ke estetika yang lebih alami, yang sebelumnya disebut sebagai 'De-Kardashian-ification'," ujar Dr. Sean.
Selain facelift intervensi dini, prosedur bedah plastik lainnya yang akan tren di 2025 adalah implan dagu. Dr. Cat Chang, seorang ahli bedah plastik bersertifikat di Beverly Hills, mengatakan pasiennya sering mengeluhkan memiliki 'dagu yang lemah.'
"Meski tergolong mahal, prosedur ini memiliki waktu pemulihan minimal, memperbaiki bentuk wajah, dan juga mendefinisikan garis rahang," katanya kepada Marie Claire.
Para ahli juga percaya bahwa perkembangan AI akan berperan dalam teknik-teknik baru untuk peremajaan kulit dan estetika. AI dapat membantu seseorang yang ingin memperbaiki bentuk wajahnya, mendapatkan hasil yang lebih presisi.
"Dengan menggunakan AI untuk menganalisis fitur wajah, memandu prosedur kosmetik dan rekonstruksi, serta memprediksi evolusi intervensi dari waktu ke waktu, ahli bedah akan dapat memberikan hasil yang lebih halus dan presisi daripada sebelumnya," kata Dr. Patrick Byrne, seorang ahli bedah plastik wajah dan rekonstruksi serta presiden American Academy of Facial Plastic and Reconstructive Surgery.
(eny/eny)
Health & Beauty
Gajian Cair? Saatnya Beli Skincare, Mediheal Skincare Pad Ini Layak Kamu Lirik!
Hobbies & Activities
Benston vs Rixton : Keyboard Foldable 88 Key, Mana yang Lebih Worth It untuk Pemula?
Health & Beauty
Rahasia Untuk Kulit Cerah & Kenyal dengan Dr Schatz Phyto Cell Mask
Home & Living
Rumah Lebih Rapi Tanpa Ribet? Rekomendasi 3 Storage Box Andalan yang Wajib Kamu Punya!
Terungkap Produk Makeup Shin Min Ah di Hari Pernikahannya dengan Won Bin
Ada Skincare Khusus Perawatan Dubur, Pembersih hingga Serum
Apakah Bopeng Bisa Hilang dengan Skincare?
Kaleidoskop 2025
5 Inovasi di Dunia Kecantikan Sepanjang 2025
Miracle Luncurkan RX Booster, Perawatan Terkini untuk Wajah Kencang & Glowing
Venus Williams Resmi Menikah, Serena Williams Kasih Hadiah Yacht
Ramalan Zodiak 24 Desember: Taurus Perbaiki Hubungan, Gemini Berikan Dukungan
Foto: Dekorasi Pohon Natal Seleb Dunia, Punya Michael Buble Matching Sama Baju
Foto Natal Keluarga Meghan-Harry Jadi Perbincangan, Detail Ini Dinilai Aneh











































