Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Implan Dagu Hingga Facelift Dini, Ini Tren Oplas Permak Wajah 2025

Eny Kartikawati - wolipop
Minggu, 29 Des 2024 21:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Operasi Plastik
Foto: Getty Images/YakobchukOlena
Jakarta -

Operasi plastik semakin diminati seiring semakin canggihnya perkembangan teknologi. Apa saja jenis vermak wajah dengan operasi plastik yang jadi tren di 2025?

Menurut para ahli bedah plastik, tahun 2025 akan menjadi tahun inovasi mutakhir, seperti perawatan kulit generasi baru dan operasi plastik yang hampir tidak terlihat. Salah satu tren yang sedang naik daun adalah invisilift.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Invisilift merupakan prosedur facelift yang dilakukan lebih awal alias saat seseorang belum terlalu tua. Dikenal juga sebagai facelift intervensi dini, mereka yang berusia lebih muda bisa mendapatkan hasil yang lebih tahan lama untuk memperlambat proses penuaan.

ADVERTISEMENT

"Prosedur yang paling banyak diminta oleh pasien berusia 40-an dan 50-an. Ketika dilakukan lebih awal seperti ini, prosedur ini bersifat preventif, bukan restoratif. Selain memberikan hasil yang sangat alami, ini juga memungkinkan pasien untuk 'menghentikan waktu,' bisa dibilang, selama 10 hingga 15 tahun ke depan," ujar ahli bedah plastik yang praktik di Chicago, Amerika Serikat, Dr. Anil Shah, seperti dikutip NY Daily News.

Ahli bedah plastik Dr. Sean Alemi mengatakan generasi milenial yang berusia 40-an saat ini mencari solusi baru untuk mengatasi penuaan wajah dan kulit kendur. Namun mereka tidak ingin menggunakan filler.

"Perubahan preferensi ini menandakan pergeseran kembali ke estetika yang lebih alami, yang sebelumnya disebut sebagai 'De-Kardashian-ification'," ujar Dr. Sean.

Selain facelift intervensi dini, prosedur bedah plastik lainnya yang akan tren di 2025 adalah implan dagu. Dr. Cat Chang, seorang ahli bedah plastik bersertifikat di Beverly Hills, mengatakan pasiennya sering mengeluhkan memiliki 'dagu yang lemah.'

"Meski tergolong mahal, prosedur ini memiliki waktu pemulihan minimal, memperbaiki bentuk wajah, dan juga mendefinisikan garis rahang," katanya kepada Marie Claire.

Para ahli juga percaya bahwa perkembangan AI akan berperan dalam teknik-teknik baru untuk peremajaan kulit dan estetika. AI dapat membantu seseorang yang ingin memperbaiki bentuk wajahnya, mendapatkan hasil yang lebih presisi.

"Dengan menggunakan AI untuk menganalisis fitur wajah, memandu prosedur kosmetik dan rekonstruksi, serta memprediksi evolusi intervensi dari waktu ke waktu, ahli bedah akan dapat memberikan hasil yang lebih halus dan presisi daripada sebelumnya," kata Dr. Patrick Byrne, seorang ahli bedah plastik wajah dan rekonstruksi serta presiden American Academy of Facial Plastic and Reconstructive Surgery.

(eny/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads