Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Penyebab dan Cara Mengatasi Jerawat di Kepala yang Jarang Diketahui

Anggi Mayasari - wolipop
Sabtu, 30 Nov 2024 12:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Woman having a bad hair day
Jakarta -

Jerawat di kepala bisa sangat mengganggu, karena menyebabkan gatal dan rasa sakit saat bersembunyi di bawah rambut. Langkah pertama untuk menghilangkan jerawat di kepala adalah memahami penyebabnya. Setelah mengetahuinya, akan lebih mudah untuk menemukan cara mengatasi jerawat di kepala.

Jerawat adalah gangguan kulit yang paling umum. Ini adalah kondisi kulit inflamasi kronis yang mengakibatkan terbentuknya berbagai jenis jerawat atau komedo.

Jerawat, termasuk jerawat di kepala disebabkan oleh pori-pori yang tersumbat, produksi sebum, peradangan, dan bakteri. Munculnya jerawat diawali dengan sel-sel kulit mati menyumbat folikel rambut, dan sebum terperangkap di bawah permukaan kulit, membiakkan bakteri dan menyebabkan peradangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada banyak hal yang dapat menyebabkan jerawat di kepala, termasuk perubahan hormon, pengobatan, kulit berminyak, produk perawatan kulit, atau bahkan pola makan kamu. Bahkan peralatan atletik dapat membuat kamu lebih rentan terhadap jerawat di kepala dan dahi.

ADVERTISEMENT

Berikut adalah penyebab jerawat di kepala dan cara mengatasinya:

1. Produk Rambut

Produk seperti sampo, kondisioner, gel, atau pomade dapat meninggalkan residu yang menyumbat pori-pori kulit kepala. Jika pori-pori tersumbat, minyak alami (sebum) yang diproduksi kulit kepala tidak dapat keluar dengan baik sehingga memicu pembentukan jerawat.

Banyak produk rambut mengandung bahan berminyak, seperti silikon atau minyak mineral. Bahan ini dapat menciptakan lapisan di kulit kepala yang memerangkap kotoran dan bakteri, meningkatkan risiko peradangan dan jerawat. Selain itu, beberapa bahan kimia dalam produk rambut, seperti sulfat, pewangi, atau pengawet, dapat menyebabkan iritasi pada kulit kepala yang sensitif, memicu reaksi peradangan atau jerawat.

2. Topi

Menggunakan topi terlalu lama dapat memerangkap keringat dan minyak alami kulit kepala. Lingkungan lembap ini menjadi tempat ideal bagi bakteri untuk berkembang, meningkatkan risiko jerawat.

Beberapa bahan topi, seperti sintetis atau pewarna, dapat menyebabkan iritasi atau reaksi alergi pada kulit kepala, yang memicu peradangan dan jerawat. Pilih bahan yang memungkinkan sirkulasi udara, seperti katun, untuk mengurangi kelembapan.

3. Keringat Berlebih

ilustrasi berkeringat

Foto: thinkstock

Berkeringat tanpa mencuci rambut setelahnya dapat menciptakan lingkungan lembap yang mendukung pertumbuhan bakteri dan jamur. Keringat menciptakan lingkungan yang lembap dan hangat di kulit kepala, yang merupakan kondisi optimal bagi bakteri dan jamur untuk berkembang biak, seperti Propionibacterium acnes atau Malassezia. Hal ini dapat menyebabkan peradangan dan jerawat.

4. Ketombe

Cara Menghilangkan Ketombe

Foto: Getty Images/iStockphoto/Jay_Zynism

Ketombe atau dermatitis seboroik adalah serpihan kulit mati yang sering dihasilkan oleh kulit kepala yang kering atau berminyak. Ketika serpihan ini bercampur dengan minyak (sebum) dan kotoran, mereka dapat menyumbat folikel rambut. Pori-pori yang tersumbat menjadi tempat berkembangnya bakteri, yang memicu jerawat.

Ketombe juga sering dikaitkan dengan keberadaan jamur Malassezia di kulit kepala. Jamur ini memakan minyak alami kulit dan menghasilkan asam lemak yang dapat menyebabkan iritasi, peradangan, dan memicu pembentukan jerawat.

5. Kebiasaan Menggaruk Kepala

Asian woman bored and annoyed, scratching her head, isolated on yellow background.

Foto: Getty Images/iStockphoto/champja

Ketika kamu menggaruk kepala, kuku dapat melukai lapisan kulit kepala, meskipun hanya sedikit. Luka kecil ini dapat menjadi pintu masuk bagi bakteri atau kotoran, yang dapat menyebabkan infeksi dan memicu jerawat

Menggaruk juga dapat memperburuk iritasi pada kulit kepala, terutama jika kulit kepala sudah meradang akibat ketombe, dermatitis, atau kondisi lain. Iritasi yang semakin parah dapat memicu peradangan lebih lanjut, yang berkembang menjadi jerawat.

6. Faktor Lain

Ilustrasi orang sedang stres, burnout, atau cemas

Foto: thinkstock

Faktor umum lainnya seperti stres hingga perubahan hormon juga bisa menjadi penyebab jerawat di kepala. Lalu, bagaimana cara mengatasinya?

Salah satu cara mengatasi jerawat di kepala adalah dengan memperhatinkan kebersihan rambut. Cuci rambut secara teratur dengan sampo yang sesuai jenis kulit kepala. Gunakan sampo antiketombe jika memiliki ketombe atau kulit kepala berminyak. Hindari juga penggunaan produk rambut yang berat atau berminyak.

Penggunaan aksesosi kepala pun bisa ditinggalkan sementara waktu. Hindari pemakaian topi atau helm yang terlalu ketat, dan pastikan kebersihannya.

Konsultasikan dengan dokter kulit jika jerawat di kepala tidak kunjung hilang atau terasa menyakitkan. Melalui perawatan yang tepat, jerawat di kepala biasanya bisa dikendalikan.

(eny/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads