Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Apa Penyebab Jerawat Hormon? Ini Pemicu dan Gejalanya

Arina Yulistara - wolipop
Selasa, 12 Nov 2024 08:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

pencet jerawat
Foto: ts
Jakarta -

Wajahmu sering berjerawat? Mungkin butuh perawatan dari dalam karena termasuk jerawat hormon. Apa penyebab jerawat hormon?

Jerawat hormon disebabkan oleh perubahan kadar hormon androgen yang memengaruhi produksi minyak atau sebum di kulit. Hormon androgen, seperti testosteron, bisa meningkat selama masa pubertas atau di masa tertentu dalam siklus hidup, seperti menjelang menstruasi pada wanita.

Peningkatan androgen ini bisa menyebabkan kelenjar minyak di bawah kulit membesar dan memproduksi lebih banyak sebum. Saat sebum berlebih bercampur dengan sel-sel kulit mati, terjadilah penyumbatan di pori-pori yang kemudian menimbulkan jerawat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain faktor hormon, beberapa kondisi seperti stres, pola makan yang tidak sehat, dan kurang tidur juga bisa memperburuk jerawat hormon. Stres menyebabkan tubuh melepaskan hormon kortisol yang pada gilirannya dapat memengaruhi produksi minyak dan memperparah kondisi jerawat.

Pola makan tinggi gula atau produk olahan susu juga dapat memicu atau memperburuk jerawat. Ini karena dapat memengaruhi kadar insulin yang merangsang produksi hormon androgen.

ADVERTISEMENT

Apa Itu Jerawat Hormon?

Jerawat hormonJerawat hormon Foto: Getty Images/Maksym Belchenko

Jerawat hormonal juga dikenal sebagai jerawat dewasa. Jerawat ini menyerang orang dewasa berusia antara 20 dan 50 tahun.

Jerawat menyebabkan benjolan di wajah, bahu, dada, dan punggung. Jerawat hormonal adalah akibat langsung dari kelebihan sebum di kelenjar minyak.

Jerawat hormonal menyerang pria dan wanita. Namun sebagian besar kasus terjadi pada wanita karena mengalami perubahan hormon saat hamil serta menopause.

Jerawat hormon menyerang hampir 80% populasi warga Amerika Serikat selama masa hidup mereka. Sekitar 50% wanita berusia 20-an dan 25% wanita berusia 40-an mengalami jerawat hormon.

Penyebab Jerawat Hormon

Jerawat di Dahi

Foto: thinkstock

Jerawat disebabkan oleh pori-pori yang tersumbat. Jerawat hormon berkembang ketika perubahan hormonal meningkatkan jumlah minyak yang diproduksi kulitmu.

Minyak tersebut berinteraksi dengan bakteri pada pori-pori kulit tempat rambut tumbuh (folikel rambut) dan menyebabkan jerawat. Pori-pori yang tersumbat adalah hasil dari:

- Sebum berlebih (zat berminyak yang dihasilkan oleh kelenjar sebasea di lapisan tengah kulitmu).
- Sel kulit mati.
- Bakteri.
- Stres.
- Kurang tidur.
- Menggunakan produk perawatan rambut dan kulit yang tidak bebas minyak atau bebas bahan yang tak akan menyumbat pori-pori (nonkomedogenik atau nonaknegenik).
- Perubahan kadar hormon pada wanita, termasuk saat menjelang menstruasi, menstruasi tidak teratur, selama kehamilan, menopause, atau setelah menghentikan alat kontrasepsi.
- Pria yang menjalani perawatan testosteron.
- Riwayat keluarga yang memiliki jerawat (kecenderungan genetik).
- Efek samping obat (steroid).
- Kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (polycystic ovary syndrome, sakit ovarium lainnya, dan kondisi metabolik).
- Kehamilan.

Apakah jerawat hormonal disebabkan oleh kehamilan?

Skincare Ibu Hamil

Foto: Getty Images/iStockphoto

Saat hamil, fluktuasi hormon dapat menyebabkan jerawat. Sering kali, jerawat membaik seiring dengan perkembangan kehamilan.

Ada beberapa perawatan yang harus kamu hindari selama kehamilan, termasuk retinoid topikal, asam salisilat, dan isotretinoin. Tanyakan kepada dokter tentang perawatan jerawat yang paling aman bagimu untuk mengurangi dan menghilangkan jerawat selama kehamilan.

Perbedaan Jerawat Hormon dan Jerawat karena Jamur

Ilustrasi jerawat-wardah

Foto: thinkstock

Jerawat jamur dan jerawat hormon sering kali disalahartikan karena kedua jenis jerawat ini bermula di folikel rambut. Jerawat jamur terjadi ketika ragi berlebih berkembang.

Sementara jerawat hormon disebabkan oleh sebum berlebih. Jerawat jamur dapat menyebabkan komedo putih, gatal, dan sering kali menjadi merah, teriritasi, serta meradang.

(eny/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads