Retinol dianggap sebagai 'holy grail' dalam perawatan anti-penuaan. Sebagai turunan dari vitamin A, bahan aktif ini memberi banyak manfaat untuk kulit, terutama dalam memperbaiki tekstur, mengurangi kerutan, dan meningkatkan kecerahan kulit.
Efektivitas retinol pun sudah teruji dalam berbagai studi ilmiah. Dalam hasil penelitian yang diterbitkan Journal Cosmetic of Dermatology, penggunaan retinol selama 24 minggu secara signifikan mengurangi kerutan dan meningkatkan tekstur kulit.
Efektivitas retinol dalam menunda tanda-tanda penuaan memang sudah tak dipungkiri lagi. Namun di sisi lain, kebanyakan produk yang mengandung retinol cenderung membuat kulit menjadi kering.
Oleh karena itu, beredar anjuran bahwa retinol sebaiknya tidak dipakai untuk kulit kering. Memakai retinol disebut bisa menyebabkan gatal, kemerahan hingga kulit mengelupas.
Dokter spesialis Dr. dr. Fitria Agustina, Sp.D.V.E., FINSDV, FAADV, setuju bahwa retinol memang punya kecenderungan membuat kulit lebih kering. Tapi pemilik kulit kering tetap bisa memakai retinol dengan cara-cara tertentu.
Dokter kulit yang sehari-harinya praktek di Klinik Promec, Pecenongan, Jakarta Barat, ini menyarankan untuk mengaplikasikan retinol dengan teknik 'sandwich'. Seperti hal nya sandwich atau roti isi, retinol dipakai dengan cara berlapis.
"Make it as a sandwich. Jadi sebelum pakai retinol, harus pakai dulu moisturizer. Kemudian pakai retinol, lalu lapisi lagi dengan moisturizer," terang dr. Fitria, ditemui ssat peluncuran Neutrogena Visible Repair Pure Retinol SA di Senayan City, Jakarta Selatan, belum lama ini.
"Ini adalah langkah untuk meminimalisir risiko iritasi," tambahnya.
Fitria menegaskan bahwa retinol hanya boleh dipakai pada malam hari dan diaplikasikan dari konsentrasi paling ringan untuk pemula, khususnya kulit kering. Jangan lupa untuk selalu memakai sunscreen di siang hari dan aplikasikan ulang setiap 3-4 jam.
Simak Video "Catat! Ini Cara Mencegah Kulit Kering"
(hst/hst)