Wajah Wanita Ini Jadi Cacat Permanen Setelah Injeksi Filler Abal-abal

Seorang wanita kini hanya menginginkan wajahnya kembali seperti sedia kala. Kini wajah wanita bernama Mariana Michelini rusak setelah melakukan filler abal-abal.

Wanita 34 tahun itu ditawari untuk melakukan prosedur kecantikan dari dokter gigi secara gratis pada Desember 2020. Dokter di klinik tersebut mengatakan bahwa Mariana akan mendapatkan filler hyaluronic acid untuk mencegah keriput dan membuat kulit tampak muda dan segar.

Namun beberapa bulan kemudian, pada Juni 2021, wajah Mariana mulai membengkak. Bukan efek muda yang didapatnya, namun dia sendiri ngeri melihat wajahnya di cermin.

"Untuk pertama kalinya, aku tidak punya foto bagus untuk di posting di sini. Aku putus asa, aku terguncang dan kesehatanku terancam," tulis Mariana di Instagramnya dan membagikan beberapa foto setelah prosedur.

Mariana Michelini sebelum menjalani filler abal-abal Foto: dok. Instagram

Mariana kemudian menjalani biopsi untuk mengetahui apa kandungan sebenarnya dari cairan yang disuntikan ke wajahnya. Menurut dokter kulit, dia disuntik bahan kimia berbahaya yang disebut polimetil metakrilat (PMMA).

PMMA adalah pengisi gel. Ini adalah komponen plastik, sehingga tidak diserap kembali oleh tubuh seperti asam hialuronat atau kolagen. Setelah wajahnya bengkak, wajah Mariana menjadi rusak dengan luka di area dagu.

Pada Agustus 2021, Mariana mengungkapkan bahwa dia telah menjalani operasi untuk memperbaiki wajahnya. Dokter melakukan operasi di bawah kulitnya dan mengeluarkan sebanyak mungkin zat berbahaya tersebut.

Wanita Brasil itu kemudian menjalani dua operasi lainnya dan puluhan prosedur lainnya. Namun pada Maret 2022, kondisi wajahnya memburuk.

Mariana mengklaim bahwa kulitnya telah menjadi mati tanpa nutrisi. Kini Mariana benar-benar merasa malu dengan kondisinya.

"Aku merasa malu, aku tidak keluar rumah lagi, aku benar-benar merasa sakit. Aku hanya ingin KEADILAN. Aku meminta doa kalian," ungkap Mariana.

Mariana masih dalam proses menggugat orang yang menyuntiknya. Dokter gigi yang melakukan prosedur justru mengajukan dua tuntutan hukum balik terhadap Mariana. Satu untuk melarang influencer membagikan identitas dan nama praktiknya, dan satu lagi menuduh Mariana melakukan pencemaran nama baik.