Kolagen yang Diminum dan Dioles Pada Wajah, Mana yang Lebih Efektif?
Intan Kemala Sari - wolipop
Sabtu, 30 Jan 2016 14:02 WIB
Jakarta
-
Kolagen adalah sejenis protein yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh, misalnya saja menguatkan tulang, persendian, rambut kuku, hingga memberikan elastisitas pada kulit. Tetapi memasuki usia 40 tahunan, produksi kolagen di dalam tubuh lambat laun akan berkurang dan sulit memproduksinya kembali.
Oleh karena itu kolagen kini dihadirkan dalam berbagai bentuk, mulai dari yang diminum sebagai suplemen hingga yang terkandung di dalam krim perawatan wajah. Melihat banyaknya brand kecantikan baik itu produk perawatan wajah maupun minuman suplemen, lantas sebenarnya metode apa yang paling efektif menyerap tubuh?
Diterangkan oleh dr. Kardiana Purnama Dewi SpKK, efektivitas penyerapan kolagen ke dalam tubuh setiap orang berbeda-beda. Sebagai contoh kasus, ia memaparkan satu penelitian mengungkap bahwa kolagen yang dikonsumsi di bawah takaran 7.500 mg seharusnya tidak terserap tubuh. Sedangkan banyak suplemen kecantikan yang mengatakan bahwa kandungan konsentrat kolagen yang dimilikinya adalah 5.000 mg.
"Masalah penyerapan kolagen ke dalam tubuh itu tergantung dari konsentrat dan ukuran partikel masing-masing kolagen. Ada yang bilang kolagen 7.500 mg kurang efektif, tapi buktinya ada orang yang meminum 5.000 mg kolagen dan itu efektif, karena ada kandungan lain biasanya lebih membantu," terang dr. Kardiana saat ditemui Wolipop di Hotel Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (28/1/2015).
Sedangkan kandungan kolagen yang terdapat di dalam krim perawatan wajah menurut dokter yang juga mengajar di Universitas Atma Jaya Jakarta ini tidak sepenuhnya bekerja dengan optimal. Hal tersebut dikarenakan di dalam krim itu terdapat kandungan lain yang berfungsi untuk melembabkan atau mencerahkan kulit.
"Mungkin bisa saja menggunakan krim lebih efektif dan menyerap karena kandungannya benar-benar sesuai. Kalau partikel yang besar nggak bisa masuk menyerap tubuh. Kita tidak bisa memastikan apakah kolagen tersebut benar-benar bisa menyerap tubuh kalau tidak tahu komposisinya," lanjutnya.
Lebih lanjut dokter 35 tahun itu mengatakan, idealnya kolagen dapat dikonsumsi untuk orang-orang yang berusia 20 tahun ke atas. Untuk remaja dan dewasa muda, produksi kolagen di dalam tubuhnya masih optimal.
Tetapi ada pula beberapa orang tertentu yang beraktifitas di luar ruangan dan terus-terusan terpapar sinar matahari, akibatnya kulit menjadi kusam dan timbul kerutan. Untuk kasus seperti ini, meski belum berusia 20 tahun bisa mengonsumsi kolagen dengan takaran yang lebih rendah. (itn/ami)
Oleh karena itu kolagen kini dihadirkan dalam berbagai bentuk, mulai dari yang diminum sebagai suplemen hingga yang terkandung di dalam krim perawatan wajah. Melihat banyaknya brand kecantikan baik itu produk perawatan wajah maupun minuman suplemen, lantas sebenarnya metode apa yang paling efektif menyerap tubuh?
Diterangkan oleh dr. Kardiana Purnama Dewi SpKK, efektivitas penyerapan kolagen ke dalam tubuh setiap orang berbeda-beda. Sebagai contoh kasus, ia memaparkan satu penelitian mengungkap bahwa kolagen yang dikonsumsi di bawah takaran 7.500 mg seharusnya tidak terserap tubuh. Sedangkan banyak suplemen kecantikan yang mengatakan bahwa kandungan konsentrat kolagen yang dimilikinya adalah 5.000 mg.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan kandungan kolagen yang terdapat di dalam krim perawatan wajah menurut dokter yang juga mengajar di Universitas Atma Jaya Jakarta ini tidak sepenuhnya bekerja dengan optimal. Hal tersebut dikarenakan di dalam krim itu terdapat kandungan lain yang berfungsi untuk melembabkan atau mencerahkan kulit.
"Mungkin bisa saja menggunakan krim lebih efektif dan menyerap karena kandungannya benar-benar sesuai. Kalau partikel yang besar nggak bisa masuk menyerap tubuh. Kita tidak bisa memastikan apakah kolagen tersebut benar-benar bisa menyerap tubuh kalau tidak tahu komposisinya," lanjutnya.
Lebih lanjut dokter 35 tahun itu mengatakan, idealnya kolagen dapat dikonsumsi untuk orang-orang yang berusia 20 tahun ke atas. Untuk remaja dan dewasa muda, produksi kolagen di dalam tubuhnya masih optimal.
Tetapi ada pula beberapa orang tertentu yang beraktifitas di luar ruangan dan terus-terusan terpapar sinar matahari, akibatnya kulit menjadi kusam dan timbul kerutan. Untuk kasus seperti ini, meski belum berusia 20 tahun bisa mengonsumsi kolagen dengan takaran yang lebih rendah. (itn/ami)
Hobbies & Activities
Benston vs Rixton : Keyboard Foldable 88 Key, Mana yang Lebih Worth It untuk Pemula?
Health & Beauty
Rahasia Untuk Kulit Cerah & Kenyal dengan Dr Schatz Phyto Cell Mask
Home & Living
Rumah Lebih Rapi Tanpa Ribet? Rekomendasi 3 Storage Box Andalan yang Wajib Kamu Punya!
Home & Living
Panci Ini Layak Masuk Dapur Kamu! Stein Cast Iron Enamel Pot Hadir Bikin Makanan Cepat Matang
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Terungkap Produk Makeup Shin Min Ah di Hari Pernikahannya dengan Won Bin
Ada Skincare Khusus Perawatan Dubur, Pembersih hingga Serum
Apakah Bopeng Bisa Hilang dengan Skincare?
Kaleidoskop 2025
5 Inovasi di Dunia Kecantikan Sepanjang 2025
Miracle Luncurkan RX Booster, Perawatan Terkini untuk Wajah Kencang & Glowing
Most Popular
1
Foto Natal Keluarga Meghan-Harry Jadi Perbincangan, Detail Ini Dinilai Aneh
2
Foto: Dekorasi Pohon Natal Seleb Dunia, Punya Michael Buble Matching Sama Baju
3
Ramalan Zodiak 24 Desember: Taurus Perbaiki Hubungan, Gemini Berikan Dukungan
4
Diet Tanpa Tersiksa! Ini 15 Makanan Berserat Tinggi yang Bikin Kenyang
5
5 Karakter Orang yang Jarang Posting Media Sosial tapi Selalu Online
MOST COMMENTED











































