Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Suntik Filler di <i>Miss V</i> Jadi Tren, Seperti Apa?

Kiki Oktaviani - wolipop
Selasa, 09 Jun 2015 11:14 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

dok. Thinkstock
Jakarta - Setelah Kylie Jenner mengaku melakukan suntik filler di bibirnya untuk mempertebal bentuk bibirnya, prosedur tersebut langsung banyak diminati oleh wanita. Rupanya, filler tidak hanya bisa diterapkan pada bibir atau wajah saja, namun juga bisa disuntikkan pada area genital. Metode tersebut pun kini semakin populer.

Suntik filler di vagina bertujuan untuk mengencangkan kulit di sekitar area genital tersebut. Menurut ahli estetika, Dr Neetu Nirdosh dari klinik Harley Street Skin Care di London, Inggris, banyak wanita yang sudah beranjak tua memiliki tampilan kulit di area Miss V yang mengendur. Keadaan tersebut membuat mereka tidak percaya diri sehingga melakukan prosedur filler untuk mengencangkan kembali.

"Banyak wanita yang menginginkan vagina yang muda. Mereka tidak ingin terlihat kendur dan berkerut sehingga mengisinya dengan dermal filler sebagai penyelamat," ujar Dr. Neetu.

Metodenya kurang lebih sama seperti menyuntikkan filler di bibir atau wajah. Bagian labia yang kendur disuntikkan dengan filler. Filler berfungsi untuk mengisi kekenduran dan keriput pada kulit labia agar tampak lebih kencang dan muda.

Namun, menurut Dr. Neetu prosedur tersebut sebenarnya kurang dianggap penting. Prosedur tersebut pun tidak ada dalam 'buku menu' di klinik Dr. Neetu, meski begitu banyak pasiennya yang memintanya untuk mengerjakannya. Tapi Dr. Neetu bersitegas menolak melakukannya.

"Aku selalu menolak untuk melakukannya. Aku memilih melakukan apa yang aku yakini, yakni membuat wanita cantik secara natural," jelasnya.

Hal itu karena, suntik filler di Miss V memiliki risikonya sendiri. Dijelaskan oleh ahli kecantikan asal Inggris tersebut, Miss V bisa terasa sangat sakit, bengkak, kelumpuhan saraf, pendarahan dan komplikasi lainnya. Selain itu, wanita bisa kehilangan sensasi nikmat saat bercinta.

"Mungkin vagina Anda akan terlihat cantik setelah prosedur, tapi itu tidak untuk jangka panjang, belum lagi harus menerima risiko yang ada," tambah Dr. Neetu.

(kik/fer)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads