Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Liputan Khusus <i>Nail Art</i>

Mengenal Nail Art, Seni Menghias Kuku yang Populer Sejak Zaman Mesir Kuno

Intan Kemala Sari - wolipop
Jumat, 20 Feb 2015 08:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Dok. Getty Images
Jakarta -

Bagi para wanita, kecantikan tidak hanya terdapat pada wajah, rambut, dan tubuh namun juga bagian yang kecil seperti kuku. Banyak di antara mereka yang menganggap bahwa kuku merupakan salah satu bagian tubuh yang juga bisa menarik perhatian. Maka tak heran para wanita ini menghiasi kuku mereka dengan memoleskan cat kuku berwarna-warni dan dipadukan dengan hiasan dekoratif lainnya untuk melengkapi penampilan atau yang biasa disebut dengan nail art.

Namun sebenarnya, seni menghias kuku ini sudah ada sejak zaman dahulu kala. Nail art pertama kali digunakan oleh para pria yang mewarnai kuku mereka dengan celak mata (kohl) berwarna hitam pada zaman Babilonia kuno. Saat itu, warna kuku hitam menunjukkan status sosial atau kasta seseorang yang lebih tinggi dan warna kuku hijau menunjukkan kasta yang lebih rendah.

Di tahun 5000 hingga 3000 sebelum masehi, para wanita di zaman Mesir kuno juga menggunakan nail art untuk menunjukkan status sosialnya. Mereka menghias kuku mereka dengan menggunakan ekstrak dari tanaman pacar (henna). Sebagai contoh, Ratu Nefertiti yang merupakan istri Firaun menggunakan warna merah untuk menghias kuku kaki dan tangannya, sedangkan Cleopatra menggunakan cat kuku bernuansa emas. Pada zaman tersebut, para wanita tidak diizinkan untuk menggunakan cat kuku berwarna yang sama dengan Ratu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sama seperti di Mesir, warna kuku pada zaman dinasti Ming di China juga mewakili status sosial. Pada zaman ini, cat kuku diciptakan dari campuran lilin, gelatin, putih telur, zat pewarna sayuran, dan permen karet. Sedangkan di zaman dinasti Zhou, para bangsawan gemar menggunakan cat kuku berwarna emas dan perak, tetapi kemudian mereka mengubahnya menjadi warna hitam dan merah untuk menunjukkan kastanya.

Penggunaan cat kuku mulai berubah seiring berjalannya waktu. Di abad ke-18, cat kuku tidak lagi digunakan oleh para bangsawan atau orang-orang yang memiliki status sosial yang tinggi. Moderninasi ini dimulai di Eropa sejak tahun 1830 dan terus menjalani proses sehingga popularitas cat kuku semakin merangkak. Di Amerika, banyak pula yang menjadi ketenaran cat kuku ini sebagai salah satu peluang untuk berbisnis salon kecantikan pada akhir abad ke-19.

Kini cat kuku bisa digunakan oleh semua orang dan telah menjadi salah satu bagian dari dunia mode. Salah satu yang paling dikenal hingga sekarang adalah French manicure, yaitu nail art yang pada awalnya diperkenalkan saat pekan mode di Paris tahun 1976 oleh Jeff Pink, pendiri perusahaan kosmetik ORLY. Ia seolah ingin membuat kuku para wanita terlihat sangat cantik namun tetap praktis dalam membuatnya.

Di tahun 1994, cat kuku mulai banyak digemari oleh para wanita setelah aktris Uma Thurman sukses tampil memukau dengan mengenakan cat kuku berwarna merah gelap dari brand Chanel dalam film Pulp Fiction. Ketenaran seni menghias kuku baru memasuki masa kejayaannya pada tahun 2011. Hal ini terjadi berkat kesuksesan industri fashion pada ajang pekan mode dunia.

Saat itu, desain kuku yang unik dan tidak biasa menjadi suatu sorotan menarik. Adalah desainer asal London, Henry Hollands yang awalnya mempopulerkan nail art dengan motif houndstooth berwarna biru dan hitam pada London Fashion Week A/W 2012 lalu.

Di Indonesia sendiri, kepopuleran seni menghias kuku mulai berkembang pesat pada tahun 2012. Hal ini dikemukakan oleh ahli menghias kuku (nailist) Ade Nurhayati yang mengatakan bahwa kala itu mulai banyak para wanita yang menaruh perhatian lebih pada kuku mereka sehingga berbondong-bondong para wanita ini mendatangi salon kecantikan yang hanya menangani kuku.

Dituturkan Ade, para wanita ini mempunyai kesenangan tersendiri saat melihat kukunya tampak bersih, rapi, dan dihias dengan hiasan dekoratif namun tetap natural. Ia mengaku, klien yang datang padanya seringkali meminta desain yang sederhana namun tetap memiliki unsur seni seperti gambar bunga, buah-buahan, atau eskrim dan tokoh kartun.

(int/als)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads