×
Ad

Tidur Bareng Pasangan Bikin Lebih Nyenyak, Tingkatkan Kesehatan Mental

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Kamis, 27 Feb 2025 14:49 WIB
Foto: iStock
Jakarta -

Tidur bersama bukan sekadar rutinitas malam hari yang biasa dilakukan pasangan suami-istri. Kebiasaan ini ternyata membawa banyak manfaat bagi kesehatan fisik maupun mental.

Studi menunjukkan bahwa mereka yang menghabiskan malam di samping pasangan cenderung lebih bisa tidur nyenyak. Ada alasan mengapa suami-istri yang sering tidur bersama bisa mendapatkan manfaat dari kebiasaan baik ini.

"Tidur berpasangan dapat meningkatkan rasa aman secara fisik dan emosional," kata Dr. Thomas Michael Kilkenny, direktur Institute of Sleep Medicine di Northwell Staten Island University Hospital, seperti dikutip dari New York Post.


"Semakin dekat pasangan secara emosional, semakin sinkron pula tidurnya," tambahnya.

Thomas membagikan sedikitnya ada tiga manfaat kesehatan bagi pasangan yang membiasakan tidur bersama setiap malam. Hal ini berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan menggunakan alat pendeteksi gelombang otak.

"Studi yang menggunakan gelombang otak menunjukkan peningkatan durasi tidur secara signifikan ketika tidur bersama," katanya.

"Subjek juga merasa jauh lebih rileks setelah tidur dengan pasangannya."

Pada intinya berhubungan seks, berpelukan, berpegangan tangan, dan tidur berdekatan dapat memicu pelepasan oksitosin, yang juga dikenal sebagai 'hormon cinta'. Hormon ini dapat meningkatkan relaksasi, mengurangi stres, dan menciptakan rasa aman.

Efek oksitosin dapat membantu pasangan tertidur lebih cepat, sehingga berkontribusi pada waktu tidur yang lebih lama. Peningkatan tidur REM (rapid eye movements - deep sleep)- tahap penting untuk pengaturan emosi, konsolidasi memori, perkembangan otak dan mimpi - juga dapat menjadi faktor penyebabnya.

Pasangan yang tidur bersama sering kali menyelaraskan tahapan tidur mereka, sehingga kualitas tidurnya lebih baik. Dr. Thomas mengatakan sinkronisasi tidur bergantung pada dua faktor utama - saling perhatian dan sifat hubungan, seperti pasangan romantis, teman dekat, atau teman kencan.

Dukungan emosional, komunikasi dan stabilitas hubungan juga berperan.

Penelitian juga menemukan ketika seseorang tidur dengan orang yang dia sayangi, tidak hanya siklus tidur mereka tak hanya selaras. Detak jantung juga jadi seirama.

"Data menunjukkan bahwa ritme jantung orang yang tidur bersama secara bertahap berubah sepanjang malam sebagai akibat dari interaksi satu sama lain," kata Thomas.

Fenomena ini diduga terkait dengan penurunan respons stres pada tingkat neurologis. Dia menambahkan, temuan ini menyiratkan bahwa detak jantung yang terkoneksi saat tidur dikaitkan dengan interaksi timbal balik dari sistem saraf pasangan.



Simak Video "Video Menkes Soroti Kesehatan Mental Siswa Sekolah: Under Detected!"

(hst/hst)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork