Arti Istilah Red String Theory, Mitos yang Gambarkan Hubungan Percintaan
Dalam dunia percintaan dan hubungan, istilah-istilah baru sering muncul dan menjadi viral. Dua istilah yang belakangan ini banyak dibicarakan di media sosial adalah Red String Theory dan Invisible String Theory. Keduanya menggambarkan konsep keterhubungan dalam hubungan romantis, tetapi dengan nuansa yang berbeda.
Red String Theory, atau Teori Benang Merah, berasal dari tradisi Tionghoa yang menggambarkan takdir. Menurut mitos, setiap orang terhubung oleh benang merah yang tak terlihat di pergelangan kaki mereka. Benang ini menghubungkan individu yang ditakdirkan untuk bertemu atau menjalin hubungan satu sama lain, meskipun mereka mungkin terpisah oleh jarak atau waktu.
Dalam konteks percintaan, Red String Theory sering diinterpretasikan sebagai keyakinan bahwa setiap orang memiliki soulmate atau pasangan yang telah ditakdirkan untuk mereka. Tidak peduli seberapa rumit situasi yang dihadapi, cinta sejati akan menemukan jalannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Invisible String Theory, atau Teori Benang Tak Terlihat, lebih berfokus pada koneksi emosional yang ada antara dua orang. Istilah ini menggambarkan bagaimana hubungan kita dengan orang lain dapat terjalin meskipun tidak ada ikatan fisik yang jelas. Benang tak terlihat ini melambangkan cinta, kenangan, dan pengalaman yang membentuk ikatan antara dua individu.
Dalam percintaan, Invisible String Theory menunjukkan bahwa hubungan tidak selalu harus terlihat secara fisik. Kadang-kadang, kita merasakan ikatan yang kuat dengan seseorang meskipun mereka berada jauh dari kita. Misalnya, perasaan rindu atau nostalgia dapat menunjukkan bahwa ada 'benang' emosional yang menghubungkan kita dengan pasangan kita, meskipun tidak selalu ada interaksi langsung.
Konsep-konsep ini menekankan bahwa cinta sejati melibatkan kedalaman emosional dan keyakinan bahwa takdir akan mempertemukan orang-orang yang ditakdirkan. Hal ini memberikan harapan dan optimisme dalam hubungan percintaan, serta mengingatkan kita bahwa cinta dapat bertahan meskipun ada rintangan.
Melansir Your Tango, dalam mitologi China, benang merah tersebut dipercaya diikat oleh Yuè Xià Lǎorén, dewa pernikahan dan cinta. Benang tersebut diikat pada pergelangan kaki dua sejoli yang ditakdirkan akan bertemu dan menjalin cinta. Sementara di cerita rakyat Jepang, benang merah tersebut dipercaya diikat pada kelingking salah satu orang dan terhubung ke jari telunjuk orang lainnya.
(vio/vio)
Fashion
Mau Tampil Cantik Saat Natal? Pilihan Baju Ini Bisa Bikin Kamu Tampil Elegan
Fashion
Tampil Kompak dan Hangat di Hari Natal dengan Family Set Maroon Favorit!
Home & Living
Pohon Natal Pop Up Portable Full Set: Solusi Dekorasi Natal Cepat & Tanpa Ribet!
Home & Living
Bikin Natal Lebih Ceria, Lampu Hias Ini Cocok Jadi Dekorasi Natalmu!
Dateability, Kencan Online Inklusif untuk Difabel dan Pengidap Sakit Kronis
Ramalan Zodiak Cinta 19 Desember: Pisces Sabar, Gemini Lagi Romantis
Ramalan Zodiak 19 Desember: Sagitarius Beda Pendapat, Libra Diminta Mengalah
Ramalan Zodiak 19 Desember: Cancer Kontrol Pengeluaran, Leo Waspada Hambatan
50 Pantun Hari Ibu yang Penuh Cinta, Bisa Bikin Mama Tersenyum
8 Potret Shandy Aulia yang Gaya Hidup Mewahnya Jadi Sorotan
Kaleidoskop 2025
5 Istilah Dunia Kerja yang Viral di 2025, Gen Z Wajib Tahu
Momen Manis Tasya Farasya & Mantan Suami Ambil Rapor Anak
Dateability, Kencan Online Inklusif untuk Difabel dan Pengidap Sakit Kronis











































