ADVERTISEMENT

7 Tahapan Putus Cinta yang Akan Dilewati Setiap Orang, Harus Siap Mental

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop Rabu, 05 Okt 2022 21:00 WIB
Asian woman with stress, She kept herself alone in her bedroom, Depression. Ilustrasi wanita putus cinta. Foto: Getty Images/iStockphoto/Panupong Piewkleng
Jakarta -

Cara orang mengatasi patah hati bisa berbeda-beda. Tapi menurut pakar, setiap individiu setidaknya pernah melewati tujuh tahap putus cinta mulai dari rasa marah, kesal hingga penerimaan dan akhirnya move on.

"Mengalami putus cinta membawa semua bentuk emosi sekaligus, yang mana bisa membuat kewalahan," tutur pakar percintaan Rachel Lloyds, seperti dikutip dari Daily Star.

Ini dia tujuh tahapan atau fase yang akan kamu alami setelah putus cinta:

1. Syok

Saat hubungan asmara berakhir, kamu mungkin akan syok,, merasa tidak sanggup menghadapi apa yang akan terjadi selanjutnya. Bingung, merana, sakit hati dan takut kesepian biasanya dirasakan saat tahapan ini. Perasaan itu bisa saja berlangsung hanya satu menit, tapi juga bisa seminggu bahkan berbulan-bulan; bila putus cinta terjadi secara mendadak. Secara fisik, mungkin kamu akan mengalami sulit bernapas dan tidur tak nyenyak.

2. Kekecewaan

Kamu akan merasakan kekecewaan yang teramat sangat. Kecewa karena hubungan yang diharapkan bisa langgeng dan berlangsung lama ternyata berakhir secepat itu. Kecewa karena yakin pasangan adalah belahan jiwa dan satu-satunya, ternyata pergi meninggalkan dirimu dalam kesendirian.

3. Penyangkalan

"Tidak, ini tidak benar-benar terjadi". Mungkin kata-kata itu yang terlintas dalam pikiran ketika masih diliputi kesedihan karena putus cinta. Kamu berusaha menolak keadaan yang sebenarnya dengan harapan masih bisa kembali pada sang kekasih.

Pada tahapan ini, biasanya seseorang yang baru putus cinta masih sering menelepon, mengirim e-mail, melakukan chat online atau memata-matai mantannya lewat media sosial. Terimalah keadaan bahwa kamu dan pasangan sudah tidak bisa lagi bersama. Ada baiknya mencari orang (keluarga atau sahabat) untuk curhat agar bisa melampiaskan semua yang kamu rasakan.

4. Ingin Menyendiri

Pada fase ini, kamu akan merasakan yang dinamakan 'lelah hati' hingga 'lelah fisik' karena energi yang sudah dihabiskan saat fase syok, kecewa dan penyangkalan. Saat inilah kamu memutuskan untuk 'beristirahat' dan memilih menyendiri.

Enggan bertemu teman, malas datang ke acara-acara khusus atau coba menghindar dari orang-orang yang kamu kenal sangatlah wajar. Boleh saja mencoba 'menikmati' kesedihan seorang diri. Tapi jangan biarkan kamu terisolasi dari dunia luar terlalu lama. Berhentilah meratapi diri sendiri dan memikirkan hal-hal negatif.

5. Relapse

Kamu berharap masih bisa memperbaiki hubungan yang telah rusak. Terkadang juga kamu cenderung menyalahkan diri sendiri, kenapa asmara ini bisa berakhir. Di fase ini, seseorang yang putus cinta biasanya akan berusaha tampil semenarik mungkin untuk mencuri kembali perhatian mantan kekasihnya.

Yang berlalu biarlah berlalu. Kalaupun Anda ingin tampil cantik, lakukanlah demi diri sendiri, bukan orang lain. Bayangkan hal-hal yang membuat Anda bahagia dan buatlah rencana Anda ke depannya. Mungkin Anda bisa lebih fokus pada karir atau hobi.

6. Penerimaan

Pada tahap ini, kamu sudah mulai mengerti kenapa putus dengannya, dan menekankan pada diri sendiri kalau bisa menjadi orang yang lebih baik lagi. Kamu pun menyadari bahwa masa lalu dan pengalaman adalah guru terbaik untuk melangkah lebih baik di masa depan. Mencapai fase ini, mungkin bukan sesuatu yang mudah dan perlu waktu hingga berbulan-bulan.

7. Mencari Kebahagiaan

Setelah berhasil menerima keadaan, tidak ada salahnya merayakan keberhasilan dengan membeli hadiah untuk diri sendiri. Bisa sesuatu yang sudah kamu idam-idamkan sejak lama, atau makanan kesukaan. Mungkin akan ada sedikit kenangan pahit yang terlintas, tapi itu adalah hal wajar, yang penting, harus tetap berpikir positif dan temukan kebahagiaan kamu sendiri.



Simak Video "Selena Gomez Ungkap Hailey Bieber Dapat Ancaman Pembunuhan"
[Gambas:Video 20detik]
(hst/hst)