ADVERTISEMENT

5 Hal Bisa Dipelajari dari The Tinder Swindler Agar Tak Jadi Korban Penipuan

Hestianingsih - wolipop Kamis, 10 Feb 2022 08:34 WIB
Simon Leviev Simon Leviev, penipu yang jadi sorotan di The Tinder Swindler. Foto: Instagram/@simon_leviev_official
Jakarta -

Film dokumenter 'The Tinder Swindler' yang trending di Netflix menceritakan kisah mengejutkan dari seorang pria yang sudah menipu banyak wanita dengan berpura-pura jadi miliarder. Profilnya yang mentereng ia tampilkan di Tinder untuk menggaet korban dan memoroti uang mereka.

Pria bernama Shimon Hayut alias Simon Leviev ini juga mengaku sebagai anak dari seorang crazy rich yang kebenarannya tidak bisa dibuktikan. Aksinya tersebut membuat dia berhasil menipu hingga ratusan juta rupiah dengan berbagai modus yang manipulatif.

'The Tinder Swindler' menunjukkan bahwa kita harus selalu waspada dan hati-hati ketika bertemu orang dari aplikasi kencan online. Kisah Simon Leviev mungkin mengejutkan bagi sebagian orang tapi ironisnya kejadian seperti ini lumayan jadi hal biasa di dunia 'per-Tinder-an'.

Jadi ketika memutuskan untuk mencari jodoh lewat aplikasi kencan, ada hal-hal yang harus diperhatikan, untuk memastikan kamu bertemu dengan orang 'real'. Bukan palsu bahkan penipu seperti Simon Leviev di 'The Tinder Swindler'.

1. Safe and Secure

Menurut Psikolog Tara de Thouars, saat menjalani masa perkenalan dalam sebuah hubungan yang mengarah pada komitmen, sangat penting memperhatikan perasaan aman serta nyaman. Jika tidak merasa aman dan nyaman maka sebuah relasi yang serius dan sehat sulit untuk terbentuk karena Anda tidak akan membuka hati dan diri sepenuhnya pada orang lain.

"Yang terpenting yakini diri kita sendiri, merasa amankah Anda, yakinkah Anda bahwa ikut aplikasi kencan online ini Anda merasa nyaman dalam menjalani hubungan asmara," tutur Tara saat ditemui Wolipop beberapa waktu lalu.

MIAMI, FL - AUGUST 14:  In this photo illustration, the icon for the dating app Tinder is seen on the screen of an iPhone on August 14, 2018 in Miami, Florida.  The co-founders of Tinder and eight other former and current executives of the dating app are suing the service's current owners for at least $2 billion.  (Photo illustration by Joe Raedle/Getty Images)Foto: Joe Raedle/Getty Images

2. Aplikasi Terpercaya

Sulit memang menemukan pasangan yang serius pada aplikasi cari jodoh online. Namun salah satu cara untuk menyadari apakah orang-orang yang terlibat ini serius dalam menjalani hubungan adalah dengan mengetahui bahwa aplikasi cari jodoh online itu sendiri memang dapat dipercaya sehingga orang-orang di dalamnya juga terpercaya.

Namun dalam kasus 'The Tinder Swindler', di mana Tinder yang seharusnya merupakan aplikasi kencan online kredibel, tetap bisa dimanfaatkan Simon Leviev untuk menipu para korbannya. Untuk itu jangan terlalu 'terbuai' dengan foto profil yang memperlihatkan ketampanan dan kemapanan.

3. Perhatikan Profil dengan Seksama

Dalam menjalin hubungan melalui aplikasi cari jodoh online, hal pertama yang dilihat oleh seseorang adalah profil dan data-data diri yang tertera. Seseorang yang serius akan secara terbuka melengkapi dan memberi tahu informasi tentang dirinya, mulai dari foto profil yang bagus, pekerjaan, hingga hobi yang disukainya.

Tak berhenti sampai di situ, gali lagi profilnya dengan mengajak komunikasi secara intens. Jika kamu menemukan ada yang mencurigakan atau insting mengatakan dia bukan pria baik-baik, segera hentikan komunikasi.

4. Ajak Teman Saat Pertama Kali Kopi Darat

Jangan bertemu dengan seseorang untuk pertama kalinya di tempat yang terlalu mudah untuk didatangi, misalnya rumah atau tempat kerja. Hindari pula bertemu di tempat sepi bahkan terpencil.

Untuk jaga-jaga, sampaikan kepada teman atau orang rumah bahwa kamu akan bertemu dia. Informasikan lokasi dan nomor telepon yang bisa dihubungi. Bila perlu ajak teman untuk mengawasi gerak-geriknya dari jauh.

Menemukan pasangan lewat aplikasiMenemukan pasangan lewat aplikasi. Foto: Istock

5. Jangan Ragu Lapor Jika Ada yang Mencurigakan

Seperti dikutip dari detikInet, Situs kencan yang bereputasi baik akan mendorong pengguna untuk melaporkan aktivitas apa pun yang tidak membuat nyaman. Situs-situs ini tidak mentolerir perilaku yang agresif atau ilegal.

Sebagian besar situs kencan menyertakan opsi untuk memblokir pengguna individu jika interaksi tersebut membuatmu merasa tidak nyaman. Jika seseorang melecehkan atau memeras, segera hubungi layanan pelanggan situs kencan tersebut dan bila diperlukan laporkan pada pihak berwajib.

Meledaknya 'The Tinder Swindler' seolah menjadi peringatan bagi pria maupun wanita bahwa kencan online penuh dengan risiko yang harus diwaspadai. Teliti, cek dan ricek serta kritis adalah tiga hal paling penting untuk menghindarkan kamu dari penipu yang hanya ingin mengeruk keuntungan.



Simak Video "Fakta Simon Leviev, Penipu di Tinder yang Dijadikan Dokumenter Netflix"
[Gambas:Video 20detik]
(hst/hst)