Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

7 Kalimat Gaslighting yang Harus Diwaspadai, Bikin Jadi Rendah Diri

Hestianingsih - wolipop
Kamis, 25 Nov 2021 21:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ilustrasi pasangan bertengkar
Foto: Getty Images/SDI Productions
Jakarta -

Istilah gaslighting mengacu pada bentuk kekerasan psikis atau verbal yang dilakukan seseorang kepada pasangannya. Kekerasan dilakukan dengan memanipulasi agar pasangannya tersebut meragukan diri sendiri, jadi tidak percaya diri bahkan merasa dirinya tak berharga.

Gaslighting bisa membuat korbannya merasa cemas, rendah diri, depresi bahkan mempertanyakan eksistensinya di dunia. Bahayanya, sering kali korban tidak sadar kalau mereka mendapat perlakuan gaslighting sehingga kekerasan ini dapat berlangsung dalam waktu lama.

Namun di sisi lain, pelaku gaslighting juga acap kali tidak dasar mereka telah memperlakukan pasangan dengan tidak semestinya. Untuk itu perlu tahu tujuh kalimat gaslighting yang bisa menjadi rambu tanda bahaya dalam hubungan rumah tangga maupun percintaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. "Kamu tuh terlalu emosional!"

Frasa ini merupakan salah satu yang paling sering dalam gaslighting. Pelaku sering kali menyebut bahwa pasangannya terlalu emosional dalam menanggapi masalah. Dengan bicara seperti itu, membuat korban selalu mempertanyakan sikapnya, apakah memang dia sudah berlebihan menanggapi situasi yang membuatnya tidak nyaman.

Kenapa disebut bentuk gaslighting? Karena dengan begitu si korban jadi enggan atau sungkan menunjukkan emosinya di kemudian hari. Lama kelamaan dia jadi terbiasa memendam perasaan sampai akhirnya meledak ketika merasa hati dan pikiran sudah 'penuh'.

ADVERTISEMENT

2. "Kamu suka mengada-ada! Stop berpikiran yang macam-macam!"

Ini merupakan bentuk penyangkalan kalau pelaku sudah melakukan kesalahan, tapi justru menimpakannya kepada korban. Dengan menyebut bahwa si korban hanya mengada-ada, membuatnya mempertanyakan ingatan dan realitas. Apakah benar dia hanya mengada-ada dan kesalaha itu sebenarnya tak terjadi?

Selain itu menuduh kalau korban suka berpikiran macam-macam akan berakibat dirinya mengabaikan persepsinya. Alhasil korban akan merasa tidak berdaya, kecil dan secara tidak sadar dipaksa untuk menyembunyikan keyakinan dan pendapatnya.

3. "Hal yang seperti itu tidak pernah terjadi"

Kalimat seperti itu akan membuat seseorang mempertanyakan realitas yang sebenarnya. Korban jadi bertanya-tanya apakah dia berhalusinasi atau bahkan gila. Perlu diwaspadai jika pasangan sudah mengucapkan kalimat ini, sudah masuk dalam kategori kekerasan psikis berat.

Ilustrasi pasangan bertengkarIlustrasi pasangan bertengkar Foto: Getty Images/iStockphoto/Panupong Piewkleng

4. "Udahlah nggak usah dianggap terlalu serius"

Biasanya kalimat ini diucapkan pelaku gaslighting saat dia baru saja mengatakan sesuatu yang menyakiti hati pasangan. Alih-alih minta maaf, dia justru membuat korban merasa reaksinya berlebihan.

Saat ada situasi tak mengenakkan atau masalah, dia juga cenderung menumpahkan kesalahan pada korban, karena menganggap itu terlalu serius. Hasilnya korban akan selalu meragukan keputusan atau kesimpulan yang dia buat dan tidak dapat bersikap tegas.

5. "Masalahnya bukan di aku. Tapi kamu"

Ini adalah frasa klasik yang digunakan para pelaku gaslighting. Dengan mengatakan kalau masalahnya ada pada korban, bisa menyebabkan dia menderita gangguan kepercayaan diri.

Ketika terlalu sering dibuat seperti dia yang bermasalah, lama kelamaan korban akan menerima saja, kalau setiap problem berasal dari dirinya. Bahkan ketika dia benar-benar bukan yang memulai masalah.

6. "Ini sebabnya banyak orang nggak suka dengan kamu"

Ini merupakan suatu bentuk manipulasi yang membuat korban merasa harus tetap bersama si pelaku. Sebab dia berpikir tidak ada orang yang menyukainya selain pasangan.

"Kalimat ini kerap kali digunakan pelaku kekerasan sebagai usaha untuk membuat diri sendiri malu dan merasa bersalah," jelas psikoterapis dan penulis 'Gaslighting: Recognize Manipulative and Emotionally Abusive People-and Break Free' Stephanie Sarkis, seperti dikutip dari Brightside.

7. "Sepertinya kamu butuh pertolongan"

Kalimat seperti ini bertujuan menjustifikasi kalau benar-benar ada sesuatu yang salah pada diri korban. Membuatnya meragukan diri mereka sendiri sampai mempertanyakan kesehatan mental.

Maksud dari si pelaku gaslighting dengan cara ini adalah untuk mengalihkan kesalahannya. Dalam jangka panjang, korban akan mengira kalau pendapat dan emosinya tidaklah valid.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads