Drama Cari Jodoh Online
Sejarah Biro Jodoh, Dulu Lewat Koran Sekarang Via Online
Kiki Oktaviani - wolipop
Sabtu, 14 Des 2019 08:20 WIB
Jakarta
-
Mencari jodoh dari zaman dulu dan sekarang memiliki perbedaan yang signifikan. Dulu lewat perusahaan biro jodoh, ada juga koran, dan kini bisa cari jodoh online atau aplikasi kencan.
Di-era '70-an, salah satu perusahaan biro jodoh di Indonesia yang paling terkenal adalah Yasco. Seperti dikutip CNN, Yasco merupakan biro jodoh tertua yang ada di Jakarta. Saat itu Yasco pernah memiliki kantor yang nyaman dan luas di Jalan Pramuka, Jakarta Timur. Perusahaan itu kemudian pindah Jalan Kramat Lontar, persis di pinggir Kali Sentiong, Jakarta Pusat setelah melesunya jasa biro jodoh.
Diungkapkan oleh Bambang Riyanto, pengelola Yasco yang juga mantan anggota biro jodoh tersebut, di era '70 dan '80-an, mengeluarkan kocek sebesar Rp200 ribu pada saat ia bergabung. Jumlah yang cukup besar pada masa itu.
Seiring maraknya kencan online, perusahaan biro jodoh itu semakin lesu. Dalam sebulan hanya ada sekitar 10 orang pendaftar (dari sebelumnya bisa 40 orang). Biayanya pun lebih murah dibanding dulu. Kini Anggota baru dikenakan biaya Rp 125 ribu.
Di era '80 dan '90-an, mencari jodoh juga bisa lewat koran. Koran kompas menyediakan layanan tersebut. Dalam rubrik bernama Kontak, pembaca bisa mengirim profil mereka, sekilas mengenai usia, pendidikan, hobi, kegiatan dan kriteria pasangan idaman.
Seperti dikutip CNN, pengelola rubrik menyeleksi berkas permohonan. Peserta yang lolos kriteria akan mendapat satu nomor anggota dan biodata ditayangkan di Kontak. Rubrik ini pun akhirnya 'tutup usia' pada 2015 lalu.
Dan terbitlah era digital yang berpengaruh juga dengan gaya seseorang mencari jodoh. Di era 2000-an awal, ada situs-situs kencan seperti eHarmony, Badoo, dan Ok Cupid. Kemudian munculah 'swipe right era' yakni kehadiran Tinder di 2012.
Di era Tinder, mencari jodoh terasa lebih mudah. Hanya mengunggah aplikasi secara gratis, mengisi profil dan memasang foto, maka kamu bisa menemukan jodoh hanya lewat jari. Swipe right, jika kamu merasa tertarik dengan lawan jenis. Swipe left, jika tidak tertarik.
Di 2015, kemudian muncul lagi aplikan kencan online yang disebut menandingin Tinder, yakni Bumble. Kencan online ini mengutamakan wanita yang punya kontrol lebih. Didirikan oleh Whitney Wolfe Herd, aplikasi ini disebutnya sebagai kencan online feminis. Wanitalah yang bisa memulai percakapan lebih dulu.
(kik/eny)
Di-era '70-an, salah satu perusahaan biro jodoh di Indonesia yang paling terkenal adalah Yasco. Seperti dikutip CNN, Yasco merupakan biro jodoh tertua yang ada di Jakarta. Saat itu Yasco pernah memiliki kantor yang nyaman dan luas di Jalan Pramuka, Jakarta Timur. Perusahaan itu kemudian pindah Jalan Kramat Lontar, persis di pinggir Kali Sentiong, Jakarta Pusat setelah melesunya jasa biro jodoh.
Diungkapkan oleh Bambang Riyanto, pengelola Yasco yang juga mantan anggota biro jodoh tersebut, di era '70 dan '80-an, mengeluarkan kocek sebesar Rp200 ribu pada saat ia bergabung. Jumlah yang cukup besar pada masa itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seiring maraknya kencan online, perusahaan biro jodoh itu semakin lesu. Dalam sebulan hanya ada sekitar 10 orang pendaftar (dari sebelumnya bisa 40 orang). Biayanya pun lebih murah dibanding dulu. Kini Anggota baru dikenakan biaya Rp 125 ribu.
Di era '80 dan '90-an, mencari jodoh juga bisa lewat koran. Koran kompas menyediakan layanan tersebut. Dalam rubrik bernama Kontak, pembaca bisa mengirim profil mereka, sekilas mengenai usia, pendidikan, hobi, kegiatan dan kriteria pasangan idaman.
Seperti dikutip CNN, pengelola rubrik menyeleksi berkas permohonan. Peserta yang lolos kriteria akan mendapat satu nomor anggota dan biodata ditayangkan di Kontak. Rubrik ini pun akhirnya 'tutup usia' pada 2015 lalu.
Dan terbitlah era digital yang berpengaruh juga dengan gaya seseorang mencari jodoh. Di era 2000-an awal, ada situs-situs kencan seperti eHarmony, Badoo, dan Ok Cupid. Kemudian munculah 'swipe right era' yakni kehadiran Tinder di 2012.
Di era Tinder, mencari jodoh terasa lebih mudah. Hanya mengunggah aplikasi secara gratis, mengisi profil dan memasang foto, maka kamu bisa menemukan jodoh hanya lewat jari. Swipe right, jika kamu merasa tertarik dengan lawan jenis. Swipe left, jika tidak tertarik.
Di 2015, kemudian muncul lagi aplikan kencan online yang disebut menandingin Tinder, yakni Bumble. Kencan online ini mengutamakan wanita yang punya kontrol lebih. Didirikan oleh Whitney Wolfe Herd, aplikasi ini disebutnya sebagai kencan online feminis. Wanitalah yang bisa memulai percakapan lebih dulu.
(kik/eny)
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Ramalan Zodiak Cinta 7 Desember: Gemini Diskusi Baik-baik, Pisces Jaga Ucapan
Ramalan Zodiak 7 Desember: Capricorn Jangan Boros, Aquarius Lebih Bijak
5 Zodiak yang Ternyata Introvert Banget, Lebih Bahagia Saat Menyendiri
Ramalan Zodiak 7 Desember: Libra Lebih Peka, Sagitarius Hati-hati Terjebak
Negara Ini Dikenal Punya Wanita Tercantik Tapi Kekurangan Pria untuk Dinikahi
Most Popular
1
8 Foto Audi Marissa ke Seoul Tanpa Anak & Suami, Jalani Operasi Sedot Lemak
2
Jessica Alba Kapok Pernah Beradegan Tanpa Busana di Film, 'Sangat Memalukan'
3
5 Gaya Berani Katie Holmes Pakai Busana Lingerie di Musim Dingin
4
Siapa Bonnie Blue? Bintang OnlyFans Kontroversial yang Ditangkap di Bali
5
Ayah Meghan Markle Sakit Keras, Kini Memohon Bisa Bertemu Putrinya
MOST COMMENTED











































