Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Liputan Khusus Persaingan Cinta

Haruskah Tetap Berteman dengan Wanita yang Merebut Pria Incaran?

Intan Kemala Sari - wolipop
Jumat, 17 Apr 2015 09:37 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Dok. Thinkstock
Jakarta -

Persaingan bisa terjadi di mana saja, termasuk juga di dalam dunia percintaan. Salah satu hal yang sering terjadi adalah ketika pria yang disukai ternyata juga diincar teman sendiri. Dalam hal ini, secara langsung teman dapat berubah menjadi saingan, atau bahkan musuh dalam mendapatkan pujaan hati.

Hal tersebut akan semakin berlarut-larut ketika pria idaman tersebut justru malah berhubungan dengan teman sendiri. Pastinya ada perasaan marah dan kecewa yang timbul karena merasa 'kalah' dalam persaingan. Lantas haruskah tetap menjalin pertemanan dengan teman yang 'merebut' pria incaran?

Memilih untuk tetap berteman atau sama sekali memutuskan tali pertemanan tergantung dari masing-masing individu yang merasakannya. Psikolog Nunki Suwardi mengatakan, awalnya seseorang yang sedang merasakan kekecewaan lebih memilih untuk memutuskan kontak kepada seseorang yang tidak ingin ditemuinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka memerlukan waktu untuk menjauh dan menenangkan pikiran sejenak. Waktu yang diperlukan oleh setiap orang juga berbeda-beda. "Ada yang hanya perlu waktu sebentar untuk berdamai dengan kondisinya, ada juga yang bertahun-tahun nggak bisa move on juga," tutur Nunki saat dihubungi Wolipop via telepon, Selasa (14/4/2015).

Sebagai seorang teman yang baik, seharusnya bisa memahami dan mendukung temannya yang sedang sedih, meskipun ia tengah berbahagia. Tetapi terkadang ada juga teman yang tidak mau peduli atau cuek dengan temannya yang tengah bersedih.

Jika sedang menghadapi kondisi seperti ini, psikolog yang juga ahli membaca tulisan tangan ini menyarankan untuk harus menerimanya dengan lapang dada. "Sahabat yang baik akan mendukung sahabatnya dalam bentuk tidak menceritakan hal-hal yang berhubungan dengan gebetannya walau dia akhirnya berpacaran dengan gebetan sahabatnya," lanjutnya.

Lalu bagaimana jika wanita yang merasa tersakiti ini sudah tidak mau berteman lagi dengan sahabat yang 'mencuri' pacarnya? Psikolog kelahiran 29 Mei ini mengatakan
itu adalah hak dari masing-masing individu. Penerimaan setiap orang kepada suatu hal tentunya berbeda-beda. Ada yang bisa menerimanya dengan ikhlas, ada juga merasa selalu tersakiti.

"Wajar saja kalau dia tidak mau terima telepon atau tidak balas sms karena sakit hati dan belum siap menghadapi kenyataan. Tetapi bukan berarti ia menghindar, mungkin saja ia perlu waktu. Dalam persahabatan itu yang terpenting ya bersikap adil dan saling mendukung," ringkasnya.

(int/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads