Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Liputan Khusus Pria Galau

Selain Asmara, Ada 5 Penyebab Lain yang Buat Pria Mudah Galau

Intan Kemala Sari - wolipop
Jumat, 27 Mar 2015 11:12 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Dok. Thinkstock
Jakarta - Kegalauan atau perasaan tidak keruan yang terjadi dalam diri seseorang merupakan hal wajar dan manusiawi. Sama seperti wanita, pria juga bisa merasa galau ketika menghadapi hal-hal yang sulit diatasinya seorang diri. Jika wanita lebih ekspresif melampiaskannya kepada teman, maka pria pandai menyembunyikan kegalauannya.

Bagi pria, rasa galau juga tidak melulu tentang percintaan, seperti cinta ditolak atau bertepuk sebelah tangan. Ada banyak penyebab lain yang berpotensi membuat pria menjadi galau. Apa saja?

1. Ekspektasi Tinggi
Motivator percintaan Ronald Frank memaparkan satu hal yang menyebabkan perasaan galau adalah ekspektasi atau harapan yang tinggi. "Setiap ada harapan pasti ada galaunya. Kalau dia berharap kan berarti dia ingin dapat sesuatu, kalau nggak kesampaian bikin sakit hati. Padahal yang kita rencanakan belum tentu terjadi. Karena kita yang berkehendak, tapi Tuhan yang mengatur," ujar Ronald saat dihubungi Wolipop, Senin (23/3/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika seseorang tidak menemukan realita yang diharapkannya, itulah yang menyebabkan dirinya galau. Namun jika harapan tersebut tidak sesuai dengan realita bukan berarti semua menjadi buruk, mungkin saja ada sesuatu yang lebih bagus yang akan menghampirinya.

2. Diragukan Wanita
Psikolog Nunki Suwardi menjelaskan bahwa pria selalu berupaya agar dirinya dianggap mampu melindungi lawan jenis dan selalu merasa dibutuhkan. Mereka akan merasa galau dan terluka saat kesanggupannya ini diragukan oleh wanita.

"Kata-kata dari lawan jenis seperti 'aku tidak butuh kamu', 'aku tidak bahagia', 'kamu tidak pernah perhatian padaku' bisa membuat pria galau karena mereka berpikir kemampuannya diremehkan, tak bisa membahagiakan dan melindungi orang yang disayang," jelas Nunki saat diwawancara Wolipop via e-mail, Senin (23/3/2015).

Ketika wanita mengatakan hal ini, para pria berpikir mereka kurang melakukan sesuatu untuk pasangannya. Kata-kata tidak bahagia yang terlontar dari perkataan wanita bisa membuat pria merasa mereka tidak memberikan materi yang cukup. Sedangkan dari sisi wanita sebenarnya mungkin mereka hanya ingin dimengerti dan didengarkan, bukan masalah uang atau pendapatan.

3. Dibandingkan
Pria membuktikan kemampuannya dengan bekerja, selalu berkompetisi, dan berupaya menjadi yang terbaik demi mendapat kebanggaan dengan prestasi yang dicapainya. Jika pasangannya tidak menggubris atau malah melecehkannya, hal itu dapat membuatnya terganggu.

"Apalagi kalau prestasinya itu dibanding-bandingkan dengan orang lain, itu makin membuat dia galau dan terpukul. Karena pria selalu berusaha hanya dirinya yang layak berada di hati wanita idamannya. Saat dia diduakan atau pasangannya berbicara tentang pria lain, dia langsung berpikir kekalahan," ujar ibu tiga anak ini.

Memang tak dapat dipungkiri para wanita terlahir dengan kemampuan verbal yang baik sehingga berbicara adalah cara untuk menjaga hubungan dengan orang lain termasuk pasangannya. Namun mereka kerap tidak sadar, saat dirinya mengapresiasi lawan jenis, hal itu dapat membuat pasangannya merasa memiliki 'saingan' baru.

4. Pekerjaan
Penyebab pria galau bukan hanya urusan asmara saja, bisa juga dari faktor pekerjaan. Misalnya, ketika ia sudah mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan minatnya, namun akan ditempatkan di luar kota. Hal ini bisa membuatnya galau, di satu sisi ia tetap ingin mengambil pekerjaan itu, namun di sisi lain ia tidak bisa meninggalkan pasangannya.

5. Kemampuan Seksual
Pria sangat peduli dengan masalah kemampuan seksualnya. Masalah ukuran alat kelamin dan performa saat bercinta pun menjadi perhatian mereka. Pria dengan ukuran alat kelamin yang menurut mereka kecil bisa merasa tidak dapat memuaskan pasangannya. Begitu juga pria yang kemampuan ereksinya menurun. Hal inilah yang membuat pria bisa menjadi galau.

Para pria berpikir penolakan melakukan hubungan seksual dengan pasangan adalah salah satu bukti kegagalan. Jika hubungan intim tetap dilakukan namun pasangan tidak merasa puas, hal ini juga dapat membuat pria kecewa.

(int/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads