Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Liputan Khusus Pejuang Cinta

Yang Harus Dilakukan untuk Hadapi Drama Percintaan dengan Duda

wolipop
Jumat, 05 Sep 2014 14:41 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

dok. Thinkstock
Jakarta - Dalam berhubungan, tak sedikit wanita mencari pria yang dapat memberikannya rasa nyaman dan kemapanan. Pria yang sudah beristri atau berstatus duda identik dengan kemapanan ini, meski tidak selalu demikian kondisinya.

Ketika seorang wanita pada akhirnya berhubungan dengan duda, berbagai tantangan bisa dihadapi. Misalnya restu dari orangtua yang cenderung menginginkan anak mereka menikah dengan pria lajang.

Selain itu, berhubungan dengan duda juga tak luput dari perbincangan orang-orang di sekitar. Tak sedikit tanggapan miring dan komentar negatif dari orang-orang soal berpacaran dengan pria yang berstatus pernah menikah ini. Bahkan tak jarang perkataan mereka membawa drama pada hubungan yang dijalani.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Satria Utama selaku konsultan asmara, ketika seseorang memilih untuk mengambil keputusan, ia harus siap menerima setiap risikonya. Sabar dalam menghadapi gunjingan dari lingkungan sekitar adalah salah satu cara yang paling tepat untuk dilakukan. "Buktiin juga kalau berpacaran dengan duda nggak ada bedanya. Malah bikin senang. Nanti orang-orang yang melihat nggak ada prasangka buruk lagi," tuturnya ketika diwawancara Wolipop pada hari Selasa (02/09/2014) lalu di bilangan Tebet, Jakarta Selatan.

Drama pacaran dengan duda ini tak hanya soal omongan orang saja. Wanita yang kekasihnya pernah menikah juga harus mempersiapkan diri menerima segala konsekuensinya, termasuk ketika pria tersebut memiliki anak dari pernikahan sebelumnya. Perlu banyak pembelajaran yang harus dilakukan agar dapat menerima anak dari pasangan. Belajar menerima kehadiran sang anak dan mengakrabkan diri dengan mereka menjadi salah satu peluang sukses dalam berhubungan.

Drama ketiga yang juga tak kalah menguras emosi adalah ketika cinta Anda dengan si duda tidak direstui orangtua untuk menuju ke pelaminan. Apa yang sebaiknya dilakukan ketika hal itu terjadi?

Psikolog Ratih Ibrahim mengusulkan sebaiknya cobalah bertanya pada diri sendiri dulu, apakah sudah yakin untuk menghabiskan sisa hidup dengan sosok pria seperti ini. Pertanyakan juga bagaimana latar belakang kehidupan pernikahan yang terdahulu. Apa yang terjadi hingga ia mengakhiri pernikahannya. Hal ini penting untuk diketahui dan dipelajari secara objektif terlepas dari rasa cinta.

(eny/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads